5
organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya Siagian, 1985 ; 135. Menurut
Victor M. Situmorang 1994 Pengawasan adalah setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sampai dimana pelaksanaan tugas yang dilaksanakan menurut
ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai. Sedangkan menurut Mathis dan Jackson 2006 : 303, menyatakan bahwa pengawasan merupakan sebagai proses pemantauan
kinerja karyawan berdasarkan standar untuk mengukur kinerja, memastikan kualitas atas penilaian kinerja dan pengambilan informasi yang dapat dijadikan umpan balik
pencapaian hasil yang dikomunikasikan ke para karyawan. George R. Tery 2006 : 395 Menambahkan penjelasan bahwa pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah
dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Berdasarkan uraian yang telah di sebutkan dapat disimpulkan bahwa
pengawasan adalah sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih
dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya
manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.
1.5.1.2 Pengertian Pengawasan Melekat
Menurut Mustopadidjaja, 2000 mengemukakan pengertian Pengawasan melekat Waskat yaitu pengawasan yang dilakukan oleh setiap pimpinan terhadap
bawahan dan satuan kerja yang dipimpinnya. Pengawasan melekat sebagai salah satu kegiatan pengawasan, merupakan tugas dan tanggung jawab setiap pimpinan untuk
menyelenggarakan manajemen atau administrasi yang efektif dan efisien di lingkungan organisasi atau unit kerja masing-masing, baik di bidang pemerintahan maupun swasta.
6
Menurut Siagian 2008:115-116 proses pengawasan pada dasarnya dilaksanakan oleh administrasi dan manajemen dengan mempergunakan dua macam teknik, yaitu : 1
pengawasan langsung, 2 pengawasan tidak langsung. Selanjutnya Menurut Saragih 1982:97 pengawasan dapat dilakukan dengan mempergunakan cara-cara sebagai
berikut : 1 pengawasan langsung, 2 pengawasan tidak langsung. Menurut Situmorang, 1994 : 71 mengatakan bahwa pengawasan melekat yaitu berupa tindakan
atau kegiatan usaha untuk mengawasi dan mengendalikan anak buah secara langsung, yang harus dilakukan sendiri oleh setiap pimpinan organisasi. Nawawi, 1993
menambahkan penjelasan bahwa pengawasan melekat adalah suatu proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna oleh
pimpinan unitorganisasi kerja terhadap fungsi semua komponen untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing agar secara terus menerus berfungsi secara
maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Seperti yang tercantum dalam Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara No.46 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengawasan Melekat, dijelaskan bahwa pengawasan melekat merupakan salah satu
bentuk pengendalian aparatur pemerintah disetiap instansi dan satuan organisasi dalam meningkatkan mutu kinerja didalam lingkungan tugasnya masing-masing agar tujuan
instansiorganisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengawasan melekat dapat diwujudkan melalui kegiatan pemantauan, pemeriksaan dan penilaian yang dilakukan
pimpinan kepada para bawahannya. Dalam pelaksanaan pengawasan melekat seorang pimpinan harus senantiasa memantau semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya,
apakah sesuai dengan program yang telah ditetapkan atau tidak. Dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1989
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat
adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara
7
preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pengertian tersebut mengandung pemahaman bahwa fungsi pengawasan melekat
merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin, dalam memberikan tugas atau tanggung jawab kepada orang-orang yang
dipimpinnya, agar arah, sasaran dan tujuan pelaksanaan tugas atau tanggungjawab tersebut tidak menyimpang dan selesai sesuai dengan perencanaan atau ketentuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, pengawasan melekat yang dimaksud tentu bermakna luas dan menjadi bagian integral dari konsep dan gaya kepemimpinan
seseorang.
1.5.1.3 Unsur – unsur Pengawasan Melekat