Fungsi Dan Peranan Sekolah
Jadi bisa dikatakan bahwasannya kedua motif ini sangatlah erat kaitannya antara satu sama lain. Dan juga bisa dikatakan bahwasannya motif yang kedua
lebih tinggi dan luas tingkatannya dibandingkan dengan motif yang pertama. Sebagaimana juga dikutip oleh Ngalim Purwanto, Woodworth
mengadakan klasifikasi motif-motif, ia membedakan atau membagi motif-motif itu menjadi dua bagian, seperti unlearned motives ialah motif-motif pokok yang
tidak dipelajari dan learned motives ialah motif-motif yang dipelajari. Yang termasuk dalam unlearned motives adalah motif-motif yang timbul disebabkan
oleh kekurangan-kekurangan atau kebutuhan-kebutuhan dalam tubuh seperti lapar, haus, sakit, dan sebagainya yang semuanya itu menimbulkan dorongan
dalam diri untuk minta supaya dipenuhi, atau menjauhkan diri dari padanya. Selanjutnya Woodworth menyatakan bahwa motif-motif pada seseorang itu
berkembang melalui kematangan, latihan, dan belajar.
25
Dengan melalui latihan dan kehidupan sehari-hari, maka unlearnedmotives pada seseorang makin berkembang dan mengalami perubahan-perubahan sebagai
berikut: a.
Tujuan-tujuan dan motif-motif menjadi lebih mengkhusus. b.
Motif-motif itu semakin berkombinasi menjadi motif-motif yang lebih kompleks.
c. Tujuan-tujuan perantara, dapat menjadi atau berubah menjadi tujuan
yang sebenarnya. d.
Motif-motif itu dapat timbul karena adanya perangsang-perangsang baru perangsang buatan, motif-motif wajar dapat berubah menjadi
motif bersyarat.
26
Sehubungan dengan uraian diatas, sebagaimana dikutip oleh Ngalim Purwanto, maka Woodworth kemudian menggolongkan atau membagi motif-
motif itu menjadi tiga golongan: a.
Kebutuhan-kebutuhan organis, yakni motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam dari tubuh, seperti lapar,
25
Ngalim Purwanto, PsikologiPendidikan, h. 62.
26
Ngalim Purwanto, PsikologiPendidikan, h. 63.
haus, kekurangan zat pembakar, kebutuhan bergerak, dan beristirahat, atau tidur.
b. Motif-motif yang timbul sekonyong-konyong emergency motives,
yaitu motif yang timbul jika situasi menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini motif itu timbul bukan atas
kemauan kita, tetapi karena perangsang dari luar yang menarik kita. c.
Motif obyektif, ialah motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau tujuan tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena
adanya dorongan dari dalam diri kita kita menyadarinya. Emergency motives dan objective motives adalah motif-motif yang
tergantung pada hubungan-hubungan individu dengan lingkungannya.
27