Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
1 Sangat Lelah
16 61,5
2 Lelah
7 26,9
3 Kurang Lelah
3 11,5
Jumlah 26
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak terdapat pada kategori sangat lelah yaitu 16 orang 61,5, kategori lelah sebanyak 7
orang 26,9 dan yang paling sedikit terdapat pada kategori kurang lelah yaitu 3 orang 11,5.
4.4. Hubungan Umur dengan Kelelahan Kerja Tabel 4.7. Tabel Silang Antara Kelompok Umur dengan Kelelahan Kerja di
Koperasi TKBM Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008.
No Umur
Kelelahan Jumlah
P Sangat
Lelah Lelah
Kurang Lelah
1 ≤ 41
3 11,5
4 15,5
3 11,5
10 38,5
0,01 2
41 13
50,0 3
11,5 16
61,5
Jumlah 16
61,5 7
27,0 3
11,5 26
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang sangat lelah paling
banyak berada pada kelompok umur 41 tahun yaitu sebanyak 13 orang 50. Tidak dapat dilakukan analisa statistik menggunakan uji chi-square karena terdapat 4
sel 66,7 yang mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5, jadi dapat dilanjutkan dengan uji exact fisher, diperoleh p = 0,01 p0,05. Artinya ada hubungan yang
bermakna antara umur dengan tingkat kelelahan.
4.5. Hubungan Pendidikan dengan Kelelahan Kerja
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.8. Tabel Silang Antara Tingkat Pendidikan dengan Kelelahan Kerja di Koperasi TKBM Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan
Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008.
No Pendidikan Kelelahan
Jumlah P
Sangat Lelah
Lelah Kurang
Lelah
1 SD
7 26,9
1 3,9
8 30,8
0,254 2
SLTP 7
26,9 5
19,2 2
7,7 14
53,8 3
SLTA 2
7,7 1
3,9 1
3,9 4
15,4
Jumlah 16
61,5 7
27,0 3
11,5 26
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang sangat lelah paling banyak berada pada tingkat pendidikan SD yaitu 7 orang 26,9 dan SLTP yaitu
juga sebanyak 7 orang 26,9. Tidak dapat dilakukan analisa statistik menggunakan uji chi-square karena terdapat 8 sel 88,9 yang mempunyai frekuensi harapan
kurang dari 5, jadi dapat dilanjutkan dengan uji exact fisher, diperoleh hasil p = 0,254 p0,05. Artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan
tingkat kelelahan.
4.6. Hubungan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja Tabel 4.9. Tabel Silang Antara Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja di
Koperasi TKBM Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008.
No Masa Kerja Kelelahan
Jumlah P
Sangat Lelah
Lelah Kurang
Lelah
1 ≤ 10
2 7,7
4 15,4
3 11,5
9 34,6
0,002 2
10 14
53,8 3
11,5 17
65,4
Jumlah 16
61,5 7
27,0 3
11,5 26
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang sangat lelah paling
banyak terdapat pada kelompok dengan masa kerja 10 tahun yaitu sebanyak 14 orang 53,8. Tidak dapat dilakukan analisa statistik menggunakan uji chi-square
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
karena terdapat 4 sel 66,7 yang mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5, jadi dapat dilanjutkan dengan uji exact fisher, diperoleh p = 0,002 p0,05. Artinya ada
hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan tingkat kelelahan. 4.7. Hubungan Status Perkawinan dengan Kelelahan Kerja
Tabel 4.10. Tabel Silang Antara Status Perkawinan dengan Kelelahan Kerja
di Koperasi TKBM Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008.
No Status
Perkawinan Kelelahan
Jumlah P
Sangat Lelah
Lelah Kurang
Lelah
1 Kawin
15 57,7
5 19,2
20 76,9
0,01 2
Tidak Kawin 1
3,8 2
7,7 3
11,5 6
23,1
Jumlah 16
61,5 7
27,0 3
11,5 26
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang sangat lelah paling banyak terdapat pada kelompok kawin yaitu sebanyak 15 orang 57,7. Tidak dapat
dilakukan analisa statistik menggunakan uji chi-square karena terdapat 4 sel 66,7 yang mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5, jadi dapat dilanjutkan dengan uji
exact fisher, diperoleh hasil p = 0,01 p0,05. Artinya ada hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan tingkat kelelahan.
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
4.8. Hubungan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja Tabel 4.11. Tabel Silang Antara Status Gizi dengan Kelelahan Kerja di
Koperasi TKBM Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008.
No Status Gizi
Kelelahan Jumlah
P Sangat
Lelah Lelah
Kurang Lelah
1 Baik
1 3,8
3 11,5
3 11,5
7 26,9
0,002 2
Sedang 7
26,9 3
11,5 10
38,5 3
Kurang 8
30,8 1
3,8 9
34,6
Jumlah 16
61,5 7
27,0 3
11,5 26
100
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang sangat lelah terdapat pada kelompok gizi kurang yaitu sebanyak 8 orang 30,8. Tidak dapat dilakukan
analisa statistik menggunakan uji chi-square karena terdapat 7 sel 77,8 yang mempunyai frekuensi harapan kurang dari 5, jadi dapat dilanjutkan dengan uji exact
fisher, diperoleh hasil p = 0,002 p0,05 Artinya ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat kelelahan.
Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Kelelahan Kerja