Parameter Ekstrak HASIL DAN PEMBAHASAN
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
y = 2,5294x + 29,834 R² = 0,9902
20 40
60 80
100
5 10
15 20
25 30
I n
h ib
isi
Konsenrasi ppm Hubungan Konsentrasi dan Inhibisi
Ekstrak Etanol 70 Kulit Batang Lannea coromandelica
menandakan antioksidan lemah, nilai AAI diantara 0,5 sampai 1 menandakan antioksidan sedang, nilai AAI diantara 1 sampai 2 menandakan antioksidan kuat,
dan nilai AAI lebih dari 2 menandakan antioksidan yang sangat kuat Vasic, Stefanovic, Licina, Radojevic Comic, 2012. Berdasarkan penggolongan
tersebut, ekstrak etanol 70 memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, sedangkan ekstrak air memiliki aktivitas antioksidan yang lemah. Vitamin C
sebagai kontrol positif juga memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Berdasarkan analisis stastistik menggunakan program IBM SPSS 22 One Way
Anova, besarnya antioksidan ekstrak etanol 70 berbeda secara bermakna dengan besarnya aktivitas antioksidan vitamin C. Perbedaan bermakna ini diartikan
bahwa ekstrak etanol 70 memiliki aktivitas antioksidan lebih lemah dibandingkan vitamin C.
Vitamin C merupakan antikosidan yang bekerja sebagai oxygen scavengers, yaitu mengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi.
Dalam hal ini, vitamin C akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Selain vitamin C, senyawa
yang bekerja sebagai oxygen scavengers diantaranya askorbilpalminat, asam eritorbat, dan sulfit Gordon, 1990.
Peningkatan konsentrasi senyawa mempengaruhi aktivitas antioksidannya. Kurva hubungan konsentrasi ekstrak terhadap persen inhibisi sebagai persen
penghambatan radikal bebas DPPH dari ekstrak etanol 70, ekstrak air, dan kontrol positif vitamin C dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 4.1. Kurva Hubungan Konsentrasi dan Inhibisi Ekstrak Etanol 70
Kulit Batang Lannea coromandelica
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
y = 433,86x + 24,247 R² = 0,9946
20 40
60 80
100
0,05 0,1
0,15 0,2
I n
h ib
isi
Konsentrasi Hubungan Konsentrasi dan Inhibisi
Ekstrak Air Kulit Batang Lannea coromandelica
Gambar 4.2. Kurva Hubungan Konsentrasi dan Inhibisi
Ekstrak Air Kulit Batang Lannea coromandelica
Gambar 4.3. Kurva Hubungan Konsentrasi dan Inhibisi
Vitamin C
Kurva di atas diperoleh dengan menggunakan regresi linier pada aplikasi pengolah data microsoft excel 2010. Koefisien y pada persamaan linier bernilai
50 merupakan koefisien IC
50
, sedangkan koefisien x pada persamaan linier ini merupakan konsentrasi ekstrak yang akan dicari nilainya, dimana x yang
diperoleh merupakan besarnya konsentrasi yang diperlukan untuk dapat meredam 50 aktivitas radikal DPPH. Nilai R
2
menggambarkan linieritas konsentrasi terhadap inhibisi. Nilai R
2
yang mendekati +1 bernilai positif menandakan bahwa dengan semakin meningkatnya konsentrasi ekstrak, semakin
meningkat pula aktivitas antioksidannya. Hal ini berkaitan dengan jumlah senyawa metabolit sekunder yang terlarut di dalam ekstrak dan memiliki aktivitas
antioksidan.
y = 4,8535x + 30,032 R² = 0,9816
20 40
60 80
100
2 4
6 8
10 12
I n
h ib
isi
Konsentrasi ppm Hubungan Konsentrasi dan Inhibisi
Vitamin C