Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian

berlaku di kepolisian sistem penerimaan personil Polri untuk pangkat bintara adalah serendah-rendahnya lulusan Sekolah Menegah Umum SMU, sehingga para pelamar untuk menjadi personil Polri lebih banyak yang memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Umum SMU. Dengan demikian personil Direktorat Reserse Kriminal perlu mendapatkan pendidikan lanjutan bidang kepolisian khususnya fungsi reserse agar dapat mendukung dan menunjang tugas-tugas penyidikan.

IV.1.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Penelitian

IV.1.5.1. Penjelasan responden atas variabel komunikasi Komunikasi adalah penyampaian atau pertukaran informasi antar personil baik secara lisan atau tulisan di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Indikator dari variabel komunikasi adalah proses komunikasi, komunikasi antar personil, komunikasi lisan, komunikasi tulisan, dan sarana dan prasarana komunikasi. Penjelasan responden mengenai proses komunikasi di lingkungan Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara adalah sebanyak 18,8 dari responden menjawab sangat baik 47,8 dari responden menjawab baik, dan 33,3 dari responden menjawab cukup baik. Penjelasan responden mengenai komunikasi antar personil di lingkungan Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara adalah sebanyak 31,9 dari responden menjawab sangat baik, 43,5 dari responden menjawab baik, dan 24,6 dari responden menjawab cukup baik. Universitas Sumatera Utara Penjelasan responden mengenai komunikasi lisan yang dilakukan personil di lingkungan Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara sebanyak 46,4 dari responden menjawab sangat baik, 33,3 dari responden menjawab baik, dan 20,3 dari responden menjawab cukup baik. Penjelasan responden mengenai komunikasi secara tulisan yang dilakukan personil di lingkungan Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara sebanyak 8,7 dari responden menjawab sangat baik, 55,1 dari responden menjawab baik, dan 36,2 dari responden menjawab cukup baik. Penjelasan responden mengenai sarana dan prasarana komunikasi yang dimiliki Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara sebanyak 8,7 dari responden menjawab sangat lengkap, 84,1 dari responden menjawab lengkap, dan 7,2 dari responden menjawab cukup sekali. IV.1.5.2. Penjelasan responden atas variabel tim kerja Tim kerja adalah adalah kelompok di mana setiap personil melakukan tugas dan pekerjaan secara kolektif untuk mencapai tujuan atau sasaran Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Indikator dari variabel tim kerja adalah kesamaan nilai dan tujuan, kapasitas personil, kekompakan personil, komitmen personil terhadap tujuan bersama, dan kemampuan personil. Penjelasan responden mengenai kesamaan nilai dan tujuan yang dimiliki oleh para personil dalam kelompok yang bertugas melaksanakan pekerjaan secara kolektif untuk mencapai target yang telah ditentukan khususnya di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara adalah 16 menyatakan sangat baik, Universitas Sumatera Utara 72,5 menyatakan baik dan 11,6 menyatakan cukup sedangkan yang menyatakan tidak baik dan sangat tidak baik adalah 0. Penjelasan responden mengenai kapasitas dalam menjalankan tugas kolektif atau secara kelompok di dalam tim kerja di lingkungan Direktorat Reserse Polda Sumatera Utara menyatakan bahwa 14,5 adalah sangat baik, 71 menyatakan baik dan 14,5 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden mengenai komitmen personil terhadap tujuan bersama di dalam pencapaian tugas adalah 21,7 menyatakan sangat baik, 50,7 menyatakan baik, 27,5 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden mengenai kemampuan personil dalam menjalankan tugas dan pekerjaan secara kolektif di dalam kelompok adalah sebanyak 13 menyatakan sangat baik, 52,2 menyatakan baik, 29 menyatakan cukup baik dan 5,8 menyatakan kurang baik. IV.1.5.3. Penjelasan responden atas variabel kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang personil di Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatera Utara sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi. Indikator dari variabel kinerja adalah tanggung jawab terhadap pekerjaan, motivasi kerja, kedisiplinan, kerjasama dengan sesama rekan kerja, kejujuran, dan inisiatif dalam bekerja. Penjelasan responden tentang tanggung jawab terhadap pekerjaan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang ditargetkan berdasarkan wewenang dan tanggung Universitas Sumatera Utara jawabnya adalah sebanyak 34,8 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 21,7 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang motivasi kerja untuk mencapai hasil sesuai dengan yang ditargetkan berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebanyak 36.2 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 20,3 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kedisiplinan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang ditargetkan berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebanyak 29 menyatakan sangat baik, 68,1 menyatakan baik dan 2,9 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kerjasama sesama rekan kerja untuk mencapai hasil sesuai dengan yang ditargetkan berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebanyak 18,8 menyatakan sangat baik, 53,6 menyatakan baik dan 27,6 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kejujuran dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang ditargetkan berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebanyak 23,2 menyatakan sangat baik, 58 menyatakan baik dan 18,8 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang inisiatif