Pengertian tentang Pendidikan dan Pelatihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Penelitian Terdahulu

Edi 2007, melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Diklat, kemampuan, motivasi kerja dan Budaya Organisasi terhadap Peningkatan Kinerja Peserta diklat di Daerah Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel dominan yang mempengaruhi kinerja karyawan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, daftar pertanyaan, dan studi dukumentasi. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95 = 0.05 Nilai signifikan F, pengujian secara bersama-sama adalah sebesar 0.000 bila dibandingkan dengan taraf nyata = 0.05, berarti nilai signifikan F lebih kecil dari taraf nyata. Ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Diklat, Kemampuan, Motivasi dan Budaya kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Nilai R square atau koefisien determinasi sebesar 0.834 ini menunjukkan bahwa 83,4 adalah keempat variabel, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti

II.2. Teori tentang Pendidikan dan Pelatihan

II.2.1. Pengertian tentang Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan Pelatihan Diklat dapat diartikan sebagai akusisi dari pengetahuan knowledge, ketrampilan skills, dan sikap attitudes yang Universitas Sumatera Utara memampukan manusia untuk mencapai tujuan individual dan organisasi saat ini dan di masa depan Bambrough 1998. Dalam terminologi lain, diklat dipisahkan secara tegas, yakni Pendidikan dan Pelatihan. Menurut Nasution 2000, Pendidikan adalah suatu proses, teknis dan metode belajar mengajar dengan maksud mentransfer suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standard yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Pont 1991 Pelatihan adalah mengembangkan orang-orang sebagai individu dan mendorong mereka menjadi lebih percaya diri dan berkemampuan dalam hidup dan pekerjaannya. Pendidikan dan Pelatihan adalah suatu proses yang sistematik untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan serta perilaku yang berguna untuk mencari kecocokan antara kemampuan dan permintaan kebutuhan organisasi dalam upaya mencapai tujuan. Menurut Rivai 2005 pelatihan sebagai bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek daripada teori, sementara ketrampilan adalah meliputi pengertian physical skill, social skill, managerial skill dan lain-lain. Lebih lanjut disebutkan bahwa pengertian pelatihan adalah proses secara sistimatis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar lebih berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara Pengertian pelatihan adalah juga proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik dan metode tertentu. Secara konsepsional dapat dikatakan bahwa latihan dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan kerja seseorang atau sekelompok orang. Biasanya sasaranya adalah seseorang atau sekelompok orang yang sudah bekerja pada suatu organisasi yang efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerjanya dirasakan perlu dan dapat ditingkatkan secara terarah dan progmatik. Menurut Filippo 1996 dipergunakan istilah “pengembangan” untuk usaha- usaha peningkatan pengetahuan maupun ketrampilan pegawaikaryawan. Otto dan Glaser dalam bukunya Manajemen Latihan The Management of Training menggunakan istilah “latihan” training untuk usaha-usaha peningkatan maupun ketrampilan pegawaikaryawan. Di sini Otto dan Glaser memberikan istilah training tersebut dalam pengertian yang sangat luas sehingga pengertian training tersebut sudah implisit pengertian pendidikan education. Sementara itu Augusty Ferdinand 2008 dalam jurnal ilmiahnya mengatakan bahwa pelatihan dapat mendukung perubahan atas kekuatan dan kemampuan yang ditunjukkan dan menawarkan tanggapan yang tidak evaluatif, namun berdasarkan fakta yang berkaitan dengan peningkatan kinerja dan kemampuan kerja. Berdasarkan uraian di atas, secara ringkas dapat dikemukakan bahwa dalam pengembangan pegawaikaryawan istilah-istilah yang sering dipakai, baik dalam buku maupun praktek, adalah: “pendidikan”, “pengembangan” dan “latihan”. Pendidikan ialah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum seseorang Universitas Sumatera Utara termasuk di dalamnya peningkatan penguasaan teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan untuk mencapai tujuan. Pengembangan pegawaikaryawan dapat diartikan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan ketrampilan maupun pengetahuan umum bagi pegawaikaryawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien. Dalam pengertian ini, maka istilah pengembangan akan mencakup pengertian latihan dan pendidikan yaitu sarana peningkatan ketrampilan dan pengetahuan umum bagi pegawaikaryawan. Adapun arti latihan ialah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Latihan membantu pegawaikaryawan dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan ketrampilan, kecakapan dan sikap yang diperlukan oleh organisasi dalam usaha mencapai tujuannya. Notoatmojo 1998 menyatakan bahwa pendidikan formal di mana suatu organisasi adalah pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi, tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan khusus seseorang atau kelompok, sehingga pendidikan adalah mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan sehingga lebih bersifat pengembangan kemampuan umum kognitif, efektif dan psikomotorik sedang pelatihan berkaitan dengan peningkatan kemampuan dan ketrampilan psikomotorik bagi pegawai yang sudah menduduki suatu jabatan. Pendidikan dan latihan adalah suatu proses yang akan menghasilkan suatu perubahan perilaku, sasaran pendidikan dan pelatihan diklat pada pegawai. Secara Universitas Sumatera Utara konkrit penataran perilaku berbentuk meningkatkan kemauan dan kemampuan itu mencakup kognitif, afektif maupun psikomotorik. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah meningkatkan kemampuan pegawai di lingkungan organisasi yang pada akhirnya akan membawa dampak pula terhadap organisasi. Peningkatan kemampuan tersebut juga disebut sebagai pengembangan sumber daya manusia, menurut Nadler, sebagaimana dikutip oleh Notoatmojo 1998 dinyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia diperinci sebagai berikut: a. Pelatihan pegawai employee training. b. Pendidikan pegawai employee education. c. Pengembangan pegawai employee development. d. Pengembangan non pegawai non employee development.

II.2.2. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan