petani sebagai asset yang penting dan harus dijaga dengan baik karena mereka petani dapat mandatangkan keuntungan bagi para tengkulak.
b. Pola Tidakan Sosial
Rasionalitas merupakan konsep dasar yang digunakan Weber dalam klasifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan social yaitu tindakan rasional dan tindakan
nonrasional. Tindakan rasional yakni tindakan yang berhubungan dengan pertimbangan yang sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan.
Pertanian merupakan jalan hidup bagi para petani, oleh sebab itu petani akan melakukan berbagai macam cara untuk dapat melakukan usahatani untuk tujuan
kehidupan yang layak dan lebih baik. Modal tanah, uang, banih, pupuk, pestisida, dan lain-lain merupakan factor yang sangat penting dalam usahatani dan juga karena
keterbatasan petani dalam kepemilikan modal tersebut, maka untuk memenuhi kebutuhan akan modal tersebut petani meminjam kepada para pemilik modal yaitu
tengkulak. Bukan tanpa alas an, meminjam modal kepada para tengkulak karena kemudahan-kemudahan dalam mendapatkan modal tersebut jika dibandingkan
dengan mereka meminjam modal kepada pihak lain yang ada dan yang telah ditujuk oleh pemerintah misalnya koperasi, bank, dan lain-lain.
Sedangkan tindakan rasional yang dilakukan oleh para tengkulak adalah dengan menggunakan pengaruh dan sumberdaya yang dimilikinya yakni modal untuk
berinvestasi dan mendapatkan keuntungan melalui bunga pinjaman yang diberlakukannya maupun monopoli perdagangan yang ia kerjakan.
Tindakan nonrasional adalah tindakan yang dilakukan tanpa pertimbangan dan perencanaan yang sadar. Tindakan ini terkadang terjadi karena kebiasaan dan
Universitas Sumatera Utara
sadar. Dalam penelitian ini, tindakan nonrasional yang dilakukan petani adalah tindakan petani yang memutuskan untuk meminjam modal kepada para tengkulak
yang tanpa pertimbangan bahwa bunga yang harus dibayar lebih tinggi dan konsekunsi yang harus dilakukan yakni menjual hasil panennya kepada tengkulak
tersebut. Hal ini terjadi bukan hanya karena tanpa pertimbangan dan perencanaan yang sadar, tetapi juga karena kebiasaan yang sudah turun temurun terjadi di
kalangan petani.
c. Pola Kebiasaan
Pola kebiasaan dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu kegiatan ataupun aktifitas yang dilakukan secara terus menerus dan terpola secara turun temurun.
Dalam hal ini kebiasaan cenderung mengarah pada kebiasaan petani yang meminjam modal kepada para pemilik modaltengkulak. Di Desa Kampung Mesjid terutama
dikalangan petani, berhutang ataupun meminjam modal kepada para pemilik modaltengkulak bukan merupakan hal yang baru dan bukan merupakan hal yang
tabu yang tidak patut dibicarakan apalagi dikerjakan. Seolah menjadi rahasia umum yang semua orang sudah mengetahuinya
bahkan mengerjakannya, berhutang ataupun meminjam modal kepada pemilik modaltengkulak sekan-akan sudah menjadi budaya dikalangan petani di desa
Kampung Mesjid tersebut. Kebiasaan berhutang atau meminjam modal kepada pemilik modaltengkulak tersebut bahkan sudah ada dan terlaksana secara turun
temurun dari generasi ke generasi. Oleh karena kebiasaan itu telah ada terjadi sejak lama sehingga memunculkan sebuah anggapan dikalangan petani yang menganggap
bahwa mereka tidak akan mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai petani tanpa
Universitas Sumatera Utara
bantuan modal dari para pemilik modaltengkulak. Karena anggapan tersebut itulah para petani menjadi merasa nasibnya bergantung pada pemilik modaltengkulak yang
akhirnya menimbulkan pola ketergantungan.
d. Pola Ketergantungan