9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Demam Berdarah Dengue DBD
2.1.1 Pengertian
DBD merupakan jenis penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Sejak pertama kali dilaporkan
pada tahun 1968 jumlah kejadian DBD cenderung meningkat, demikian juga penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan
peningkatan mobilitas penduduk dan majunya teknologi melalui transportasi sehingga memudahkan penyebaran virus dengue dan vektor
penularnya ke berbagai wilayah. DBD adalah penyakit yang ditandai dengan beberapa gejala klinis
seperti: demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, terjadi manifestasi perdarahan petekie,
purpura, pendarahan konjungtiva, epistkasis, ekimosis, melena dan hematuri, uji Tourniqet positif, Trombositopeni 100.000 µl atau kurang,
terjadi peningkatan hematokrit 20 atau lebih, bila status lanjut dapat disertai pembesaran hati Kemenkes RI, 2011a.
2.1.2 Etiologi DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue dapat ditularkan oleh vektor
Aedes aegypti. Aedes aegypti adalah spesies nyamuk tropis dan subtropis yang biasanya ditemukan antara garis lintang
35 LU dan 35
LS, kira-kira berhubungan dengan musim dingin isoterm 10
C. Distribusi Aedes aegypti juga dibatasi oleh ketinggian dan biasanya
tidak ditemukan di atas ketinggian 1000 m, akan tetapi pernah dilaporkan distribusi nyamuk ini pada ketinggian 2121 m di India, pada 2200 m di
Kolombia dan pada ketinggian 2400 m di Eritrea WHO dan Depkes RI, 2003.
Virus dengue merupakan bagian dari famili Flaviviridae. Keempat serotipe virus dengue DEN-1, DEN-2. DEN-3, DEN-4 dapat dibedakan
dengan metode serologi. Infeksi pada manusia oleh salah satu serotipe menghasilkan imunitas seumur hidup terhadap infeksi ulang oleh serotipe
yang jenisnya sama, tetapi hanya memberikan perlindungan sementara terhadap serotipe yang lain.
Virus dengue berbagai serotipe sekarang menjadi endemis dibanyak negara tropis Chin, 2000. Akan tetapi, pada setiap wilayah
memiliki karakteristik serotipe DBD yang berbeda dengan wilayah lain seperti di Indonesia. Berdasarkan penelitian epidemiologi yang dilakukan
oleh Prasetyowati dan Astuti 2010 menemukan bahwa virus DEN-2 adalah serotipe yang dominan di Jawa Barat. Studi epidemiologi lain juga
dilakukan oleh Yamanaka et al 2009 diketahui bahwa pada penderita Demam Dengue DD dan DBD justru ditemukan virus DEN-1 genotip IV
yang menunjukkan manifestasi klinik yang berat.
2.1.3 Penularan DBD