Pemrosesan informasi dalam memori

Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Passer dan Smith 2007 menyatakan bahwa memori merupakan suatu proses yang meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan informasi atau pengalaman. Memori bersifat sangat kompleks dan dinamis. Matlin 2005 mendefinisikan memori sebagai proses untuk mempertahankan informasi. Menurut Bjorklund dalam Sternberg, 2006, memori merupakan mekanisme dinamis yang dikaitkan dengan proses penyimpanan dan mengingat kembali informasi tentang masa lalu. Memori adalah pengalaman mental yang dapat dipercaya untuk menggambarkan pengalaman masa lalu seseorang Johnson dalam Sternberg, 2006. Morris dan Maisto 2005 menyatakan bahwa memori adalah kemampuan untuk mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan dialami oleh individu. Hunt dan Ellis 2004 mengemukakan bahwa memori adalah fungsi intelektual manusia yang meliputi proses persepsi dan penalaran. Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa memori adalah kemampuan mengingat yang meliputi perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan informasi ataupun pengalaman masa lalu yang akan digunakan untuk kebutuhan di masa sekarang.

2. Pemrosesan informasi dalam memori

Ada tiga proses pengolahan informasi yang dilakukan di dalam memori, yaitu: a encoding Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 Rathus 2005 mengemukakan bahwa informasi dari dunia luar akan ditangkap oleh alat indera dalam bentuk stimulus fisik dan kimiawi. Tahap pertama dalam pemrosesan informasi adalah encoding. Encoding merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah informasi sehingga individu dapat menempatkannya di dalam memori. Individu mengubah informasi ke dalam bentuk psikologis yang dapat diterima mental. Biasanya kode yang digunakan adalah kode semantik, visual, dan akustik. Kode semantik didasarkan pada makna dan merupakan kode yang dominan di dalam memori jangka panjang long term memory. Kode akustik didasarkan pada bahasa dan merupakan kode memori yang dominan dalam memori jangka pendek short term memory. Materi yang ada di dalam kode akustik biasanya terdiri dari urutan huruf, angka, ataupun kata-kata yang tidak bermakna. Sementara kode visual diwakili oleh gambar. b penyimpanan storage Pemrosesan yang kedua adalah penyimpanan yang berfungsi untuk mempertahankan informasiRathus, 2005. c pemanggilan retrieval Pemrosesan yang ketiga adalah pemanggilan. Passer dan Smith 2007 menyatakan bahwa pemanggilan adalah proses mengakses kembali informasi yang telah disimpan. Menurut Hunt dan Ellis 2004 proses pemanggilan ada dua, yaitu: recall dan recognition. Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk mengirim informasi menuju ke memori jangka panjang Atkinson Shiffrin dalam Reed, 2004, yaitu: a Pengulangan rehearsal merupakan proses untuk mengulang informasi. Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 b Coding merupakan usaha yang dilakukan agar informasi dapat diingat dengan mudah dan sesuai dengan konteks. c Kemampuan membayangkan imaging merupakan pembentukan karakter visual untuk memudahkan proses mengingat. Ada beberapa bagian otak yang berperan dalam pemrosesan informasi pada memori, di antaranya adalah talamus, sistem limbik, dan cerebrum. Bagian otak tersebut terletak pada bagian otak depan. Talamus berada di dekat tengah otak dan berfungsi untuk menyampaikan informasi sensori menuju korteks. Selain itu, talamus juga berperan dalam perhatian dan pada saat tidur. Misalnya, talamus menyampaikan informasi sensori dari mata menuju daerah visual pada serebral korteks Rathus, 2005. Rathus 2005 mengemukakan bahwa sistem limbik merupakan sejumlah struktur yang berfungsi untuk mengatur memori, motivasi, dan emosi. Sistem limbik berada di dekat cerebrum. Ada tiga bagian, yaitu amygdala, hipocampus, dan beberapa bagian dari hipotalamus. Amygdala terletak di bagian bawah dari sistem limbik dan berbentuk seperti dua buah kenari kecil. Amygdala berfungsi untuk mengatur emosi, proses belajar, dan memori. Passer dan Smith 2007 menyatakan bahwa hipocampus dan amygdala sangat berhubungan. Amygdala bertugas untuk membentuk pengalaman emosional sementara hipocampus bertugas untuk membentuk memori akibat dari pengalaman emosional. Tanpa amygdala, hipocampus tidak akan berguna. Rathus 2005 menyatakan bahwa cerebrum berukuran cukup besar dan berfungsi untuk mengatur proses berpikir dan bahasa. Bagian permukaan cerebrum Paskah Aprianti Sitanggang : Pengaruh Tayangan Humor Terhadap Peningkatan Memori Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009 yang berlipat dan berwarna abu-abu disebut dengan serebral korteks. Serebral korteks berfungsi untuk mengatur sensasi, respon, proses berpikir, dan bahasa. Serebral korteks terdiri dari dua buah hemisper, yaitu hemisper kanan dan kiri. Setiap hemisper dibagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontal terletak di bagian depan, parietal terletak di bagian belakang, temporal terletak di samping bawah, dan ocipital terletak di belakang dan di bawah lobus parietal dan di belakang temporal.

3. Tahapan memori