Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, telah tercipta berbagai macam produk minuman kesehatan, dari mulai produk yang memiliki kandungan unsur alami yang tinggi sampai dengan produk yang memiliki kandungan yang telah diolah melalui proses teknologi didalam produknya. Selain itu juga timbul suatu fenomena baru yaitu dimana konsumen mengkonsumsi produk – produk ramah lingkungan produk recycle, atau lebih memilih pada produk dengan kandungan unsur alami tinggi, perubahan tersebut timbul karena adanya kesadaran pada konsumen akan dampak dari produk-produk sintetis yang dapat memberikan pengaruh kurang baik pada jangka waktu tertentu. Perubahan perilaku konsumen juga terjadi pada produk minuman. Menurut data statistik terdapat peningkatan Indeks Harga Gabungan 43 Kota di Indonesia per triwulan terhadap minuman tidak beralkohol pada periode Desember 2005 Indeks Harga Konsumen sebesar 232, 97 perubahan terhadap bulan sebelumnya 0,92, Januari 2006 Indeks Harga Konsumen sebesar 234, 55 perubahan terhadap bulan sebelumnya 0,68 dan Februari 2006 Indeks Harga Konsumen 235, 02 perubahan terhadap bulan sebelumnya yaitu 0, 20. BPS 2005 dan 2006. Khusus untuk Jakarta, yang merupakan tempat peluncuran pertama bagi rata - rata produk yang diproduksi oleh produsen juga terjadi peningkatan, pada Desember 2005 sebesar 236, 99 perubahan terhadap bulan sebelumnya 1,86, Januari 2006 sebesar 237, 97 perubahan terhadap bulan sebelumnya 0,41 dan Februari 2006 Indeks Harga Konsumen sebesar 238, 20 perubahan terhadap bulan sebelumnya sebesar 0,10 BPS 2005 dan 2006. Adanya peluang pada minuman tidak beralkohol serta bertambahnya kesadaran pada masyarakat akan kesehatan merangsang produsen untuk berlomba -lomba memproduksi minuman kesehatan, sebagai salah satu alternatif dari beragam minuman tidak beralkohol dimana minuman kesehatan merupakan minuman yang memberikan efek atau dampak bagi kesehatan atau vitalitas tubuh manusia secara berkala untuk mencapai kondisi prima tanpa merasakan efek samping yang merugikan kesehatan. Hasil data statistik dari BPS untuk Indeks Harga Konsumen Gabungan per triwulan pada 43 kota di Indonesia kategori Jasa Kesehatan dan Obat- obatan memperlihatkan akan kecenderungan peningkatan masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dapat dilihat pada Desember 2005 Indeks Harga Konsumen 202, 74 perubahan terhadap bulan sebelumnya 0, 12, Januari 2006 203, 46 perubahan terhadap bulan sebelumnya 0, 36, Februari 2006 205, 67 perubahan terhadap bulan sebelumnya 1, 06 BPS 2005 dan 2006. Produk minuman kesehatan dengan merek beragam telah beredar di pasaran seperti: Vita Charm, Bertonest, Ginzana, Ginzeng, Ener Bee dan lain- lain. Merek-merek tersebut dapat membingungkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk satu dan lainnya sebagai penilaian awal. Dengan cara mengidentifikasikan dan memperoleh informasi melalui iklan dan media mengenai produk tersebut konsumen akan memiliki anggapan tersendiri terhadap produk. pada kenyataannya konsumen jarang mengetahui produk atau pelayanan secara detail. Mereka cenderung untuk menilai produk dengan atribut yang mereka anggap penting yang pada akhirnya akan menimbulkan persepsi tertentu. Persepsi konsumen tidak selalu diperoleh melalui kesadaran atau rasional penuh melainkan dapat timbul karena dorongan emosional Arnold 1992: 8.

B. Identifikasi Masalah