Karakteristik Penderita Hepatitis B 1. Sosiodemografi Umur dan Jenis Kelamin

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik Penderita Hepatitis B 6.1.1. Sosiodemografi Sosiodemografi terdiri dari umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan tempat tinggal.

a. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita hepatitis B rawat inap berdasarkan umur dan jenis kelamin di RSUD Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu tahun 2006-2009 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.1. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Hepatitis B Rawat Inap Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSUD Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2006-2009 Universitas Sumatera Utara Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi adalah 4-13 tahun 26,0 laki-laki 19,3 dan perempuan 6,7 dan terendah 74-83 tahun 1 laki-laki 1,0 dan perempuan 0. Distribusi proporsi jenis kelamin adalah laki-laki 63,5 dan perempuan 36,5 . Penularan secara horizontal sering terjadi pada anak-anak, melalui teman sepermainannya. Penelitian terhadap anak pengungsi Asia Tenggara yang dilahirkan di Amerika Serikat didapatkan bahwa 15 dari 226 6,6 anak yang ibunya tidak terinfeksi VHB, ternyata mengalami infeksi VHB. Hal ini menunjukkan bahwa transmisi karena kontak erat dalam keluarga merupakan transmisi yang sangat penting. Berdasarkan jenis kelamin ternyata pria cenderung lebih banyak dari pada wanita. Di bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM sejak Juli 1992-April 2000, dari 28 penderita hepatitis B kronis yang dirawat, 19 orang diantaranya adalah pria. 10 Dari hasil penelitian jenis kelamin laki- laki lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan. Laki-laki kelompok umur dewasa 14-53 tahun 37,4 lebih tinggi dibandingkan kelompok umur anak-anak 4-13 tahun 19,3. Hal ini disebabkan perbedaan perilaku dan gaya hidup antara pria dan wanita. Sebagai contoh penularan tattoo, homoseksual, pemakai narkoba cenderung lebih banyak terjadi pada pria, apabila memakai tattoo kelihatan lebih hebat dan infeksi menular seksual lebih sering terjadi pada homoseksual daripada heteroseksual karena melakukan hubungan melalui anal, hal ini mengakibatkan anal yang sempit mudah berdarah. Disamping itu kesadaran berobat pria lebih rendah dibandingkan dengan wanita. 17 Universitas Sumatera Utara

b. Suku