Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai “r” hitung lebih besar dari “r” tabel. Hal ini terbukti pada taraf signifikansi 5 0,46 0,304 begitu juga
pada taraf signifikansi 1 0,46 0,393. Maka hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nol ditolak. Ini berarti untuk taraf signifikansi 5 dan 1 terdapat
korelasi yang signifikan antara kedua variabel yang diuji Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X lingkungan
sekolah dan variabel Y motivasi belajar siswa merukapakn korelasi positif yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa.
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya tentang pengaruh lingkungan terhadap motivasi belajar siswa pada SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, maka
penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dan saran-saran yang mungkin dapat berguna bagi SMP Muhammadiyah 22 Pamulang :
1. Lingkungan sekolah yang terdapat di SMP Muhammadiyah 22
Pamulang sudah cukup kondusif dan efektif. Hal ini terbukti dengan adanya sarana dan prasarana lingkungan serta interaksi hubungan
antara guru dengan murid terjaga baik. Hal ini dapat dibuktikan dari jawaban angket tentang lingkungan sekolah sebanyak 72,18
2. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua macam yaitu intrinsik dan
ekstrinsik. Timbulnya motivasi belajar siswa sebagian berasal dari dalam dirinya dan sebagian berasal dari luar diri seseorang. Adanya
dorongan yang kuat, keinginan, serta minat dalam diri siswa untuk giat dalam belajar. Sedangkan yang berasal dari luar yaitu adanya dorongan
dari guru, orang tua atau lingkungan sekitar yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hal ini terbuktikan dari jawaban angket tentang
motivasi belajar siswa sebanyak 73,5 3.
Setelah penulis menguraikan dan membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar siswa kelas VIII.3 di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang, penulis mengambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi yang positif
antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII.3 SMPM 22 Pamulang. Artinya lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa disekolah. Berdasarkan perhitungan diatas bahwa membandingkan besarnya rxy atau
“ro” dengan “rt” seperti yang diketahui ro yang diperoleh adalah 0,480 termasuk
dalam taraf signifikansi cukup sedangkan rt masing-masing sebanyak 0,325 dan 0,418 dengan demikian ternyata bahwa ro lebih besar dari pada rt 0,480 0,325
0,418 baik dalam taraf signifikansi 5 maupun 1. Karena ro lebih besar
maka hipotesa alternatif Ha diterima karena telah teruji kebenarannya, sedangkan hipotesa nihil Ho ditolak.
B. Saran-saran
Ada beberapa saran yang penulis kemukakan yang kiranya dapat menjadi masukan guna meninkatkan motivasi belajar siswa di SMP Muhammadiyah 22
Pamulang lebih baik lagi yaitu: 1.
Kepada pihak pemerintah dan para pengamat pendidikan hendaknya mengadakan seminar-seminar atau workshop yang bertemakan tentang
motivasi belajar atau yang berkaitan dengan pendidikan agar menjadikan guru yang aktif, inovatif dan menyenangkan.
2. Kepada guru bidang studi diharapkan untuk lebih memotivasi siswa
dengan menciptakan pembelajaran yang kreatif yang dapat menimbulkan mint belajar siswa, dan seorang guru juga harus meningkatkan kualitas diri
dengan memberikan teladan dan bimbingan kepada para siswa. 3.
Kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan keluhan dari guru-guru dan siswa seperti sumber belajar atau alat belajar yang dibutuhkan dalam
proses pembelajaran 4.
Untuk para siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran agar tercipta interaksi antara guru dengan murid, sehingga dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Amirman,Yousda Ine I,Penelitian dan Statistik Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 1993, cet. 1.
Anshari, Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982. Arifin M, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet. 1.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarata: Rineka Cipta, 2006, cet. 13.
Arikunto, Suharsimi, Manajemen penelitian, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005 Danim, Sudarwan, Menjadi Komunitas pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,
2003, cet. 1. Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet. VII.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Effendi, Sofian, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2012 Ericson, Damanik, Pengertian Sekolah, 2013
http:sondyi.blogspot.com201305nilai-estetika-pendidikan.html Hadi, Sutrisno, Metodologi Research 1, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1980. Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif Dana Pendidikan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1999, Cet II . Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Gafindo persada, 2006.
Imran, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1996 cet. Ke. 1.
Irfan, Melodic, Hadits “amal tergantug pada niat”, 2012,
http:www.mukminun.com201206penjelasan-hadist-sesungguhnya-amal- itu.htm