Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

IV.1.4. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu agar dapat mendeteksi apakah terpenuhi atau tidak terpenuhinya asumsi-asumsi klasik dalam suatu model regresi berganda. Pengujian ini dilakukan agar lebih relevan dalam melakukan interpretasi dan analisis nantinya.

IV.1.4.1. Uji Normalitas

Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Sumber : Data Penelitian 2009 Diolah Gambar IV. 2. Hasil Pengujian Secara Grafik Normalitas Data Berdasarkan pada Gambar IV.2 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat Universitas Sumatera Utara pada lampiran 3 yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.984dan nilai asymp.Sig. 2-tailed 0.288a0.05, maka nilai residual terstandarisaasi. Dengan demikian maka model regeresi hipotesis ini memenuhi asumsi normalitas.

IV.1.4.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan tolerance dari hasil pengolahan data. Suatu persamaan dikatakan tidak terdapat multikolinearitas apabila nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak di bawah 0,1. Hasil pengujiannya dapat dilihat di Tabel di bawah ini. Tabel IV. 7. Hasil Pengujian Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant Diklat Teknis .452 2.211 1 Motivasi .452 2.211 Sumber : Data penelitian 2009 Diolah. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa nilai VIF masih lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance masih lebih besar dari 0,1. Dengan ini maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi berganda ini telah terbebas dari masalah multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara

IV.1.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Dengan menggunakan metode grafik dapat diambil kesimpulan apabila ada pola tertentu maka akan terjadi heterokedastisitas dan apabila tidak ada pola tertentu maka akan terjadi homokedastisitas. Hasil grafik yang dilakukan dengan perangkat lunak SPSS dapat dilihat di lampiran. Dari grafik atau gambar di lampiran, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak didapati adanya heterokedastisitas karena gambar tersebut tidak menunjukkan adanya suatu pola tertentu atau teratur dari titik-titik yang ada. Ini berarti persamaan tersebut telah memenuhi asumsi klasik suatu persamaan berganda dengan telah dipenuhinya asumsi dasar bahwa variasi residual sama untuk semua pengamatan telah terpenuhi. Sumber : Data Penelitian 2009 Diolah. Gambar IV. 3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Secara Grafik Universitas Sumatera Utara IV.2. Hasil dan Pembahasan IV.2.1. Hasil Persamaan Regresi Hipotesis menyatakan bahwa diklat teknis X1 serta motivasi X2 berpengaruh terhadap kinerja alumni Balai Diklat Industri Medan Tabel IV.8. Hasil Uji Koefisien Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta Constant 5.160 1.751 Diklat Teknis .305 .087 .303 1 Motivasi .507 .084 .518 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel IV.8 di atas maka persamaa regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah : e X X Y     2 507 , 1 305 , 160 , 5 Pada persamaan tersebur dapat dilihat bahwa Diklat teknis X1, serta Motivasi X2 memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kinerja pegawai Y para alumni Balai Diklat Industri Medan. Diklat teknis X1 dan motivasi Y2 mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontribusinya terhadap kinerja alumni Y Universitas Sumatera Utara