Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Penghitungan Indeks Massa Tubuh IMT dilakukan dengan mengukur BBTB
2
untuk mengetahui status gizi tenaga kerja yang dikategorikan sebagai berikut : Almatsier, 2002
• Gizi Baik, jika IMT berkisar antara 18,5 - 25,0
• Gizi Sedang, jika IMT berkisar antara 17,5 - 18,5
• Gizi Kurang, jika IMT berkisar antara 17,5
2. Data sekunder
Diperoleh dari kantor Pelabuhan Tapaktuan mengenai gambaran umum Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Tapaktuan.
3.5. Definisi Operasional
1. Umur adalah ulang tahun terakhir tenaga kerja pada saat penelitian dilakukan.
2. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah dilalui oleh tenaga
kerja. 3.
Masa kerja adalah waktu pertama kali tenaga kerja diterima bekerja sampai dengan waktu penelitian ini dilakukan.
4. Status perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat pernikahan
tenaga kerja yang terdapat pada kartu identitas pekerja, dan dikategorikan atas kawin dan tidak kawin.
5. Status gizi adalah suatu keadaan yang memberikan petunjuk keadaan gizi
tenaga kerja berdasarkan perhitungan Indeks Masa Tubuh IMT. 6.
Kelelahan kerja adalah perasaan lelah berupa keluhan dan gejala subyektif tenaga kerja yang diukur dengan KAUPK2.
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
3.6. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1.
Variabel bebas adalah faktor individu yang meliputi : umur, pendidikan, masa kerja, status perkawinan, dan status gizi.
2. Variabel terikat adalah kelelahan kerja
3.7. Hipotesa Penelitian
1. Ada hubungan antara umur dengan kelelahan tenaga kerja bongkar muat di
Pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan. 2.
Ada hubungan antara status pendidikan dengan kelelahan tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan.
3. Ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan tenaga kerja bongkar muat
di Pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan. 4.
Ada hubungan antara status perkawinan dengan kelelahan tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan.
5. Ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan tenaga kerja bongkar muat
di Pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan.
3.8. Pengolahan Data
Data diolah dengan bantuan komputer dan ditabulasikan kedalam bentuk tabel silang.
3.9. Analisa Data
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Data dianalisa secara bivariat untuk melihat dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi dengan menggunakan uji chi-square dan uji exact
fisher’s.
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Koperasi TKBM 4.1.1. Sejarah Koperasi