BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.  Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian  ditujukan  dan  dilakukan  secara  sengaja  purposive dengan
responden adalah
masyarakat umum
Karyawanpegawai, PelajarMahasiswa,  pengusaha  dan  lain-lain  yang  menjadi  pemegang
keputusan pembelian produk minuman kesehatan Vita Charm untuk keperluan yang dibutuhkan.
B. Metode Penentuan Sampel
1.  Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi
produk  minuman  kesehatan  Vita  Charm pada  saat penelitian  berlangsung dan pelanggan yang berlangganan produk tersebut.
2.  Sampel Dalam penelitian ini menggunakan metode sampel probability yaitu
teknik  pengambilan  sampel  yang  memberikan  peluang  yang  sama  bagi setiap  anggota  populasi  untuk  dipilih  menjadi  anggota  sampel.  Metode
yang  digunakan  adalah  simple  random  sampling  yaitu  pengambilan sampel anggota populasi dilakukan  secara acak tanpa melihat  strata  yang
ada di dalam itu.  Maka sampel yang diambil adalah 100 responden, sesuai dengan teori.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam  penyusunan  penelitian  ini  diperlukan  data-data  yang  dapat memberikan  pemecahan  dari  permasalahan  yang  telah  ditentukan  pada  bab
sebelumnya.  Berdasarkan  cara  perolehan  dari  data  tersebut  jenis  data  yang dipergunakan adalah:
1.  Data Primer, diperoleh melalui survey lapangan yaitu dengan cara:
a.  Wawancara Interview Yaitu  dengan  memberikan  berbagai  pertanyaan  kepada  pihak-pihak
yang telah mengkonsumsi produk minuman kesehatan Vita Charm. b.  Angket Kuisioner
Yaitu  dengan  cara  menyebarkan  daftar  pertanyaan  atau  pernyataan tertulis  kepada  responden  untuk dijawab dengan  jumlah  pertanyaan  17
pertanyaan,  sebelum  dilakukan  penyebaran  kepada  100  responden terlebih dahulu dilakukan try out untuk menguji pertanyaan-pertanyaan
mana saja yang valid.
D. Metode Analisis
Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan instrument yang disusun berbentuk kuesioner yang di isi oleh para responden.
Kuesioner  diberikan  kepada  pelanggan  produk  minuman  kesehatan  Vita Charm selesai transaksi pada saat penelitian berlansung. Isi kuesioner disusun
berdasarkan  indikator  yang  berasal  dari  konstruk  dan  sintesis  dari  masing- masing variabel penelitian.
Pedoman  kuesioner  disusun  sesuai  dengan  jumlah  variabel  penelitian, yaitu:
1.  Merek Berbahasa Asing 2.  Iklan
3.  Media 4.  Persepsi Konsumen
Untuk  mengetahui  bagaimana  pengaruh  merek  berbahasa  asing,  iklan dan media terhadap persepsi konsumen dilakukan dengan menggunakan skala
likert  R.A  likert,  1932  mengembangkan  prosedur  perskalaan  dimana mewakili  suatu  kontinum  bipolar.  Pada  ujung  sebelah  kiri  dengan  angka
rendah  menggambarkan  suatu  jawaban  negatif,  sedangkan  ujung  kanan dengan angka besar menggambarkan positif. Seperti:
Tabel 3.1 Skala Likert
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju Ragu
Setuju Sangat
Setuju STS
1 TS
2 R
3 S
4 SS
5 Sumber: Parasuraman 1998
Selanjutnya  data  diperoleh  dengan  menggunakan  kuesioner  dimana hasil analisisnya  akan  dipresentasikan  dalam  bentuk  tabel.  Hasil  dalam  tabel
dianalisis berdasarkan  variabel merek berbahasa asing,  iklan dan media  yang kemudian  dapat  dilihat  pengaruhnya  kepada  persepsi  konsumen.  Setelah
dilakukan perhitungan atas kuesioner pengolahan data kuantitatif yang didapat mengenai kualitas pelayanan dan kualitas produk terhadap kepusan pelanggan,
maka sebelum di uji statistik di atas terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Iqbal Hasan 2002:77
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a.   Uji Validitas Sebagaimana  dikemukakan  dimuka,  bahwa  validitas  adalah
ukuran  yang menunjukkan sejauh mana instrument pengukur mampu mengukur apa yang  diukur. Menurut Mardani 2001:51 uji validitas
dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dibuat dapat digunakan  untuk  mengukur  apa  hendak  diukur  secara  cepat.  Tipe
validitas  yang  digunakan  adalah  validitas  konstruksi  Construct validity
.  Validitas  kontruksi  menentukan  validitas  alat  pengukur
dengan  mengkorelasikan  antara  skor  yang  diperoleh  dari  masing- masing item yang berupa pertanyaan ataupun pertanyaan dengan skor
totalnya. Skor  total  ini  merupakan  nilai  yang  diperoleh  dari  hasil
penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya  harus  signifikan  berdasarkan  dimensi  konsep  berkorelasi
dengan  skor  totalnya  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  alat  pengukur tersebut valid.
