E. Tindakan-Tindakan Pencegahan Infeksi
Ada berbagai praktik pencegahan infeksi yang dapat mencegah mikroorganisme berpindah dari satu individu ke individu lainnya ibu, bayi, dan para penolong
persalinan sehingga dapat memutus rantai penyebar infeksi. Tindakan-tindakan pencegahan infeksi termasuk hal-hal berikut:
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
3. Menggunakan teknik asepsis atau aseptik
4. Memproses alat bekas pakai
5. Menangani peralatan tajam dengan aman
6. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan termasuk pengelolaan sampah
secara benar.
1. Cuci Tangan
Mencuci tangan telah dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi selama lebih dari 150
tahun. Penelitian Sammelweis 1861 dan banyak penelitian lainnya memperlihatkan bahwa penularan penyakit menular dari pasien ke pasien mungkin terjadi melalui
tangan petugas kesehatan. Menjaga kebersihan tangan dengan baik dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi terjadinya infeksi Boyce
1999; Larson 1995 dalam Depkes 2008. Tujuan cuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari
permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Cuci tangan harus dilakukan:
Sebelum melakukan kontak fisik secara langsung dengan ibu dan bayi baru lahir a.
Setelah kontak fisik langsung dengan ibu atau bayi baru lahir
Universitas Sumatera Utara
b. Sebelum memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril
c. Setelah melepaskan sarung tangan kontaminasi melalui lubang atau robekan
sarung tangan d.
Setelah menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh lainnya atau setelah menyentuh selaput mukosa misalnya
hidung, mulut, mata, vagina meskipun saat itu sedang menggunakan sarung tangan.
e. Setelah ke kamar mandi.
Mencuci tangan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Lepaskan perhiasan di tangan dan pergelangan. b.
Basahi tangan dengan air bersih dan mengalir. c.
Gosok kedua tangan dengan kuat menggunakan sabun biasa atau yang mengandung antiseptik selama 10-15 detik pastikan sela-sela jari digosok
menyeluruh. Tangan yang terlihat kotor harus dicuci lebih lama. d.
Bilas tangan dengan air bersih yang mengalir. e.
Biarkan tangan kering dengan cara diangin-anginkan atau keringkan dengan kertas tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
Berikut merupakan 7 langkah higiene mencuci tangan: a.
Gosok telapak tangan dengan telapak tangan b.
Gosok bagian punggung tangan dimana telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan sebaliknya
c. Bersihkan sela-sela jari dimana telapak tangan dengan telapak tangan dan jari
saling terkait d.
Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci e.
Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
Universitas Sumatera Utara
f. Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan
dan sebaliknya g.
Bersihkan pergelangan tangan dengan cara memegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya dengan gerakan memutar.
Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang lembab dan air tidak mengalir maka mencuci tangan dapat dilakukan dengan pedoman
berikut ini: a.
Bila menggunakan sabun padat misalnya sabun batangan, gunakan potongan-potongan kecil dan tempatkan dalam wadah yang dasarnya
berlubang agar air tidak menggenangi potongan sabun tersebut. b.
Jangan mencuci tangan dengan mencelupkannya ke dalam wadah berisi air meskipun air tersebut sudah diberi larutan antiseptik. Mikroorganisme dapat
bertahan hidup dan berkembang biak dalam larutan tersebut. c.
Bila tidak tersedia alir mengalir: 1
Gunakan ember tertutup dengan keran yang bisa ditutup pada saat mencuci tangan dan dibuka kembali jika akan membilas
2 Gunakan botol yang sudah diberi lubang agar air bisa mengalir
3 Minta orang lain menyiramkan air ke tangan, atau
4 Gunakan larutan pencuci tangan yang mengadung alkohol campurkan
100 ml 60-90 alkohol dengan 2 ml gliserin. Gunakan kurang lebih 2 ml dan gosok kedua tangan hingga kering, ulangi tiga kali.
d. Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering. Jangan menggunakan
handuk yang juga digunakan oleh orang lain. Handuk basahlembab adalah tempat yang baik untuk perkembangbiakan mikroorganisme
Universitas Sumatera Utara
e. Bila tidak ada saluran air untuk membuang air yang sudah digunakan,
kumpulkan air di baskom dan buang ke saluran limbah atau jamban di kamar mandi JNPK-KR, 2008.
2. Pemakaian Sarung Tangan