Pengertian Pembiayaan Pembiayaan Mudharabah

diatur oleh Allah kepada manusia agar tercipta kemaslahatan dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat.

B. Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian Pembiayaan

Dalam Undang-undang Pokok Perbankan No 14 tahun 1967 Bab 1, Ketentuan Umum, dinyatakan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan lain pihak dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Seiring dengan mulai berdirinya Bank Syari’ah waktu itu BMI tahun 1991, maka dikeluarkanlah Undang-Undang Pokok Perbankan No 7 tahun 1992 dengan definisi kredit yang lebih luas lagi. Kredit diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian keuntungan. Pada definisi kredit inilah konsep bagi hasil dalam perbankan syariah mendapatkan tempat bernaungnya. Dalam istilah lebih spesifik, kredit dalam perbankan syariah diganti menjadi pembiayaan. 13 13 Muhammad, Ghafur W, Potret Perbankan Syariah di Indonesia Terkini : Kajian Kritis Perkembangan Perbankan Syariah, Yogyakarta : Biruni Press, 2007, Cet ke1, h. 93 Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan truth atau faith, oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan 14 antar seseorang pemilik dana dengan orang lain pengelola dana yang dipercayai untuk mengelola sejumlah dana yang telah diberikan kepada pengelola dana berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui oleh mereka. Dalam kamus PKES, istilah pembiayaan dapat diartikan sebagai penyediaan dana atau tagihan berdasarkan akad mudharabah dan atau musyarakah dan atau pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil. 15 Tidak jauh berbeda dengan konsep kredit, dalam konsep bank syariah, pembiayaan memiliki arti pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan dana pihak-pihak yang merupakan deficit unit. 16 Dalam sumber yang berbeda, pembiayaan diartikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 17 Sementara itu, menurut Muhammad pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan 14 Thomas, Suyatno, dkk, Dasar-Dasar Perkreditan, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, , Edisi ke4, h. 12 15 M. Nadratuzzamanan, Hosen dan A.M. Hasan, Ali, Kamus Populer Keuangan dan Ekonomi Syariah, Jakarta : PKES, 2007, Cet ke 1, h. 62 16 Muhammad, Ghafur W, Potret Perbankan Syariah di Indonesia Terkini : Kajian Kritis Perkembangan Perbankan Syariah, Yogyakarta : Biruni Press, 2007, Cet ke1, h. 94 17 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2002, Edisi Revisi, Cet ke 6, h. 92 kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. 18

2. Jenis-jenis Pembiayaan