14
meningkatkan pemberian Air Susu Ibu ASI untuk penjarangan kehamilan BKKBN, 2006.
2.1.2 Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan
pondasi yang kokoh bagi pelaksanaan program KB di masa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.
Sedangkan tujuan program KB secara filosofi adalah: 1. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia. 2. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya
manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga Handayani, 2010.
Untuk menunjang dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan KB telah ditetapkan beberapa kebijakan, yaitu
perluasan jangkauan, pembinaan terhadap peserta KB agar secara terus menerus memakai alat kontrasepsi, pelembagaan dan
pembudayaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera NKKBS serta peningkatan keterpaduan pelaksanaan keluarga berencana.
Selanjutnya untuk mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut terus dimantapkan usaha-usaha operasional dalam bentuk upaya
pemerataan pelayanan KB, peningkatan kualitas baik tenaga,
15
maupun sarana pelayanan KB, penggalangan kemandirian, peningkatan peran serta generasi muda, dan pemantapan pelaksanaan
program di lapangan BKKBN, 2012.
2.1.3 Kontrasepsi A. Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yaitu “melawan” atau “mencegah” dan konsepsi adalah pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sperma sehingga mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari atau
mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan anatara sel telur yang matang dengan sel sperma. Untuk itu,
maka yang membutuhkan kotrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan intimseks dan keduanya
memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan Suratun, 2008.
Kontrasepsi seharusnya tidak mengganggu, tidak mengotori, tidak berbau, atau berasa menyengat. Selain itu
harus mudah digunakan, murah, tidak bergantung pada ingatan penggunanya, dan tidak bergantung pada petugas
kesehatan. Metode yang digunakan juga tidak bertentangan dengan budaya setempat, sehingga dapat diterima oleh para
penggunanya. Salah satu yang menjadi pertimbangan untuk kontrasepsi saat ini adalah perlindungan dari infeksi
16
menular seksual, namun kontrasepsi semacam itu sampai saat ini belum tersedia Varney, 2006.
Dalam menggunakan kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menundamencegah kehamilan, menjarangkan
kehamilan, serta menghentikanmengakhiri kehamilan atau kesuburan. Cara kerja kontrasepsi bermacam macam tetapi
pada umumnya yaitu BKKBN, 2002 : a. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
b. Melumpuhkan sperma. c. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
Tujuan dalam pelayanan kontrasepsi salah satunya untuk menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Guna
mencapai tujuan tersebut maka ditempuh keijaksanaan mengkatagorikan tiga fase untuk mencapai sasaran, yaitu:
1. Fase menunda kehamilankesuburan 2. Fase menjarangkan kehamilan
3. Fase meghentikanmengakhiri kehamilakesuburan. Maksud dari kebijakan tersebut yaitu unutk
menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan
pada usia tua Saifuddin, dkk, 2006.
17
B. Jenis Metode Kontrasepsi
Berdasarkan Hartanto 2010 berikut ini macan- macam metode kontrasepsi, diantaranya:
a. Kontrasepsi Sederhana
1. Kondom Kondom merupakan selubungsarung karet tipis
yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan sperma yang dikeluarkan pria pada
saat senggama sehingga tidak tercurah pada vagina. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum
dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita. Sekarang sudah ada jenis
kondom untuk wanita, angka kegagalan dari penggunaan kondom ini 5-21.
2. Coitus Interuptus Coitus interuptus atau senggama terputus adalah
menghentikan senggama dengan mencabut penis dari vagina pada saat suami menjelang ejakulasi.
Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alatobat sehingga relatif sehat untuk digunakan
wanita dibandingkan dengan metode kontrasepsi lain, risiko kegagalan dari metode ini cukup tinggi.
3. KB Alami