Kerangka Konseptual Kerangka Teori dan Kerangka Konseptual 1. Kerangka Teori

syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. 9 Fungsi teori dalam suatu penelitian adalah untuk memberikan pengarahan pada penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain dengan adanya teori, penelitian yang dilakukan agar terarah dan terfokus dari teori yang dimunculkan. Penelitian kali ini terfokus pada pembahasan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan pemerintah sebagai instrumen pembiayaan defisit APBN. Dan bagaimana sebenarnya perspektif kebijakan fiskal islam menerangkan dibolehkan atau tidaknya sebuah negara berutang dalam rangka mengurangi defisit APBN.

3. Kerangka Konseptual

Kemaslahatan manusia, baik bersifat individu maupun yang terkait dengan kelompok masyarakat, sangat ditentukan oleh perkembangan lingkungan dimasa kapan mereka hidup. Masyarakat senantiasa berubah, karena tidak ada satu masyarakat yang berhenti pada satu titik tertentu dalam membentuk peradabannya sepanjang zaman. Contoh paling kongkrit telah terjadi perubahan dalam bentuk transaksi dari bentuk: 1. Barter, 8 Al Munjid, Fil-lughoh wal-A’lam, Beirut : Darul Masyriq Al-Maktabah a-Syarkiyyah, 2002, cet. 39 hal- 430-431 2. Jual beli barang, 3. Jual beli Jasa 4. Jual beli Saham Sekuritas 5. Jual beli Obligasi Begitu juga dengan tempat dimana transaksi jual beli itu dilakukan, telah banyak mengalami inovasi sesuai dengan kebutuhan seseorang atau suatu komponen masyarakat bahkan suatu Negara untuk tujuan menyelenggarkan kesejahteraan, bermula dari: 1. Pasar Traditional 2. Mini Market, Fanchise Shop, Plaza, Mall 3. Bank 4. Investasi, saham, reksadana, obligasi dan sukuk Dan perlu digarisbawahi,perubahan masyarakat tersebut dapat mengenai nilai- nilai sosial, pola-pola keprilakuan, organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyrakatan, kekeuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Perubahan tersebut dapat membawa nilai-nilai positif terhadap masyarakat dan dapat pula membawa kepada nilai-nilai negative. 10 Mengaca pada kondisi perekonomian global saat ini, mengingatkan kita pada tulisan Helmut Schmidth, bahwa “ ekonomi dunia tengah memasuki fase yang sangat tidak stabil dan masa mendatang sama 9 Pasal 1 UU No 19 Tahun 2008 tentang Sertifikat Berharga Syariah Negara Departemen Keuangan Repubik Indonesia sekali tidak menentu ”. 11 Sehingga upaya pemulihannya harus tetap diupayakan. Pasca krisis moneter tahun 1997-1998 yang melanda sistem moneter dan perbankan Indonesia, rupiah terpuruk ditelan dolar yang melumpuhkan ekonomi Indonesia dan sampai saat ini Indonesia belum bisa dikatakan telah pulih betul dari dampak krisis tersebut.

F. Metode Penelitian