Sukuk Ritel Penerbitan Dan Perkembangan Sukuk Di Beberapa Negara 1. Pertumbuhan Sukuk di Beberapa Negara

dan kebanyakan yang mendominasi adalah Eropa dan Asia, selain itu institusi keuangan menerbitkan sukuk sebagai sumber pendanaan bagi institusi tersebut, dan dalam penerbitan sukuk yang diterbitkan oleh institusi keuangan sebesar 6,1 dari total penerbitan sukuk di dunia. 74

3. Sukuk Ritel

Pemerintah Indonesia juga terus melakukan inovasi untuk pertumbuhan sukuk. Dan sukuk ritel yang dipasarkan pada pasar perdana adalah salah satu bentuk inovasi tersebut. Sebagian pengamat ekonom melontarkan pendapatnuya bahwa dikatakan penerbitan sukuk dinilai terlambat, namun Dahlan Siamat 75 menampiknya. Kalau dikatakan terlambat, tidak juga, kita hitung setelah UU SBSN disahkan. Jika setelah setahun UU disahkan sukuk tidak diterbitkan juga, itu baru terlambat, ujar Dahlan. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara Departemen Keuangan membeberkan sukuk ritel adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset Surat Berharga Syariah Negara, yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual, dengan volume minimum yang telah ditentukan. 76 Pemerintah sejak 6 Februari 2009 melego sukuk ritel ke pasar dalam negeri. Respons investor luar biasa. Hingga hari ke-12, penjualan sudah mencapai Rp 3,446 73 Mohamed Damak, Sukuk Market Continues To Grow Despite Gloomy Global Market, Standard Poors, Data Direktorat Kebijakan Pembiayaan Syariah Departemen Keuangan. 74 Mohamed Damak, Sukuk Market Continues To Grow Despite Gloomy Global Market. 75 Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Negara Departemen Keuangan Republik Indonesia triliun atau melampauai target indikatif Rp 3,4 triliun. Investor yang berminat masih punya waktu hingga 20 Februari 2009. Berikut salah satu contoh sukuk ritel yakni Sukuk Ritel Seri SR-001 yang diterbitkan pada tanggal 25 Februari 2009: Table 5.1 : Deskripsi Penjualan Sukuk Ritel Akad Ijarah sale and lease back Nominal per-unit Rp1 juta Harga Per-unit At Par 100 Satuan Pembelian : Rp 5 juta dan kelipatannya : Tidak ada batas maksimum pembelian Imbalan : Fixed Coupon 12 per tahun : Pembayaran dilakukan secara bulanan Tenor 3 Tahun Tanggal Penerbitan 25 Februari 2009 Tanggal Jatuh Tempo 25 Februari 2012 Nominal pelunasan : At par 100 : Bullet Payment Tradability Tradable Target Investor Individu WNI Pasar Perdana 76 UU Surat Berharga Syariah Negara, artikel yang diakses dari vivanews.com pada tanggal 18 Maei 2009 a. Distribusi Penjualan SR-001 Berdasarkan Wilayah 77 Jumlah investor terbanyak 51,65 berada di wilayah Indonesia bagian barat selain Jakarta. Seperti diagram di bawah ini; 1 Volume Pemesanan Gambar 6.1 : Diagram Volume Pemesanan Sukuk Ritel Namun, volume pemesanan terbesar 53,54 di DKI Jakarta. Sebagaimana yang tergambar pada diagram di bawah ini: 2 Jumlah Investor Gambar 6.2 : Diagram Jumlah Investor Sukuk Ritel 77 Khairul Aulad, Staff Direktorat Pembaiayaan Syariah Depkeu RI, Surat Berharga Syariah Negara Sukuk Negara Sebagai Sumber Pembiayaan Fiskal Dan Instrumen Investasi, , hal. 21 Kemudian, apabila kita ingin mengetahui jumlah investor terbanyak pada Sukuk Ritel ini adalah sebagai berikut; jumlah investor terbanyak adalah dari PNS 24,61. Dan Sementara jumlah pemesanan pembelian terbesar berasal dari pegawai swasta 21,54 1 Jumlah investor Gambar 7.1: Diagram Penggolongan Profesi Investor Sukuk Ritel 2 Jumlah pemesanan pembelian Gambar 7.2: Diagram jumlah Pemesanan Pembelian Mengenai penerbitan sukuk ritel ini, Direktur Pembiayaan Syariah, Departemen Keuangan, Dahlan Siamat menerangkan, kupon sukuk ritel akan lebih tinggi daripada suku bunga deposito rata-rata di bank BUMN, seperti Bank Mandiri, BTN, BNI, dan BRI. Pembelian yang tak terbatas membuat sukuk ritel lebih menarik dibandingkan dengan deposito. Pada deposito, pemerintah hanya menanggung dana masyarakat maksimal Rp 2 miliar pernasabah. Di sukuk ritel, berapapun dana investasi masyarakat, pemerintah melindunginya. Menyimpan uang di sukuk ritel lebih menguntungkan dibanding memelihara sapi. Jadi jual sapinya, simpan uangnya di sukuk ritel; ujar Dahlan di hadapan calon investor sukuk ritel dalam sosialisasi di Makassar, Sulawesi Selatan. Ketua Arbitrase Syariah Nasional Alfin Hamid mengaku sulit mengaitkan teori bisnis syariah dengan sukuk ritel yang akan diterbitkan pemerintah. Tidak ada investasi yang benar-benar aman, pasti ada risikonya. Investasi yang dikatakan tanpa risiko justru bertentangan dengan teori bisnis syariah, yang tetap memperhitungkan untung rugi. Apalagi, Departemen Keuangan mematok kupon hingga 8 persen. Padahal imbalan tidak bisa dipatok ujarnya. Pernyataan ini ada benarnya. Sukuk ritel memang tidak 100 persen bebas risiko. Sukuk ritel memang aman bagi investor yang menyimpan investasinya hingga jatuh tempo dan tidak menjualbelikan surat berharganya di pasar sekunder. Namun, jika investor menjualbelikan sukuk ritelnya di pasar sekunder, ada risiko risiko pasar dan pergerakan harga yang harus dihadapinya. Risiko pasar muncul ketika terjadi perubahan asumsi makro perekonomian, seperti perubahan laju inflasi dan suku bunga. Jika laju inflasi meningkat, biasanya suku bunga perbankan meningkat. Di saat suku bunga simpanan di perbankan meningkat, harga obligasi tertekan. 78

4. Sukuk Global