4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Faktor-faktor pendorong timbulnya tingkah laku atau motivasi itu ada dua macam yaitu:
a. Motivasi Intrinsik ialah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang
atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan, dan
sebagainya. b.
Motivasi Ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar diri individu, motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar,
seperti: belajar karena takut kepada guru, karena ingin lulus, atau ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung
dengan tujuan belajar yang dilaksanakan,
29
Dapat dijelaskan bahwasannya, siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan orang yang terdidik,berpengetahuan, dan ahli dalam bidang
studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin
menjadi ahli. Dan perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, sebab
kemungkinan besar keadaan siswa berubah-ubah, dan juga mungkin komponen- komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi
siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
5. Indikator Berkembangnya Motivasi
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat diketahui melalui proses belajar mengajar dikelas, di antaranya:
a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak
acuh b.
Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan c.
Mempunyai antusias yang tinggi
29
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya,1996, Cet. 2, h. 85.
d. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas
e. Ingin identitasnya diakui orang
f. Tindakan, kebiasaan, dan moralnya selalu dalam kontrol diri
g. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali
h. Selalu terkontrol oleh lingkungan.
30
Selain itu, menurut Sardiman sebagaimana dikutip oleh Ali Imran bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah:
a. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus
dalam waktu yang lama b.
Tidak mudah putus asa c.
Tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh d.
Menunjukkan minat yang besar terhadap berbagai masalah belajar e.
Lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain f.
Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin g.
Dapat mempertahankan pendapatnya h.
Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini i.
Senang mencari dan memecahkan masalah.
31
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan penjelasan mengenai lingkungan sekolah di atas, dapat diketahui bahwa sekolah adalah lembaga pendidikan yang penting sesudah
keluarga. Ketika anak meningkat usia enam tahun, perkembangan iptek, dan daya berpikir mereka telah sedemikian sehingga mereka telah membutuhkan beberapa
dasar-dasar pengetahuan.
32
Sedangkan tugas sekolah ialah mempersiapkan anak-anak untuk mengisi kebutuhan masyarakat tempat tinggalnya dan untuk menempuh kehidupan yang
30
Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996 cet. Ke 1 , h. 30.
31
Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, h. 30-31.
32
Ahmad D. Marimba, Pengantar filsafat pendidikan Islam, Bandung: PT Al- Ma’arif,
1989, h. 60.
sempurna, sehingga mereka mendapat kebahagiaan bersama masyarakatnya.
33
Jelasnya, bisa dikatakan bahwa sebagian besar pembentukan kecerdasan, sikap, dan minat sebagian besar pembentukan kepribadian yang dilaksanakan oleh
sekolah. Kenyataan ini menunjukkan betapa penting dan besar pengaruh dari sekolah.
34
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya betapa pentingnya sebuah motivasi dalam peningkatan mutu kualitas anak didik. Karena ketika siswa
memiliki motivasi yang kuat maka siswa tersebut akan memiliki semangat serta keinginan yang kuat untuk meningkatkan prestasinya dalam segala hal khususnya
dalam prestasi akademiknya. Jadi menurut penulis, sekolah itu selain tempat mengajarkan kita dasar keilmuan
seperti tulis-menulis, membaca dan mendengarkan, sekolah juga harus mempersiapkan kita agar menjadi orang yang mampu menyerap, mengolah,
mempraktikkan dan mengambil ilmu dari masyarakat, termasuk ekonomi dan sosial. Semisal, dulu di sekolah tidak ada Internet, nah kita harus belajar sendiri
untuk bisa mengenal, menggunakan dan memanfaatkan Internet setidaknya untuk diri sendiri dan syukur-syukur dapat dimanfaatkan untuk orang banyak. Jadi
Istilahnya, sekolah yang baik bagi penulis adalah sekolah yang bisa membentuk siswanya kelak setelah lulus bisa berkembang sendiri di lingkungan dengan
mempergunakan otak mereka sendiri yang telah diisi tetek bengek keilmuan yang dibutuhkan di masyarakat dalam perkembangan zamannya. Karena ilmu
pengetahuan, masyarakat dan kehidupan, ekonomi, sosial, pola pikir generasi terdidik dan segala macamnya atau kita sebut saja “Perkembangan Zaman” terus
berkembang dan maju. Artinya sekolah juga harus terus bisa mengikuti perkembangannya dengan perubahan-perubahan strategi, langkah-langkah yang
up to date juga agar bisa memenuhi tuntutan “Perubahan Zaman” sehingga anak
didiknya dapat berhasil untuk hidup mapan di dunia masyarakat baik secara nasional maupun kelak secara global. Dan itu semua tidak lepas dengan yang
namanya motivasi.
33
Mahmud Yunus, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: PT HidakaryaAgung,h. 29.
34
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, h. 50.