Fungsi Hati Anatomi dan Fungsi Hati 1. Anatomi Hati

Cabang-cabang pembuluh darah vena porta hepatika dan arteri hepatika mengalirkan darahnya ke sinusoid. Hematosit menyerap nutrien, oksigen, dan zat racun dari darah sinusoid. Di dalam hematosit zat racun akan dinetralkan sedangkan nutrien akan ditimbun atau dibentuk zat baru, dimana zat tersebut akan disekresikan ke peredaran darah tubuh.

2.2.2. Fungsi Hati

Hati merupakan pusat metabolisme tubuh yang mempunyai banyak fungsi dan penting untuk mempertahankan hidup. Ada 4 empat macam fungsi hati yaitu : 5 a. Fungsi Pembentukan dan Ekskresi Empedu. Empedu dibentuk oleh hati. Melalui saluran empedu interlobular yang terdapat di dalam hati, empedu yang dihasilkan dialirkan ke kantung empedu untuk disimpan. Dalam sehari sekitar 1 liter empedu diekskresikan oleh hati. Bilirubin atau pigmen empedu yang dapat menyebabkan warna kuning pada jaringan dan cairan tubuh sangat penting sebagai indikator penyakit hati dan saluran empedu. b. Fungsi Pertahanan Tubuh Hati juga berperan dalam pertahanan tubuh baik berupa detoksifikasi maupun fungsi perlindungan. Detoksifikasi dilakukan dengan berbagai proses yang dilakukan oleh enzim-enzim hati terhadap zat-zat beracun, baik yang masuk dari luar maupun yang dihasilkan oleh tubuh sendiri. Dengan proses detoksifikasi, zat berbahaya akan diubah menjadi zat yang secara fisiologis tidak aktif. Fungsi perlindungan dilakukan oleh sel kuffer yang berada pada dinding sinusoid hati. Dengan cara vagositosis, sel kuffer dapat membersihkan sebagian Universitas Sumatera Utara besar kuman yang masuk ke dalam hati melalui vena porta sehingga tidak menyebar keseluruh tubuh. c. Fungsi Metabolik Disamping menghasilkan energi dan tenaga, hati mempunyai peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. d. Fungsi Vaskuler Pada orang dewasa, jumlah aliran darah ke hati diperkirakan sekitar 1.200- 1.500 cc per menit. Darah tersebut berasal dari vena porta sekitar 1.200 cc dan dari arteri hepatica sekitar 300 cc. Bila terjadi kelemahan fungsi jantung kanan dalam memompa darah, maka darah dari hati yang dialirkan ke jantung melalui vena hepatica dan selanjutnya masuk ke dalam vena kava inferior. Akibatnya terjadi pembesaran hati karena bendungan pasif oleh darah yang jumlahnya sangat besar. 2.3. Sejarah Hepatitis B Hepatitis B pertama kali dikenal dengan istilah “Penyakit kuning” dan sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu yaitu sejak abad 5 SM di Babilonia. Kemudian Hipocrates seorang tabib Yunani Kuno 460-375 SM, yang menemukan bahwa penyakit kuning ini menular sehingga ia menamakan penyakit tersebut sebagai icterus infectiosa. 17 Sifat menular dari penyakit ini telah diketahui pada abad 8 M, ketika Paus Zacharias menganjurkan suatu tindakan untuk mencegah penularan lebih lanjut yaitu dengan melakukan isolasi terhadap penderita. 17 Universitas Sumatera Utara Penyakit kuning yaitu hepatitis virus yang dikenal sebagai Water Viral Hepatitis tercatat sebagai wabah untuk pertama kali pada tahun 1895 di Inggris, kemudian timbul di Skandinavia pada tahun 1916 dan tahun 1944, lalu di New Delhi tahun 1955. 17 Pada tahun 1963 jenis hepatitis ini dikenal dengan Hepatitis Serum yaitu hepatitis yang penularannya melalui darah dengan masa tunas 2-6 bulan. Pada tahun 1965 virus hepatitis B VHB ditemukan pertama kali oleh Dr. Baruch S. Blumberg dan asistennya Dr. Barbara Werner. Mereka mendeteksi adanya suatu antigen dalam darah seorang warga Suku Aborigin Australia penderita hemophilia. Antigen ini kemudian dinamakan australian antigen. Sekarang lebih dikenal nama antigen permukaan VHB HBsAg karena terdapat dipermukaan VHB. Atas jasanya tersebut beliau mendapat hadiah nobel untuk bidang kedokteran pada tahun 1976. 5 2.4. Gejala Klinis 2.4.1. Hepatitis B Akut