Pengertian Sejarah Pelajaran Sejarah di SMA

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pelajaran Sejarah di SMA

1. Pengertian Sejarah

Para ahli mendefinisikan sejarah berdasarkan pendapatnya masing-masing. Menurut Tim Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI: Istilah “sejarah” berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata “syajaratun” dibaca “syajarah”, yang memiliki arti “pohon kayu”. Pengertian “pohon kayu” disini menunjukkan adanya suatu kejadian, perkembangan dan pertumbuhan tentang sesuatu hal atau peristiwa dalam suatu kesinambungan kontinuitas. Selain itu ada pula peneliti lain yang menganggap bahwa arti kata “syajarah” tidak sama dengan kata “sejarah”, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai “pohon keluarga”, “asal- usul” atau “silsilah”. Walaupun demikian diakui bahwa ada hubungan antara kata “syajarah” dengan kata “sejarah”, seseorang yang mempelajari sejarah tertentu berkaitan dengan silsilah, riwayat, cerita dan asal- usul tentang seseorang atau kejadian. Dengan demikian pengertian “sejarah” yang dipahami sekarang ini lebih banyak dari alih bahasa Inggris yakni “history”, yang berasal dari bahasa Yunani Kuno “historia” dibaca “istoria” yang berarti “belajar dengan cara bertanya-tanya”. 1 Perkataan sejarah dalam bahasa Indonesia adalah sama dengan history Inggris, Geschichte Jerman atau Geschiedenis Belanda . 2 Menurut Hugiono dan P.K. Poerwantana yang dikutip oleh Nursid Sumaatmadja mengatakan bahwa, “sejarah adalah gambaran tentang peristiwa- 1 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplilkasi Pendidikan, Bagian III: Pendidikan Disiplin Ilmu, Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007, Cet, II, h. 342 2 R. Moh. Ali, Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, Yogyakarta: LKiS, 2005 Cet. I, h. 11 7 peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami”. Sedangkan Sartono Kartodirdjo secara singkat mengkonsepkan “sejarah sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Dan pada sisi lain Ephrain Fischoff Fairchild, H.P., dkk mengemukakan “sejarah adalah riwayat masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya”. 3 Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci dalam pengertian sejarah terletak pada masa lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau tersebut. Secara singkat sejarah itu berkenaan peristiwa masa lampau tentang kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya, dan yang dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Konsep-konsep dasar itu adalah: 1 Waktu 2 Dokumen 3 Alur Peristiwa 4 Kronologi 5 Peta 6 Tahap-tahap Peradaban 7 Ruang 8 Evolusi 9 Revolusi 4 Bahwa waktu merupakan konsep dasar pada sejarah, peristiwa itu tidak dapat dikatakan sebagai fenomena dan fakta sejarah jika tidak dinyatakan waktu terjadinya, terutama waktu yang menunjukkan masa lampau. Waktu terutama yang telah lampau, menjelaskan sifat, bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan. Peristiwa sejarah dapat dinyatakan sebagai sejarah apabila terkait dengan waktu ini. 3 Nursid Sumaatmadja, Konsep Dasar IPS, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka, 2007, Cet. 24, h. 2.8 4 Nursid Sumaatmadja, Konsep Dasar IPS…, h. 2.9 Konsep yang paling melekat dengan waktu adalah ruang meskipun secara karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan geografi. Pada abad ke XVIII, seorang ahli filsafat Jerman yang dikutip oleh Nursid Sumaatmadja mengemukakan bahwa, “sejarah dengan geografi merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu terjadinya. Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedangkan geografi merupakna petunjuk di mana peristiwa itu terjadi. Kesatuan kedua konsep tersebut, memberikan petunjuk tentang karakter peristiwa yang ditelaah. Oleh karena itu, peta menjadi alat bantu tentang lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi.” 5 Konsep alur peristiwa tidak lain adalah suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya. Atau dengan ungkapan konsep yang lain yaitu kronologi peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau. Konsep alur peristiwa dan kronologi, mengungkapkan dinamika peristiwa atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukan perkembangan serta perubahannya. Penerapan dan pengungkapan peristiwa berdasarkan konsep alur peristiwa serta kronologi waktunya, selain dapat mengungkapkan prosesnya juga dapat mengungkapkan kecepatan proses tersebut apakah peristiwa atau pengalaman sejarah itu berlangsung lama ataukah cepat. Jika peristiwa itu berlangsung sangat cepat dapat kita sebut revolusi, sedangkan bila sangat lambat, kita sebut evolusi. Dengan demikian konsep revolusi juga merupakan suatu kata kunci yang dapat diterapkan dalam telaah sejarah. Maka dengan singkat dapat ditegaskan bahwa sejarah itu berarti: 1 jumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa dalam kenyataan sekitar kita; 2 cerita tentang perubahan itu dan sebagainya; 3 ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan dan sebagainya tersebut itu. Cerita tentang perubahan-perubahan dan sebagainya serta ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan tersebut itu pada dasarnya merupakan kegiatan manusia. Manusia menyelidiki kenyataan kemanusiaan yang terus berubah. Hasil 5 Nursid Sumaatmadja, Konsep Dasar IPS…, h. 2.10 penyelidikan itu dihimpun olehnya dalam sebuah cerita. Sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita adalah ciptaan manusia dan bukan sesuatu yang timbul atau terjadi di luar usaha manusia seperti gunung meletus, air bah, angin taufan. Manusia sebagai subjek atau pemegang peranan dalam membuat ilmu dan cerita. Dengan demikian, ilmu sejarah dan cerita sejarah disebut sejarah serba subjek, artinya hasil perbuatan manusia. Perubahan-perubahan kenyataan kejadian dan peristiwa terjadi tidak semata-mata karena kehendak manusia; serba tidak langsung terjadi diluar kemampuan dan tidak dengan pesetujuan mamnusia. Segala sesuatu terjadi seolah-olah menurut kodrat sendiri atau menurut kehendak Tuhan atau karena kekuatan-kekuatan lain. Yang nyata ialah bahwa seluruhnya berada “di luar” manusia, seolah-olah merupakan dunia tersendiri “di luar alam manusia”. Jumlah kejadian, jumlah peristiwa, perubahan seluruhnya itu disebut sejarah serba objek.

2. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Sejarah di SMA