Secara umum mudharabah terbagi kepada dua jenis, yaitu : Mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.
a. Mudharabah Muthlaqah
Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah investasi tidak terikat
38
adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesisikasi jenis usaha, waktu dan
daerah bisnis. Dalam bahasan fiqih ulama Salaf ash Shalih seringkali dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta lakukanlah sesukamu dari shahibul maal ke
mudharib yang memberi kekuasaan sangat besar.
39
b. Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah Muqayyadah investasi terikat
40
atau disebut juga dengan istilah restricted mudharabahspecified mudharabah adalah kebalikan dari
mudharabah muthalaqah. Si mudaharib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu dan tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan
umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha.
41
6.
Manfaat Pembiayaan Mudharabah
38
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah; Strategi Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Risiko Pembiayaan di Bank Syariah sebagai Akibat
Masalah Agency, h. 48
39
M. Syafi’I Antonio, h. 137
40
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah; Strategi Memaksimalkan Return dan Meminimalkan Risiko Pembiayaan di Bank Syariah sebagai Akibat
Masalah Agency, h. 48
41
M. Syafi’I Antonio, h. 137
Beberapa manfaat al-mudharabah diantaranya: a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan usaha
nasabah meningkat. b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan
secara tetap, tetapi disesuaikan dengan pendapatanhasil usaha bank sehingga bank tidak akan pernah mengalamai negative spread.
c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flowarus kas usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.
d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati prudent mencari usaha yang benar- benar halal, aman dan menguntungkan karena keuntungan yang konkret dan
benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan. e. Prinsip bagi hasil dalam al-mudharabahal-musyarakah ini berbeda dengan
prinsip bunga tetap dimana bank akan menagih penerima pembiayaan nasabah satu jumlah bunga tetap berapapun keuntungan yang dihasilkan
nasabah, sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.
42
7. Risiko Pembiayaan Mudharabah