dengan jumlah 46 orang 76,66, sedangkan pada wanita sebanyak 14 orang 23,34.
9
b. Menurut Tempat
Menurut tingginya prevalensi infeksi VHB, WHO menggolongkan 3 tiga macam daerah yaitu daerah dengan endemisitas tinggi 10-15, daerah dengan
endemiditas sedang yaitu 2-10, daerah dengan endemisitas rendah kurang dari 2.
20
Negara endemisitasnya tinggi terutama Asia yaitu Cina, Vietnam, Korea. Prevalensi VHB berbeda-beda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Prevalensi
terendah didapatkan di Amerika Utara dan di Eropa Barat dimana infeksi tersebut didapatkan pada 0,1-0,5. Penduduk di Asia Tenggara dan Afrika Sahara 5-20
penduduk mengidap infeksi ini. Prevalensi infeksi VHB tertinggi didapat di Pulau Rapa di Samudera Atlantik dimana 50 dari penduduk jadi pengidap. Data
prevalensi HBsAg sangat bervariasi di Indonesia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi HBsAg ditemukan lebih tinggi dari 10 di luar Pulau Jawa yaitu :
Bali, Lombok, Sumbar, Irian Jaya. Hal ini dapat dimengerti karena Indonesia memiliki daerah yang sangat luas, dengan perilaku dan budaya yang beraneka-
ragam.
20
b. Menurut Waktu
Terjadinya infeksi VHB sangat tergantung dengan cara transmisi, banyak jumlah virus, daya tahan tubuh, dan lamanya individu terpapar.
Dari penelitian di beberapa kota di Indonesia dapat dilihat kondisi yang tidak berbeda dari tahun ke
tahun.
22
Universitas Sumatera Utara
Menurut penelitian Handri di Bengkulu 1992 ditemukan pengidap Hepatitis B sebanyak 84 orang, selanjutnya tahun 1993 sebanyak 277 orang, tahun 1994
sebanyak 150 orang, tahun 1995 sebanyak 203 orang dan tahun 1996 sebanyak 275 orang.
12
Hal ini menunjukkan bahwa infeksi hepatitis B tidak mengenal waktu.
2.5.2. Determinan
Faktor determinan atau faktor yang mempengaruhi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi untuk terjadinya penyakit infeksi VHB, adapun faktor determinan
tersebut antara lain :
a. Host a.1. Umur
Penularan secara horizontal sering terjadi pada anak-anak, melalui teman sepermainannya. Penelitian terhadap anak pengungsi Asia Tenggara yang dilahirkan
di Amerika Serikat didapatkan bahwa 15 dari 226 6,6 anak yang ibunya tidak terinfeksi VHB, ternyata mengalami infeksi VHB. Hal ini menunjukkan bahwa
transmisi karena kontak erat dalam keluarga merupakan transmisi yang sangat penting.
10
a.2. Jenis Kelamin
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria banyak menderita infeksi VHB dibandingkan dengan wanita. Hal ini disebabkan perbedaan perilaku dan gaya
hidup antara pria dan wanita. Sebagai contoh penularan tattoo, homoseksual, pemakai narkoba cenderung lebih banyak terjadi pada pria, apabila memakai tattoo kelihatan
lebih hebat dan infeksi menular seksual lebih sering terjadi pada homoseksual daripada heteroseksual karena melakukan hubungan melalui anal, hal ini
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan anal yang sempit mudah berdarah. Disamping itu kesadaran berobat pria lebih rendah dibandingkan dengan wanita.
17
a.3. Pekerjaan