52
mengunjungi WUS lebih banyak dibandingkan dengan petuga KB yang mengunjungi WUS dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
5.1.8 Gambaran Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan
Gambaran distribusi WUS mengunjungi fasilitas kesehatan dalam 6 bulan terakhir di Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini:
Tabel 5.8 Gambaran Kunjungan WUS ke Fasilitas Kesehatan
dalam 6 Bulan Terahir di Sumatera Utara Tahun 2008 – 2012 Kunjungan Fasilitas
Kesehatan Jumlah Persen
Tidak mengunjungi 785
66,4 Mengunjungi
398 33,6
Total 1183
100 Berdasarkan Tabel 5.8, diketahui bahwa di Sumatera Utara pada tahun
2008 – 2012 dengan tingkat kepercayaan 95, WUS yang tidak mengunjungi fasilitas kesehatan dalam 6 bulan terahir lebih banyak dari pada yang
mengunjungi fasilitas kesehatan dalam 6 bulan terakhir.
5.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel indipenden dengan variabel dependen yang dilakukan dengan uji chi square. Dikatakan berhubungan
secara signifikan jika didapatkan nila p-value ≤ 0,05 dan dikatakan tidak berhubungan secara signifikan jika diperoleh nilai p-value 0,05. Adapun hasil analisis bivariat dalam penelitian
ini, antara lain
5.2.1 Gambaran Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Berdasarkan Umur
Hasil analisis bivariat antara umur dengan perilaku penggunaan kontrasepsi pada WUS di Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut ini:
53
Tabel 5.9 Gambaran Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Berdasarkan Umur
pada WUS di Sumatera Utara Tahun 2008 – 2012
Umur Perilaku Penggunaan
Kontrasepsi Total
OR 95 CI
P value
Tidak Menggunakan
Menggunakan
N N
N
15 – 19 Tahun 14
66,7 7
33,3 21 100
0,118 0,046 – 0,299 0,000
20 – 35 Tahun 144
23,3 473
76,7 617 100 0,755 0,583 – 1,029
35 Tahun 104
19,1 441
80,9 545 100 1,00 Refference
Berdasarkan Tabel 5.9, diketahui bahwa penggunaan alat kontrasepsi pada WUS di Sumatera Utara pada tahun 2008 – 2012 sebagian besar adalah wanita
umur 35 tahun yaitu sebesar 80,9 , sedangkan penggunaan kontrasepsi paling sedikit yaitu usia 15 – 19 tahun sebesar 33,3.
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,000 sehingga dapat diartikan bahwa pada tingkat kemaknaan 5 terdapat hubungan yang
signifikan antara umur ibu dengan perilaku penggunaan kontrasepsi pada WUS di Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR
0,118 0,046 – 0,299 yang artinya WUS yang berumur 15 – 19 tahun berpeluang 0,118 kali menggunakan kontrasepsi dibandingkan WUS yang berumur 35
tahun, dan WUS yang berumur 20 – 35 tahun berpeluang 0,755 kali menggunakan kontrasepsi dibandingkan dengan WUS yang berumur 35 tahun.
5.2.2 Gambaran Perilaku Penggunaan Kontrasepsi berdasaran Pendidikan
Hasil analisis bivariat antara pendidikan dengan perilaku penggunaan kontrasepsi pada WUS di Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut
ini:
54
Tabel 5.10 Gamabaran Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Berdasarkan Pendidikan
pada WUS di Sumatera Utara Tahun 2008 – 2012
Pendidikan Perilaku Penggunaan
Kontrasepsi Total
OR 95 CI
P value
Tidak Menggunakan
Menggunakan
N N
N
Tidak Sekolah 7
41,2 10
58,8 17
100 0,651 0,229 – 1,848 0,010
Rendah 73
22,9 246
77,1 319 100 1,536 0,957 – 2,464 Menengah
146 19,9
586 80,1 732 100 1,829 1,185 – 2,822
Tinggi 36
31,3 79
68,7 115 100 1,00 Refference
Berdasakan Tabel 5.10, diketahui bahwa sebagian besar penggunaan alat kontrasepsi pada WUS di Sumatera Utara pada tahun 2008 – 2012 yaitu mereka
yang tingkat pendidikannnya menengah yaitu sebesar 80,1, sedangkan WUS dengan pendidikan tidak sekolah lebih sedikit yang menggunakan alat kontrasepsi
yaitu sebesar 58,8. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,010 sehingga
dapat diartikan bahwa pada tingkat kemaknaan 5 terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan perilaku penggunaan kontrasepsi pada WUS
di Sumatera Utara. Sedangkan berdasarkan perhitungan risk estimate diperoleh OR 0,651 0,229 – 1,848, yang artinya WUS yang tingkat pendidikannya tidak
sekolah berpeluang 0,651 kali menggunakan kontrasepsi dibandingkan dengan WUS yang tingkat pendidikannya tinggi, WUS yang tingkat pendidikannya
rendah berpeluang 1,536 menggunakan kontrasepsi dibandingkan dengan WUS yang tingkat pendidikannya tinggi, dan WUS yang tingkat pendidikannya
menengah berpeluang 1,829 menggunakan kontrasepsi dibandingkan dengan WUS yang tingkat pendidikannya tinggi.
55
5.2.3 Gambaran Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Berdasarkan Jumlah Anak