¾ Pengorgan
isasian penyesuai-
an materi dengan
metode - Ketepatan dalam
menyesuaikan metode dengan
materi -
20
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu pengolahan dan analisis data. Adapun teknik pengolahan data yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Teknik Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena
kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,
berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini.
2
b. Koding
Setelah tahap editing selesai dilakukan, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahapan koding. Maksudnya
bahwa data yang telah diedit tersebut diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.
3
Biasa klasifikasi dilakukan dengan cara memberi data atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.
2
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media Group, 2006, Ed. 1.,
Cet. II, h. 165
3
Burhan Bungin, Metodologi..., h. 166
c. Tabulasi Proses Pembeberan Tabulasi
adalah bagian
terakhir dari pengolahan data. Maksudnya adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-
angka serta menghitungnya.
4
Setelah data-data diolah langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Teknik analisis data yaitu penulis berusaha memberikan uraian mengenai hasil
penelitian tentang pengelolaan kelas pada mata pelajaran Sejarah.
2. Teknik Analisa Data
Tahap analisa adalah tahap yang penting dan menentukan. Pada tahap inilah data dikerjakan dan dimanfaatkan demikian rupa sampai berhasil
menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian.
5
Dalam analisis ini penulis mengambil analisis deskriptif yang mengandung arti bahwa, analisis yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Metode deskriptif ini menggambarkan apa adanya yang merupakan hal alamiah
dan sesuai dengan kenyataan kehidupan, manusia hidup apa adanya. Lebih jauh manusia ingin tahu dan membutuhkan gambaran yang lebih jelas dan rinci dari
keadaan apa danya tersebut.
6
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya prosentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan adalah:
P = F X 100 Ket:
P = Prosentase N
F = Frekwensi N
= Jumlah
Responden
7
4
Burhan Bungin, Metodologi…, h. 168
5
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991, Cet. XI, h. 269
6
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan..., h. 72
7
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, Cet. V., h. 40-41
Untuk mengetahui kualifikasi skor setiap variabel yang diambil dari nilai rata-rata mean, maka penulis menjadikan skor tersebut ke dalam data interval
dengan kualifikasi masing-masing, namun harus mencakup skor yang paling tinggi dan skor yang paling rendah. Hal ini mengacu pada kriteria penilaian
berikut:
8
80-100 : Amat Baik A
70-79 : Baik B
60-69 : Cukup C
50-59 : Kurang D
Untuk menentukan prosentase, digunakan perhitungan sederhana dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai harapan NH. Nilai ini dapat diketahui dengan menjadikan nilai item perhitungan dengan skor tertinggi
2. Menghitung nilai skor NS. Nilai ini merupakan nilai rata-rata sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
3. Menentukan kategorinya dengan menggunakan rumus: P = NS X 100
NH P = Prosentase
NH = Nilai Harapan NS = Nilai Skor
8
Anas Sudijono, Pengantar Statistik…, h. 16
BAB IV HASIL PENELITIAN