i. Pengalihan kepemilikan obligasi syariah dapat dilakukan selama
disepakati dalam akad. 3.
Musyarakah penyertaan modal
Secara bahasa, al-syirkah berarti ikhtilat percampuran, yaitu percampuran antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga sulit dibedakan.
Sedangkan menurut istilah, syirkah adalah keikutsertaan dua orang atau lebih dalam suatu usaha tertentu dengan sejumlah modal yang telah ditetapkan.
47
Sukuk Musyarakah adalah sertifikat nilai yang sama yang diterbitkan untuk memobilisasi dana, yang digunakan berdasarkan
persekutuan atau firma sehingga pemegang-pemegangnya menjadi pemilik proyek atau aset berdasarkan bagian masing-masing.
48
Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek
tertentu dimana kedua belah pihak sama-sama menyediakan modal berupa dana, dan setelah proyek itu selesai pihak emiten mengembalikan sejumlah
dana tersebut kepada investor bersama dengan bagi hasil dari proyek tersebut. Obligasi jenis ini akan memberikan return dengan term indicative karena
sifatnya yang floating atau tergantung pada kinerja pendapatan yang dibagihasilkan.
49
4. Murabahah cost lost sharing
Memahami Akad-Akad Syariah, Jakarta: Renaisan, 2005, h.41
47
Sofiniyah Ghufron dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah
, h.43.
48
Nurul Huda, Mustofa Edwin, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, h.143.
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Dalam obligasi syariah dengan akad Murabahah investor membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah
disepakati kualifikasinya dengan emiten. Dan keuntungan investor diperoleh dari selisih harga beli dari produsen dengan harga jual kepada emiten. Secara
rinci mekanismenya adalah sebagai berikut:
50
Investor membeli barang yang
diperlukan oleh emiten dari produsen, atas nama investor sendiri;
a. Investor menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian
kepada emiten; b.
Investor kemudian menjual barang tersebut kepada emiten dengan harga jual senilai harga beli ditambah keuntungannya; dan
c. Emiten
membayar harga barang tersebut pada jangka waktu yang telah disepakati.
Sebagaimana yang ada pada ketentuan akad-akad syariah lainnya, dalam akad Murabahah juga terdapat syarat-syarat tertentu. Adapun syarat-
syarat akad Murabaha adalah sebagai berikut:
51
a. Investor memberi tahu mengenai biaya modal kepada emiten; b. Kontrak harus sah menurut rukun atau mekanisme yang ditentukan;
c. Kontrak harus bebas dari riba; dan
49
Sofiniyah Ghufron dkk, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah
, h.42.
50
Syaiful Bakhri, dkk., Ekonomi Syariah Dalam Sorotan, Jakarta: Yayasan Amanah, 2003, h.186.
51
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Jakarta: Gema Insani Press, 2001, h. 102.
d. Investor harus menyampaikan semua hal yang terkait dengan pembelian maupun kondisi barang tersebut.
Sukuk Murabahah lebih memungkinkan digunakan untuk hal yang berhubungan dengan pembelian barang untuk sektor publik, misalnya
pemerintah membutuhkan barang-barang dengan harga tinggi, maka dimungkinkan untuk membelinya melalui penjualan kredit dengan membayar
angsuran.
52
5. Istisna