b.  Uji Reliabilitas Apabila  suatu  alat  pengukuran  telah  dinyatakan  valid,  maka
tahap  berikutnya  adalah  mengukur  reliabilitas  dari  alat.  Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama dilain kesempatan. Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung  alpha  cronbach    masing-masing  instrument.  Variabel-
variabel tersebut dikatakan reliable bila cronbach alpha nya memiliki nilai  lebih  besar  0,60  Purbayu  2005:251.  Uji  reliabilitas  bertujuan
untuk  melihat  konsistensi  alat  ukur  yang  akan  digunakan  yakni apakah  alat  ukur  tersebut  akurat,  stabil  dan  konsisten.  Teknik  yang
digunakan adalah koefisien alpha cronbach dengan rumus: −
− =
2 2
1 1
t I
n
S S
k k
r Keterangan :
r
n
= Reliabilitas tes k
= Jumlah soal
2 i
S = Jumlah varian dari skor soal
2 t
S   = Jumlah varian dari skor total Reliabilitas  suatu  instrument  dapat  diterima  jika  memilki
koefisien  alpha  cronbach  minimal  0,  60  yang  berarti  bahwa instrument tersebut dapat digunakan sebagai pengumpulan data yang
handal  yaitu  hasil  pengukuran  relatif  konsisten  jika  dilakukan pengukuran ulang.
2. Uji Asumsi Klasik
Apabila  menggunakan  OLS  Ordinary  Least  Square  dalam ekonometrika  dijelaskan  bahwa  peniliti  tidak  dapat  menghindarkan  diri
dari penyimpangan-penyimpangan
asumsi  klasik. Uji
asumsi menggunakan SPSS 11.5 for windows.
1.  Uji Normalitas Pengujian  normalitas  adalah  pengujian  tentang  kenormalan
distribusi  data.  Uji  ini  merupakan  pengujian  yang  paling  banyak dilakukan  untuk  analisis  statistic  parametric.  Penggunaan  uji
normalitas karena pada analisis statistic parametic, asumsi yang harus dimiliki  oleh  data  adalah  bahwa  data  tesebut  terdistribusi  secara
normal.  Maksud  data  terdistribusi  secara  normal  adalah  bahwa  data akan  mengikuti  bentuk  distribusi  normal.  Bahwa  data  memusat  pada
nilai  rata-rata  dan  median.  Untuk  mengetahui  bentuk  distribusi  data kita bisa menggunakan grafik distribusi.
2.  Uji Multikolinearitas
Uji asumsi  ini berarti bahwa  antara  variabel independent  yang satu  dengan  independent  yang  lain  dalam  model  regresi  tidak  saling
berhubungan  secara  sempurna  atau  mendekati  sempurna.  Suatu  data terbebas  dari  multikolinearitas  jika  nilai  Variance  Inflation  Factor
VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0, 1. 3.  Uji Autokorelasi
Uji  Autokorelasi  merupakan  pengujian  asumsi  dalam  regresi dimana  variable  dependent  tidak  berkorelasi  dengan  dirinya  sendiri.
