Fungsi dan Tujuan Pelajaran Sejarah di SMA Pendekatan, Pengorganisasian Materi dan Penilaian Mata Pelajaran

penyelidikan itu dihimpun olehnya dalam sebuah cerita. Sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita adalah ciptaan manusia dan bukan sesuatu yang timbul atau terjadi di luar usaha manusia seperti gunung meletus, air bah, angin taufan. Manusia sebagai subjek atau pemegang peranan dalam membuat ilmu dan cerita. Dengan demikian, ilmu sejarah dan cerita sejarah disebut sejarah serba subjek, artinya hasil perbuatan manusia. Perubahan-perubahan kenyataan kejadian dan peristiwa terjadi tidak semata-mata karena kehendak manusia; serba tidak langsung terjadi diluar kemampuan dan tidak dengan pesetujuan mamnusia. Segala sesuatu terjadi seolah-olah menurut kodrat sendiri atau menurut kehendak Tuhan atau karena kekuatan-kekuatan lain. Yang nyata ialah bahwa seluruhnya berada “di luar” manusia, seolah-olah merupakan dunia tersendiri “di luar alam manusia”. Jumlah kejadian, jumlah peristiwa, perubahan seluruhnya itu disebut sejarah serba objek.

2. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Sejarah di SMA

Ketercapaian dan keberhasilan proses pembelajaran dinilai dari perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah belajar IPS sejarah. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kemampuan yang mencakup pengetahuan atau wawasan, keterampilan akademis dan sosial dan sikap sehingga kemampuan dapat dimanfaatkan oleh yang bersangkutan baik selama siswa berada di bangku sekolah maupun setelah tamat. Adapun fungsi dan tujuan pelajaran Sejarah adalah: a. Fungsi mata pelajaran Sejarah di SMA dan MA adalah menyadarkan siswa akan adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran Sejarah dalam menemukan, memahami, dan menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan di tengah-tengah perubahan dunia. b. Tujuan mata pelajaran Sejarah di SMA dan MA adalah: 1, mendorong siswa berpikir kritis-analitis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan yang akan datang, 2 Memahami bahwa sejarah merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan untuk memahami proses perubahan dan keberlanjutan masyarakat.. 6

3. Pendekatan, Pengorganisasian Materi dan Penilaian Mata Pelajaran

Sejarah di SMA a. Pendekatan yang digunakan menekankan pada aspek prosesual yang berpangkal pada masa kini, karena masa lampau bukan sesuatu yang terpisah dari umat manusia, para siswa, dan lingkungan sehari-hari. Sejarah atau masa lampau harus dipahami sebagai sesuatu yang terus hidup atau menjadi bagian dari sesuatu yang menyejarah. Siswa belajar tentang masa lampau untuk memahami apa yang sedang dialaminya dalam keseharian. b. Pembelajaran Sejarah, keberhasilannya sangat tergantung pada kemampuan apresiasi dan kreatifitas guru. Guru sejarah perlu memahami jiwa, visi, misi, kurikulum yang berlaku, perspektif dan pendekatan masing-masing satuan pendidikan, menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. c. Pembelajaran sejarah perlu diikuti dengan praktek belajar sejarah. Praktek ini merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa agar mampu memahami fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi melalui pengalaman belajar praktek empiric. Tema praktek belajar Sejarah adalah praktek belajar nilai kejuangan, yang dapat dilakukan minimal sekali dalam setahun; dapat dilakukan pada saat tertentu, seperti pada pembagian laporan hasil belajar rapor, kenaikan kelas, dan hari peringatan yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah. d Pembelajaran sejarah perlu menggunakan berbagai media yang mempunyai potensi untuk menambah wawasan dan konteks belajar serta meningkatkan 6 Arnie Fajar, Portofolio Dalam Pelajaran IPS, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. IV, h. 133 hasil belajar. Slide, film, radio, televise, dan computer yang dilengkapi untuk mengakses berbagai informasi tentang isu-isu local, nasional, dan internasional. e. Pengorganisasian materi ditekankan pada pendekatan kritis logis dan perspektif analisis prosesual, agar siswa mampu berpikir sendiri mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi di masa lampau. f. Penilaian dapat menggunakan penilaian tertulis, penilaian berdasarkan perbuatan, penugasan, produk, atau potofolio. 7

4. Metode Pembelajaran Sejarah