Bagi perusahaan, keputusan pemberian merek pada produk dihadapkan pada keputusan dalam menggunakan bahasa dari negara yang bersangkutan
atau menggunakan bahasa dari negara lain sebagai nama mereknya.
1. Definisi Merek
Menurut Kotler 2000: 404: A Brand is a name, term, symbol, or a combination of them, intended to identify the good services of one seller or
group of sellers and to differentiate them those of competitors. Arti dari definisi tersebut yaitu mereka adalah sebuah nama, inisial,
tanda, simbol, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksud untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari seorang penjual kelompok
penjual dan untuk membedakan dari produk atau jasa pesaing.
2. lstilah Merek
Selain merek, ada beberapa istilah lain yang sangat berkait dengan merek pada suatu produk. lstilah-istilah tersebut menurut Bearden 1996:
221-222 terdiri atas: a. Merek Brand
Yaitu sebuah nama istilah, tanda simbol atau desain, atau kombinasi dari semuanya ini, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
produk atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk atau jasa pesaing.
b. Nama merek Brand Name Yaitu bagian dari suatu merek yang dapat dilafalkan atau diucapkan.
c. Tanda merek Brand Mark Yaitu bagian dari suatu merek yang dikenal tetapi tidak dilafalkan
seperti simbol, desain, atau semacamnya. d. Merek dagang Trademark
Yaitu merek atau bagian dari suatu merek yang mendapatkan perlindungan hukum, karena mampu memperoleh hak eksklusif
penjual untuk menggunakan nama mereka atau tanda merek. e. Hak cipta Copyright
Yaitu hak sah untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual bahan dan bentuk tulisan, musik, atau karya seni.
3. Syarat-syarat Merek yang Baik
Keputusan pemberian merek terhadap suatu produk memerlukan pertimbangan tertentu agar merek dapat diterima dengan baik. Adapun
syarat-syarat merek yang baik menurut Aaker 1991: 196 adalah: a. Mudah dihapal dan diingat.
b. Menunjukan kelas produk tertentu c. Mendukung sebuah slogan atau symbol
d. Menunjukan asosiasi-asosiasi yang, diinginkan tanpa menjadi bosan atau sepele.
e. Nama tersebut sebaiknya otentik, bisa dipercaya, dan menyenangkan serta tidak menyentuh harapan-harapan yang salah.
f. Istimewa, nama itu seharusnya tidak menimbulkan kebingungan terhadap nama-nama pesaing lain.
g. Keberadaanya dapat dilindungi dari segi hukum.
Kriteria merek yang baik juga disampaikan oleh Kotler 1991- 451 diantara lain adalah:
a. Merek harus menunjukan suatu ciri-ciri produk seperti manfaat dari mutu suatu produk.
b. Merek harus menyarankan ciri-ciri produk seperti kemampuan dari warna pada produk.
c. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat. d. Merek harus menarik perhatian.
e. Merek harus punya kekhasan dan unik. f. Merek harus tidak memiliki arti yang buruk dinegara lain dan bahasa
lain. g. Merek harus terdaftar dan memenuhi kriteria dalam Undang- Undang
Merek Dagang. Sedangkan menuru Arnold 4992: 16 sebuah merek sebaiknya:
terdiri dari unsur fisik yang unggul, rasional, dan daya tarik emosional. Sehingga merek memiliki tampilan yang istimewa dan berkepribadian
yang jelas sehingga memberikan keuntungan nilai-nilai tersendiri bagi konsumen.
4. Manfaat Merek