Maksud  korelasi  dengan  diri  sendiri  adalah  bahwa  nilai  dari  variable dependent  tidak  berhubungan  dengan  nilai  variabel  itu  sendiri,  baik
nilai  variabel  sebelumnya  atau  nilai  periode  sesudahnya.  Untuk mendeteksi  gejala  autokorelasi  kita  menggunakan  uji  Durbin-Watson
DW.  Uji  ini  menghasilkan  nilai  DW  dihitung  d  dan  nilai  DW tabel
V L
d d
. Hipotesisnya adalah :
Ho : Tidak ada autokorelasi, jika Durbin Watson -2 sampai dengan 2 Ha  :  Ada    autokorelasi  positifnegatif  jika  Durbin-Watson  -2  maka
terjadi  autokorelasi  positif,  dan  jika  DW  2  maka  terjadi autokorelasi negatif
4.  Uji Heteroskedastisitas Uji  asumsi  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  apakah  dalam
sebuah  model  regresi,  terjadi  ketidaksamaan  varians  dari  residual antara  satu  pengamatan  dan  pengamatan  yang  lain.  Dalam  regresi,
salah  satu  asumsi  yang  harus  dipenuhi  adalah  bahwa  varians  dan
residual  dari  suatu  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain  tidak memiliki  pola  tertentu.  Pola  yang  tidak  sama  ini  ditunjukkan  dengan
nilai  yang  tidak  sama  antar  satu  varians  dari  residual.  Gejala  varians yang  tidak  sama  ini  disebut  dengan  gejala  heterokedastisitas,
sedangkan  adanya  gejala  varians  residual  yang  sama  dari  suatu pengamatan
ke pengamatan
yang lain
disebut dengan
heterokedastisitas.  Salah  satu  uji  untuk  menguji  heterokedasitisas  ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual.
3. Analisis Regresi Berganda
Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah teknik  analisis  regresi  berganda  Multiple  Regression.  Analisis  regresi
berganda adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent variable Arikunto 2002:56.
Persamaannya yaitu: Y
= a+b
1
x
1
+b
2
x
2
+b
3X3…….
error Keterangan:
Y =  Variabel terikat persepsi konsumen a  =  Konstanta harga y bila x = 0
b  =  Koefesien  regresi  yang  menunjukan  angka  peningkatan  atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independent.
X
1
= Variabel bebas merek berbahasa asing
X
2
= Variabel bebas iklan
X
3
= Variabel bebas media
4. Penguji Hipotesis
1.   Uji t
Metode pengujian ini untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan hipotesis
yang telah dikemukakan oleh Subiyanto 2000:203 sebagai berikut: Jika:
Jika sig t  0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
Jika sig t  0,05 maka Ha diterima dan  Ho ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.
2.   Uji F Digunakan  untuk  mengetahui  pengujian  variabel  bebas  secara
simultan  menurut  Suprato  2000:267,  langkah-langkah  uji  F-statistik adalah sebagai berikut:
a.  Hipotesis nol dan hipotesis alternatife yang digunakan yaitu: Ho :  b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh antara merek asing, iklan
dan  media  terhadap  persepsi  konsumen  pada  produk  minuman kesehatan Vita Charm.
Ha:  b1     0, artinya ada pengaruh antara merek asing, iklan dan media  terhadap  persepsi  konsumen  pada  produk  minuman
kesehatan Vita Charm. Tingkat signifikan yang digunakan yaitu   = 0.05
b.  Menghitung nilai F :
1 1
1
2 2
− −
− −
= k
n R
k R
F
hitung
Dimana:
2
R = Koefisien regresi yang ditemukan
k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah sampel
F =
hitung
F yang selanjutnya diuji dengan
tabel
F Jika sig F    0,05  maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti
tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Jika sig F    0,05  maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
ada pengaruh antara variabel bebas dengan terikat.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan  pokok  permasalahan  dari  rumusan  hipotesis,  variabel penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan kedalam empat variabel. Yakni
variable dependent Y dan variable indenpendent X1, X2 dan X3.