dalam bekerja untuk mencapai hasil sesuai dengan yang ditargetkan berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebanyak 24,8 menyatakan sangat baik, 60,8 menyatakan baik dan 14,4 menyatakan cukup baik. Universitas Sumatera Utara IV.1.5.4. Penjelasan responden atas variabel komunikasi antar personil Komunikasi antar personil merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih di dalam tim kerja untuk meningkatkan hubungan antar personil serta menghindari dan mengatasi berbagai konflik kepentingan antar personil. Indikator dari variabel komunikasi antar personil adalah hubungan antar personil, kepercayaan penerima informasi, kredibilitas sumber informasi dan derajat kesamaan pengirim dan penerima informasi. Penjelasan responden tentang hubungan antar personil untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 23,2 menyatakan sangat baik, 58 menyatakan baik dan 18,8 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kepercayaan penerima informasi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 36.2 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 20,3 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kredibilitas sumber informasi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 13 menyatakan sangat baik, 52,2 menyatakan baik, 29 menyatakan cukup baik dan 5,8 menyatakan kurang Universitas Sumatera Utara baik. Penjelasan responden tentang derajat kesamaan pengirim dan penerima informasi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 34,8 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 21,7 menyatakan cukup baik. IV.1.5.5. Penjelasan responden atas variabel penyelesaian konflik internal Penyelesaian konflik internal merupakan proses untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkungan internal organisasi khususnya di dalam tim kerja. Indikator dari variabel penyelesaian konflik internal adalah peran pimpinan dalam menyelesaikan permasalahan, perhatian pimpinan terhadap masalah yang timbul, musyawarah dan koordinasi. Penjelasan responden tentang peran pimpinan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 36.2 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 20,3 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang perhatian pimpinan terhadap masalah yang timbul yang terjadi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 23,2 menyatakan sangat baik, 58 menyatakan baik dan 18,8 menyatakan cukup baik. Universitas Sumatera Utara Penjelasan responden tentang musyawarah di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 36.2 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 20,3 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang koordinasi di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 18,8 menyatakan sangat baik, 53,6 menyatakan baik dan 27,6 menyatakan cukup baik. IV.1.5.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Komunikasi Antar Tim Kerja Komunikasi antar personil merupakan proses komunikasi yang berlangsung antar tim kerja yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dan koordinasi dalam melaksanakan tugas guna tercapainya sasaran yang telah ditetapkan. Indikator dari variabel komunikasi antar personil adalah hubungan antar tim kerja, kepercayaan penerima informasi, kredibilitas sumber informasi dan derajat kesamaan pengirim dan penerima informasi. Penjelasan responden tentang hubungan antar tim kerja untuk meningkatkan hubungan dan koordinasi dalam melaksanakan tugas guna tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 23,2 menyatakan sangat baik, 58 menyatakan baik dan 18,8 menyatakan cukup baik. Universitas Sumatera Utara Penjelasan responden tentang kepercayaan penerima informasi untuk meningkatkan hubungan dan koordinasi dalam melaksanakan tugas guna tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 36.2 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 20,3 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kredibilitas sumber informasi untuk meningkatkan hubungan dan koordinasi dalam melaksanakan tugas guna tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 13 menyatakan sangat baik, 52,2 menyatakan baik, 29 menyatakan cukup baik dan 5,8 menyatakan kurang baik. Penjelasan responden tentang derajat kesamaan pengirim dan penerima informasi untuk meningkatkan hubungan dan koordinasi dalam melaksanakan tugas guna tercapainya sasaran yang telah ditetapkan di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 34,8 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 21,7 menyatakan cukup baik. Universitas Sumatera Utara IV.1.5.7. Penjelasan responden atas variabel kecepatan pengungkapan perkara Kecepatan pengungkapan perkara merupakan upaya secepat mungkin untuk mencari bukti atau fakta sebagai suatu proses untuk pengungkapan perkara. Indikator dari variabel kecepatan pengungkapan perkara adalah kecepatan penangkapan tersangka, kecepatan pengumpulan alat bukti, kecepatan pembuatan berkas perkara. Penjelasan responden tentang kecepatan penangkapan tersangka di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 18,8 menyatakan sangat baik, 53,6 menyatakan baik dan 27,6 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kecepatan pengumpulan alat bukti di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 23,2 menyatakan sangat baik, 58 menyatakan baik dan 18,8 menyatakan cukup baik. Penjelasan responden tentang kecepatan pembuatan berkas perkara di lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara khususnya dalam menangani perkara unjuk rasa anarkhis pembentukan Provinsi Tapanuli adalah sebanyak 36.2 menyatakan sangat baik, 43,5 menyatakan baik dan 20,3 menyatakan cukup baik. Universitas Sumatera Utara

IV.1.6. Hasil Pengujian Asumsi Klasik