Data Subjektif Data Objektif

dipercaya klien dapat membantu mengatasi nyerinya. Banyak orang yang mempunyai ide-ide tertentu tentang apa yang akan menghilangkan nyerinya. Perilaku ini sering didasarkan pada pengalaman atau trial and error Smeltzer Bare, 2001. 4. Efek nyeri terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari misalnya, tidur, nafsu makan, konsentrasi, interaksi dengan orang lain, gerakan fisik, bekerja dan aktivitas-aktivitas santai. Nyeri akut sering berkaitan dengan ansietas dan nyeri kronis dengan depresi Smeltzer Bare, 2001. 5. Kekhawatiran individu tentang nyeri. Dapat meliputi berbagai masalah yang luas, seperti beban ekonomi, prognosis, pengaruh terhadap peran dan perubahan citra diri Smeltzer Bare, 2001.

2.2.2 Analisa Data Wilkinson, 2011

a. Data Subjektif

Mengungkapkan secara verbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat.

b. Data Objektif

Posisi untuk menghindar nyeri Perubahan tonus otot dengan rentang dari lemas tidak bertenaga sampai kaku Respons autinomik misalnya, diaforesis, perubahan tekanan darah, pernapasan atau nadi, dilatasi pupil Perubahan selera makan Perilaku ekspresi misalnya, gelisah, merintih, menangis, kewaspadaan berlebihan, peka terhadap rangsangan, dan menghela nafas panjang wajah topeng nyeri Perilaku menjaga atau sikap melindungi Berfokus pasa diri sendiri Gangguan pola tidur mata terlihat kuyu, gerakan tidak teratur atau tidak menentu dan menyeringai

2.2.3 Rumusan Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan menurut NANDA yang dapat terjadi pada masalah nyeri Wilkinson, 2011 adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Nyeri kronik yang berhubungan dengan : − Kontrol nyeri yang tidak adekuat − Distensi abdomen : peradangan rongga selaput perut 2. Ketidakseimbangan nutrisi: resiko kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan : − Mual dan muntah − Hilang nafsu makan 3. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan : − Nyeri abdomen regio hypochondriac sinistra Saat menuliskan pernyataan diagnostik, perawat harus menyebutkan lokasinya mis, nyeri pada pergelangan tangan kanan. Lebih lanjut, karena nyeri dapat mempengaruhi banyak aspek pada fungsi individu, kondisi tersebut dapat pula menjadi etiologi untuk diagnosis keperawatan lain.

2.2.4 Perencanaan

Wilkinson, 2011 1. Nyeri kronik Berhubungan dengan: − Kontrol nyeri yang tidak adekuat − Distensi abdomen : peradangan rongga selaput perut Tujuan : − Memperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indikator misalnya mengenalin awitan nyeri. − Menunjukkan tingkat nyeri yang dibuktikan oleh indikator : ekspresi nyeri pada wajah, gelisah, durasi nyeri. − Nyeri teratasiterkontrol Kriteria Hasil : − Menunjukkan penggunaan keterampilan relaksasi. − Metode lain untuk meningkatkan kenyamanan. − Skala nyeri 0-2. − Ekspresi wajah klien rileks. Universitas Sumatera Utara Intervensi dan rasional : Mandiri − Gunakan laporan dari klien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan informasi pengkajian. Rasional : Perawat dapat mengidentifikasi nyeri. − Dalam mengkaji nyeri, gunakan kata-kata yang sesuai usia dan tingkat perkembangan klien. Rasional : Klien mengerti cara penyampaian nyeri yang dirasakan. − Bantu klien mengidentifikasi tindakan kenyamanan yang efektif, seperti, distraksi, relaksasi, atau kompres hangatdingin. Rasional : Meningkatkan relaksasi dan meningkatkan kemampuan koping klien dengan memfokuskan perhatian. − Bantu klien untuk lebih berfokus pada aktivitas, bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui televisi, radio, tape, dan interaksi pengunjung. Rasional : Klien tidak berfokus pada nyeri yang dirasakan. Kolaborasi − Gunakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi berat. Rasional : Mengurangi intensitas nyeri klien − Pemberian terapi analgetik sesuai indikasi Rasional : Meredakan nyeri klien. Penyuluhan Kesehatan − Informasikan kepada klien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan tawarkan strategi koping yang disarankan. Rasional : Meningkatkan pengetahuan klien tentang nyeri − Manajemen nyeri NIC : Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung, dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur. Rasional : Meningkatkan pengetahuan klien tentang nyeri. Universitas Sumatera Utara 2. Ketidakseimbangan nutrisi: resiko kurang dari kebutuhan Berhubungan dengan : − Mual dan muntah − Hilang nafsu makan Tujuan : − Memperlihatkan status gizi : asupan makanan dan cairan − Pemenuhan nutrisi yang adekuat Kriteria Hasil : − Mual dan muntah hilang − Nutrisi parenteral total − Berat badan normal Intervensi dan Rasional : Mandiri − Tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan. Rasional : Frekuensi makan klien 3x sehari − Manajemen nutrisi NIC : Mengetahui makanan kesukaan klien. Rasional : Meningkatkan hubungan saling percaya antara klien dan perawat. − Identifikasi faktor pencetus mual dan muntah Kolaborasi − Diskusikan dengan dokter kebutuhan stimulasi nafsu makan, makanan pelengkap, pemberian makanan melalui selang, atau nutrisi parenteral total. Rasional : Agar asupan kalori yang adekuat dapat dipertahankan. − Kolaborasi pemberian antipiretik sesuai indikasi. Rasional : Mengurangi mual dan muntah. Penyuluhan Kesehatan : − Ajarkan metode untuk perencanaan makan. Rasional : Meningkatkan nafsu makan klien. − Manajemen Nutrisi NIC : Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya. Rasional : Meningkatkan pengetahuan klien tentang nutrisi. − Instruksikan klien agar menarik napas dalam, perlahan, dan menelan secara sadar untuk mengurangi mual dan muntah. Rasional : Mengurangi mual dan muntah klien. Universitas Sumatera Utara 3. Gangguan pola tidur Berhubungan dengan : − Nyeri abdomen regio hypochondriac sinistra Tujuan : − Pasien dapat tidur 6-8 jam setiap malam − Secara verbal mengatakan dapat lebih rileks dan lebih segar. Kriteria hasil: − Pola tidur 6-8 jam setiap malam. − Lebih rileks dan segar. Intervensi dan rasional : Mandiri − Lakukan kajian masalah gangguan tidur klien, karakteristik, dan penyebab kurang tidur. Rasional : Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana perawatan. − Lakukan persipan untuk tidur malam seperti jam 9 malam sesuai dengan pola tidur klien. Rasional : Mengatur pola tidur. − Lakukan mandi air hangat sebelum tidur. Rasional : Meningkatkan tidur. − Anjurkan makan yang cukup satu jam sebelum tidur. Rasional : Meningkatkan tidur. − Berikan susu hangat sebelum tidur. Rasional : Meningkatkan tidur. − Keadaan tempat tidur yang nyaman, bersih, dan bantal yang nyaman. Rasional : Meningkatkan tidur. − Bunyi telfon, alarm dikecilkan. Rasional : Mengurangi gangguan tidur. − Berikan pengobatan seperti analgetik dan sedatif setengah jam sebelum tidur. Rasional : Mengurangi ganngguan tidur. Universitas Sumatera Utara 2.3 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 2.3.1 Pengkajian