1.  Variabel terikat Variable Dependent Yaitu  variabel  terikat  dalam  penelitian  ini  adalah  Persepsi
konsumen  dimana  merek  asing,  iklan  dan  media  yang  baik  dan  yang dirasakan  konsumen  akan  mempengaruhi  persepsi  konsumen.  Variabel
terikat di konotasikan dengan huruf Y. 2.  Variabel bebas  Variable Independent
Yaitu variabel bebas dalam penelitian ini adalah merek asing, iklan dan media yang di konotasikan X1, X2 dan X3.
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Variabel
Sub Variabel Indikator
Dimensi Ukuran
X1 Merek
Asing Merek
1. Merek  harus  memiliki  arti yang  positif  dalam  bahasa
Negara lain 2. Merek
harus mudah
diucapkan 3. Bahasa asing yang digunakan
sebaiknya bahasa dari Negara dengan citra yang baik
4. Nama  yang  dipilih  harus memiliki  arti  yang  sesuai
dengan jenis produk
Ordinal
X2 Iklan
Iklan
1. Memberikan  informasi  yang berkaitan
dengan jenis
produk
2. Merupakan bentuk
komunikasi pemasaran
3. Memiliki  daya  tarik  kepada konsumen  mengenai  produk
yang ditawarkan
4. Iklan mampu
bersaing dengan  iklan  produk  lain
yang sejenis.
5. iklan mengandung
pesan
yang positif. Ordinal
X3 Media
Media 1. Sebagai Alat Komunikasi
2. Memiliki Daya Jangkau Yang Menyeluruh
3. Segmentasi  yang dituju dapat tercapai
Ordinal
Y Persepsi
Konsumen
Persepsi 1. Menampilkan  atribut-atribut
yang  berhubungan  dengan produk tersebut
2. Memiliki  ciri-ciri  khas  dalam kemasan
3. Harga berbeda
dengan produk lain yang sejenis
4. Citarasa yang khas 5. Produk Memiliki kualitas
Ordinal
Sumber: Data Primer 2007
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum  Objek Penelitian
1.  Sejarah Singkat Perusahaan Perjalanan
di  Indonesia  berawal  pada  tahun  1948  ketika penerimaan  masyarakat  terhadap minuman  kesehatan  tradisional  semakin
meluas.  Untuk  memenuhi  kebutuhan  ini  sebuah    pabrik  dibangun  di Semarang, lalu di Jakarta dua tahun kemudian.
Sejalan  dengan  berkembangnya  usaha  dan  kebutuhan  masyarakat, pun  membangun  berbagai  fasilitas  produksi  serta  unit  usaha  baru,
dimulai dengan pasta gigi dan sikat gigi dengan merek FORMULA. Pada  tahun  1985
membentuk  holding  company  dengan  nama ADA, singkatan dari Attention, Direction and Action.  Di bawah bendera
ADA pengembangan   usaha dan diversifikasi produk pun terus berlanjut. Peningkatan  kapasitas  produksi  yang  terus  menerus  berlangsung  dan
bertambahnya  produk  yang  dihasilkan  membutuhkan  tim  penjualan  yang solid. Untuk menangani dan  menguasai jalur distribusi dalam  penyebaran
produk-produk ini,  Manajemen  menunjuk  P.T.  Arta  Boga  Cemerlang
sebagai  distributor  tunggal  di  Indonesia.  Penetrasi  produk-produk ke
pasar tradisional maupun modern ditangani dan dikelola dengan baik oleh Arta Boga Cemerlang.