Pola Penyebaran Kejadian DBD

Gambar 5.2 Peta Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasinan Tahun 2011- 2013 Berdasarkan gambar 5.2 diketahui bahwa kejadian DBD dapat disimbolkan dengan titik pada peta. Kejadian DBD tahun 2013 lebih banyak dibandingkan kejadian DBD pada tahun 2011 dan 2012. Jika dilihat berdasarkan wilayah kelurahan sepanjang tahun 2011-2013, diketahui bahwa Kelurahan Pengasinan lebih banyak memiliki titik kejadian DBD dibandingkan Kelurahan Sepanjang Jaya.

5.2.2 Pola Penyebaran Kejadian DBD

Pola penyebaran kejadian DBD diketahui dengan menghitung indeks jarak tetangga terdekat atau Neaesrt Neighbour Index NNI serta convex Keterangan: Kejadian DBD th.2011 Kejadian DBD th.2012 Kejadian DBD th.2013 Meninggal Puskesmas hulls yang didapat melalui software Quantum GIS dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 5.4 Analisis Pola Penyebaran Parameter Tahun 2011 2012 2013 Luas wilayah Ha 509,838 535,316 570,863 Jumlah titik kasus 46 40 130 NNI 0,86 0,78 0,64 Pola sebaran Clustered Clustered Clustered Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa, nilai NNI kejadian DBD dari tahun 2011-2013 mengalami penurunan dan diikuti dengan peningkatan jumlah kasus DBD. Nilai NNI kejadian DBD dari tahun 2011-2013 berada di bawah angka 1 yang artinya pola penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan tahun 2011-2013 berpola mengelompok. Penurunan nilai NNI dari tahun 2011-2013 menandakan bahwa jarak rata- rata antara kasus DBD dari satu wilayah ke wilayah lainnya semakin dekat. Di samping itu, luas wilayah kejadian DBD selama tahun 2011-2013 juga semakin bertambah. Pertambahan luas wilayah selama tahun 2011- 2013 menandakan bahwa wilayah penyebaran DBD semakin meluas. Pola penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan juga dapat digambarkan berdasarkan tahun kejadian melalui peta penyebaran kejadian DBD sebagai berikut Gambar 5.3 Peta Distribusi Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasinan Tahun 2011 Berdasarkan gambar 5.3 diketahui bahwa kejadian DBD tahun 2011 disimbolkan dengan titik berwarna biru pada peta, sedangkan kejadian meninggal akibat DBD disimbolkan dengan titik warna merah. Jika dilihat berdasarkan wilayah kelurahan, diketahui bahwa titik kejadian DBD di kelurahan Pengasinan lebih banyak dari pada Kelurahan Sepanjang Jaya. Terdapat 1 kejadian meninggal di Kelurahan Pengasinan dan Sepanjang Jaya. Sebagaimana analisis NNI yang telah dilakukan terhadap titik kejadian DBD, didapatkan hasil bahwa pola penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan pada tahun 2011 memiliki nilai NNI sebesar Keterangan: Kejadian DBD Meninggal Puskesmas 0,86 yang artinya pola penyebaran DBD di atas berpola berkelompok clustered. Gambar 5.4 Peta Distribusi Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasinan Tahun 2012 Berdasarkan gambar 5.4 diketahui bahwa kejadian DBD tahun 2012 disimbolkan dengan titik berwarna hitam pada peta. Jika dilihat berdasarkan wilayah kelurahan, diketahui bahwa jumlah titik hitam di wilayah Kelurahan Pengasinan sama dengan Kelurahan Sepanjang Jaya. Terdapat 1 kejadian meninggal di Kelurahan Pengasinan dan Sepanjang Jaya. Ada titik kejadian DBD yang posisinya dekat dengan Puskesmas Pengasinan. Sebagaimana analisis NNI yang telah dilakukan terhadap titik kejadian DBD, didapatkan hasil bahwa pola penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan pada tahun 2012 memiliki nilai NNI sebesar Keterangan: Kejadian DBD Meninggal Puskesmas 0,77 yang artinya pola penyebaran DBD di atas berpola berkelompok clustered. Gambar 5.5 Peta Distribusi Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasinan Tahun 2013 Berdasarkan gambar 5.5 diketahui bahwa kejadian DBD tahun 2013 di wilayah Kelurahan Pengasinan disimbolkan dengan titik berwarna kuning pada peta. Jika dilihat berdasarkan wilayah kelurahan, diketahui bahwa titik kejadian DBD lebih banyak terdapat di Kelurahan Pengasinan dari pada Kelurahan Sepanjang Jaya. Ada titik kejadian DBD yang posisinya dekat dengan Puskesmas Pengasinan. Sebagaimana analisis NNI yang telah dilakukan dari titik kejadian DBD, didapatkan hasil bahwa pola penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan pada tahun 2013 Keterangan: Kejadian DBD Puskesmas memiliki nilai NNI sebesar 0,64 yang artinya pola penyebaran DBD di atas berpola berkelompok clustered. Pertambahan luas penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan selama tahun 2011-2013 juga dapat digambarkan seperti peta di bawah ini: Gambar 5.6 Polygon Peta Penyebaran Kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasinan Tahun 2011-2013 Melalui Analisis Convex Hulls a b c Keterangann: a= Luas penyebaran kejadian DBD tahun 2011, b= Luas penyebaran kejadian DBD tahun 2012, c= Luas penyebaran DBD tahun 2013, peta diperkecil hingga 45 Berdasarkan gambar 5.6 dapat diketahui bahwa luas penyebaran kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Pengasinan dari tahun 2011- 2013 semakin bertambah. Menurut analisis convex hulls diketahui bahwa luas penyebaran kejadian DBD paling luas ialah pada tahun 2013 seluas 570,863 Ha, kemudian tahun 2012 seluas 535,516 Ha dan tahun 2011 seluas 509,838 Ha. Artinya luas penyebarannya meningkat dari tahun ke tahun.

5.2.3 Distribusi Frekuensi Kejadian DBD Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur