Unsur – unsur Pengawasan Melekat

7 preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengertian tersebut mengandung pemahaman bahwa fungsi pengawasan melekat merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin, dalam memberikan tugas atau tanggung jawab kepada orang-orang yang dipimpinnya, agar arah, sasaran dan tujuan pelaksanaan tugas atau tanggungjawab tersebut tidak menyimpang dan selesai sesuai dengan perencanaan atau ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, pengawasan melekat yang dimaksud tentu bermakna luas dan menjadi bagian integral dari konsep dan gaya kepemimpinan seseorang.

1.5.1.3 Unsur – unsur Pengawasan Melekat

Sesuai dengan KEMENPAN NO. 46 Tahun 2004 menjelaskan bahwa unsur- unsur pengawasan melekat yaitu sebagai berikut: 1. Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan proses pembentukan organisasi sehingga cakupannya lebih luas dan lebih dinamis dari pada istilah organisasi. Melalui pengorganisasian, bentuk suatu organisasi pemerintah dapat didesain sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan. 2. Personil Pembinaan personil merupakan upaya menjaga agar faktor sumber daya manusia yang menjalankan sistem dan prosedur instansi pemerintah memiliki kemampuan secara profesional dan moral sesuai dengan kebutuhan tugas dan tanggung jawabnya. 3. Kebijakan 8 Kebijakan merupakan pedoman yang ditetapkan oleh manajemen untuk mendorong tercapainya tujuan instansi pemerintah. 4. Perencanaan Perencanaan merupakan suatu proses penetapan tujuan serta langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan pada masa datang dengan sumber daya yang diperlukan dalam rangka mewujudkan pencapaian tujuanorganisasi. 5. Prosedur Prosedur merupakan rangkaian tindakan untuk melaksanakan aktivitas tertentuyang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yangdiharapkan. 6. Pencatatan Pencatatan merupakan proses pendokumentasi antransaksikejadian secara sistematis yang relevan dengan kepentingan organisasi instansi. 7. Pelaporan Pelaporan merupakan bentuk penyampaian informasi tertulis kepada unit kerja yang lebih tinggi pemberi tugas atau kepada instansi lain yang mempunyai garis kepentingan interaktif dengan instansi pembuat laporan. 8. Supervisi dan Review Intern Supervisi merupakan pengawasan unsur pimpinan terhadap pelaksanaan tugas yang dilaksanakan stafnya. Reviewintern adalah suatu aktivitasuntuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh pimpinan ataupejabat yang berwenang bersama-sama dengan staf pimpinan atau dilakukan oleh APIP, terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan. Menurut Marnis, 2009 : 344 adanya banyak alasan mengapa pengawasan penting dan dibutuhkan. Alasan yang sangat fundamental dan universal mengapa pimpinan membutuhkan pengawasan adalah kebutuhan memonitor apa yang orang atau unit organisasi sedang kerjakan dan secara khusus hasil dari apa yang mereka kerjakan. 9 Menurut Rivai, 2009 : 530 menyatakan tujuan pengawasan adalah : a. Meningkatkan kinerja organisasi secara berkelanjutan, karena kondisi persaingan usaha yang semakin tinggi menuntut organisasi untuk setiap saat mengawasi kinerjanya. b. Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi penyalahgunaan alat atau bahan. c. Menilai drajat pencapaian rencana kerja dengan hasil actual yang dicapai dan dapat dipakai sebagai dasar pemberian kompensasi bagi seorang pegawai. d. Mengkoordinasikan beberapa elemen atau program yang dijalankan. e. Meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar tercapai.

1.5.1.4 Proses Pengawasan Kerja