UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konsentrasi sampel dan persen inhibisi yang diperoleh diplot masing-masing pada sumbu x dan y pada persamaan regresi linear.
Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan nilai IC
50
dari masing- masing sampel dinyatakan dengan nilai y sebesar 50 dan nilai x yang akan
diperoleh sebagai IC
50
Nurjanah, Izzati Abdullah, 2011. 2.
Penentuan Nilai AAI Antioxidant Activity Index Nilai AAI dapat ditentukan dengan cara konsentrasi DPPH yang
digunakan dalam uji ppm dibagi dengan nilai IC
50
yang diperoleh ppm. Nilai AAI yang 0,5 menandakan antioksidan lemah, AAI 0,5-1
menandakan antioksidan sedang, AAI 1-2 menandakan antioksidan kuat, dan AAI 2 menandakan antioksidan yang sangat kuat Vasic, Stefanovic,
Licina, Radojevic Comic, 2012.
3.3.7 Pengujian Toksisitas dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test
BSLT 3.3.7.1 Persiapan Larva
Artemia salina
Penetasan telur Artemia salina dilakukan dengan cara menetaskan sebanyak 50 mg telur Artemia salina dalam wadah yang berisi air laut, disekat
menjadi dua bagian yang salah satunya dibuat gelap dan diletakkan dibawah lampu Meyer, et al., 1982. Telur Artemia salina akan menetas dan menjadi
larva setelah 24 jam Mudjiman, 1988.
3.3.7.2 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak Kulit Batang Kayu Jawa Lannea
coromandelica
Larutan uji ekstrak etanol 70 kulit batang kayu jawa Lannea coromandelica dibuat dengan cara menimbang 50 mg ekstrak etanol 70
kemudian dilarutkan dengan sedikit etanol 70 dan ditambahkan aquades hingga 50 mL sebagai larutan induk 1000 ppm. Larutan uji dibuat seri konsentrasi akhir
menjadi 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm, dan 500 ppm. Larutan uji ekstrak air kulit batang kayu jawa Lannea coromandelica
dibuat dari ekstrak air hasil dekokta 5. Larutan induk 5 ini selanjutnya dibuat larutan uji dengan konsentrasi akhir 0,15, 0,3, 0,5, dan 0,1.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.7.3 Pengujian Toksisitas
Pengujian toksisitas larutan uji ekstrak etanol 70 dan ekstrak air dilakukan dengan mengambil sebanyak 10 ekor larva udang menggunakan pipet
tetes dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Pada pengujian ekstrak etanol 70, masing-masing tabung kemudian ditambahkan larutan uji ekstrak etanol
70. Sedangkan pada pengujian ekstrak air, masing-masing tabung ditambahkan larutan uji ekstrak air. Volume digenapkan dengan aquades hingga 10 mL
sehingga terjadi pengenceran. Larutan diaduk perlahan sampai homogen. Untuk setiap konsentrasi dilakukan 3 kali pengulangan triplikat Anderson, 1991.
Untuk kontrol dilakukan tanpa penambahan sampel. Larutan dibiarkan selama 24 jam, kemudian dihitung jumlah larva yang mati dan masih hidup dari
tiap tabung Juniarti, et al., 2009.
3.3.7.4 Analisis Data
Pengujian efek toksik dihitung dengan menentukan nilai LC
50
. Nilai LC
50
diperoleh dengan terlebih dahulu menghitung persentase mortalitas hewan uji setelah 24 jam dengan cara :
Selanjutnya dicari angka probit melalui tabel probit dan dibuat grafik dengan log konsentrasi sebagai sumbu x terhadap persentase mortalitas dalam
satuan probit sebagai sumbu y. Nilai LC
50
merupakan konsentrasi dimana suatu zat menyebabkan kematian 50 hewan uji yang diperoleh dengan menggunakan
persamaan regresi linier y = a + bx. Suatu zat dikatakan aktif atau toksik bila nilai LC
50
kurang dari 1000 ppm untuk ekstrak dan kurang dari 30 ppm untuk suatu senyawa Juniarti, et al., 2009.