Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Tujuan Pemberian Motivasi

4. Individu-individu harus diberi umpan balik yang seksama dan jujur mengenai prestasi mereka; 5. Individu-individu diberi tanggung jawab untuk suksesnya hasil dari kegiatan-kegiatan mereka. Tanggung jawab terhadap hasil-hasil ini, harus merupakan tanggung jawab yang sungguh-sungguh; 6. Penghargaan-penghargaan dan hukuman-hukuman dengan hasil kerja yang sukses atau yang gagal, harus dihubungkan dengan selayaknya dengan tujuan-tujuan hasil kerja. Artinya, harus ada penghargaan yang besar untuk hasil kerja yang besar, dan sebaliknya, hanya ada hukuman- hukuman yang ringan bagi mereka yang kegagalannya sedikit. Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi kerja pegawai dalam penelitian ini adalah persepsi peserta diklat terhadap suatu perangsangdorongan keinginan dan daya gerak yang menyebabkan seorang pegawaipeserta bersemangat dalam melaksanakan tugasnya, karena terpenuhi kebutuhannya.

II.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Pandangan para ahli mengenai motivasi, menimbulkan pertanyaan bagaimanakah kiranya para pimpinan organisasi dapat memanfaatkan pengetahuannya untuk memperbaiki pemahaman tentang perilaku individu dalam organisasi. Motivasi yang menyebabkan, menyalurkan dan menunjang perilaku seseorang penting sekali dipahami oleh pimpinan organisasi. Porter dan Miles 1974 sebagaimana dikutip oleh winardi 2000: 469 berpendapat bahwa suatu perspektif sistem motivasi akan sangat bermanfaat bagi para pimpinan organisasi. Ini berarti Universitas Sumatera Utara seluruh kelompok atau sistem kekuatan yang mempengaruhi seorang pegawai harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum motivasi dan perilaku pegawai dapat dipahami dengan baik. Menurut Robin 2003 Pengertian motivasi adalah kemauan untuk berusaha ketingkat yang lebih tinggi menuju tercapainya tujuan organisasi tanpa mengabaikan kemauan untuk memperoleh kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi. Sementara Gibson 2000 mendefinisikan motivasi adalah kekuatan yang mendorong seorang karyawan yang dapat menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Gomes 1995 tentang motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan seseorang dalam usaha mengejar suatu tujuan yang berkaitan erat dengan kepuasan kerja. Motivasi kerja diartikan sebagai sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja menurut Mathis 2001 adalah atasan, rekan kerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa uang dan non uang, jenis pekerjaan dan tantangan.

II.3.3. Tujuan Pemberian Motivasi

Lindner 2000, mengemukakan bahwa: pemberian motivasi adalah sesuatu yang sangat penting yang dilakukan oleh para manajer untuk dapat bertahan. Karyawan yang termotivasi dibutuhkan untuk merubah lingkungan kerja secara cepat. Karyawan yang termotivasi membantu organisasi untuk bertahan. Karyawan yang Universitas Sumatera Utara termotivasi akan lebih produktif, kreatif dan inisiatif. Untuk itu manajer perlu memahami apa yang memotivasi karyawan berkaitan dengan peran yang ditampilkan. Pemberian motivasi pada dasarnya adalah memberi kepuasan kerja kepada karyawan dengan harapan karyawan akan bekerja dan mempunyai produktivitas yang lebih baik lagi di dalam bekerja yang pada akhirnya kinerja organisasi juga akan semakin baik. Wahjosumidjo 1996, menyatakan delapan sasaran dapat dicapai bila karyawan diberi motivasi, yaitu: 1. Mengubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan. 2. Meningkatkan gairah dan semangat kerja. 3. Meningkatkan disiplin kerja. 4. Meningkatkan pretasi kerja. 5. Mempertinggi moral kerja karyawan. 6. Meningkatkan rasa tanggung jawab. 7. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 8. Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.

II.3.4. Pengukuran Motivasi Kerja