Peran Motivasi dalam Belajar

sempurna, sehingga mereka mendapat kebahagiaan bersama masyarakatnya. 33 Jelasnya, bisa dikatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan, sikap, dan minat sebagian besar pembentukan kepribadian yang dilaksanakan oleh sekolah. Kenyataan ini menunjukkan betapa penting dan besar pengaruh dari sekolah. 34 Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya betapa pentingnya sebuah motivasi dalam peningkatan mutu kualitas anak didik. Karena ketika siswa memiliki motivasi yang kuat maka siswa tersebut akan memiliki semangat serta keinginan yang kuat untuk meningkatkan prestasinya dalam segala hal khususnya dalam prestasi akademiknya. Jadi menurut penulis, sekolah itu selain tempat mengajarkan kita dasar keilmuan seperti tulis-menulis, membaca dan mendengarkan, sekolah juga harus mempersiapkan kita agar menjadi orang yang mampu menyerap, mengolah, mempraktikkan dan mengambil ilmu dari masyarakat, termasuk ekonomi dan sosial. Semisal, dulu di sekolah tidak ada Internet, nah kita harus belajar sendiri untuk bisa mengenal, menggunakan dan memanfaatkan Internet setidaknya untuk diri sendiri dan syukur-syukur dapat dimanfaatkan untuk orang banyak. Jadi Istilahnya, sekolah yang baik bagi penulis adalah sekolah yang bisa membentuk siswanya kelak setelah lulus bisa berkembang sendiri di lingkungan dengan mempergunakan otak mereka sendiri yang telah diisi tetek bengek keilmuan yang dibutuhkan di masyarakat dalam perkembangan zamannya. Karena ilmu pengetahuan, masyarakat dan kehidupan, ekonomi, sosial, pola pikir generasi terdidik dan segala macamnya atau kita sebut saja “Perkembangan Zaman” terus berkembang dan maju. Artinya sekolah juga harus terus bisa mengikuti perkembangannya dengan perubahan-perubahan strategi, langkah-langkah yang up to date juga agar bisa memenuhi tuntutan “Perubahan Zaman” sehingga anak didiknya dapat berhasil untuk hidup mapan di dunia masyarakat baik secara nasional maupun kelak secara global. Dan itu semua tidak lepas dengan yang namanya motivasi. 33 Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: PT HidakaryaAgung,h. 29. 34 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, h. 50.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu anggapan teoritis yang dapat dipertegas atau ditolak secara empiris. 35 Dapat juga dipandang sebagai konklusi, suatu klonkusi yang sifatnya sangat sementara. 36 Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis yang menyatakan bahwa: Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan motivasibelajar. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar 35 Amudi Pasaribu, Pengantar Statistik, Jakarta: Galia Indonesia, 1983, Cet. 6, h. 274. 36 Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, 1980, h. 63. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Desember 2013. Penelitian dilakukan di SMP Muhammadiyah 22 Setiabudi Pamulang. Tempat penelitian ini beralamat Jl. Surya Kencana Nomor 29, Pamulang Barat, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Propinsi Banten 15417Telepon: 02174706439, Fax: 021 7405324, Website:www.smpm22.sch.id., e- mail: smpmduaduayahoo.co.id

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode analisis data yaitu dengan cara menganalisis data kuantitatif yang diperjelas dari hasil penelitian berupa data dan informasi mengenai permasalahan yang dibahas. Peneliti ini menggunakan metode penelitian lapangan, yaitu: Penelitian Lapangan field research Penelitian lapangan ini dilakukan oleh penulis untuk mengetahui langsung kepada objek yang akan diteliti. Sesuai dengan masalah yang hendak diteliti, metode penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif.

C. Variabel Penelitian

Variable penelitian adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 1 “variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebasnya adalah lingkungan sekolah dan variabel terikatnya adalah motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarata: Rineka Cipta, 2006, cet. 13, h. 161

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik yang sama 2 . Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran populasi adalah kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. Jumlah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang sebanyak 143 yang terbagi atas 4 kelas. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian populasi yang akan diselediki. 3 Teknik pengambilan sampel mengggunakan proposive Sample, penelitian ini atas persetujuan dari guru yang menentukan bahwa kelas VIII 3 yang diambil sampel untuk penelitian peneliti. Pengambilan sampel tersebut sebanyak 40 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Penulis melakukan penelitian secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui langsung bahan atau data yang berhubungan dengan pembahasan skripsi ini, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan sekolah. 2. Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh keterangan tertentu dari responden yang kadang-kadang tersebar tempat tinggalnya. 4 Angket ini disebarkan kepada sampel penelitian, yaitu sebagian siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. 2 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, Cet II , h. 133 3 Ine I. AmirmanYousda, Penelitian dan Statistik Penelitian, Jakarta: BumiAksara, 1993, cet. 1, h. 134 4 S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, cet. 2, h. 142.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Viii3 Smp Muhammadiyah 22 Pamulang

4 63 161

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 7 85

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X dan XI Ips SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 15

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Sur

0 0 16

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Sur

0 3 9

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Menengah Atas Negeri

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

0 2 18

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Kesulitan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri

0 3 13

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Interaksi Belajar dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Interaksi Belajar dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14