Model Kerangka Konsep Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data

Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 Faktor Individu • Umur • Pendidikan • Masa Kerja • Status Perkawinan • Status Gizi Kelelahan Kerja Untuk kepentingan kesejahteraan TKBM beserta keluarganya, koperasi tkbm menutup jaminan pemeliharaan kesehatan JPK.

2.9. Model Kerangka Konsep

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional study untuk mengetahui hubungan antara faktor individu dengan Mekanisme Kerja Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 kelelahan kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Tapaktuan Aceh Selatan Tahun 2008. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Aceh Selatan dengan pertimbangan belum pernah dilakukan penelitian mengenai kelelahan kerja di pelabuhan tersebut. Selain itu peneliti mendapat kemudahan dalam memperoleh izin untuk melakukan penelitian.

3.2.2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2008 sd Januari 2009. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Tenaga Kerja Bongkar Muat yang bekerja Pelabuhan Tapaktuan yang berjumlah 36 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh tenaga kerja bongkar muat yang bekerja di bagian Stevedoring dan ReceivingDelivery Pelabuhan Tapaktuan Total Sampling. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini adalah 26 orang.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian keusioner yaitu dengan menggunakan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja KAUPK2 dan pengukuran BBTB 2 untuk menghitung IMT sebagai parameter dalam menentukan status gizi tenaga kerja. a. Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja KAUPK2 Untuk mengetahui tingkat kelelahan pekerja diukur dengan menjumlahkan skor dari pertanyaan - pertanyaan kuesioner. Untuk pertanyaan dengan jawaban “Ya, sering” skornya adalah 3, untuk jawaban “Ya, jarang” skornya 2 dan untuk jawaban “Tidak Pernah” skornya 1. Sedangkan total skor tertinggi yaitu 51 dan terendah 17. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka dapat diketahui tingkat kelelahan kerja yang dikategorikan sebagai berikut Sugiono, 2002 • Kurang lelah, bila responden memperoleh skor jawaban 20 40 dari total skor • Lelah, bila responden memperoleh skor jawaban antara 20 - 35 40- 75 dari total skor • Sangat lelah, bila responden memperoleh skor jawaban 35 75 dari total skor b. Penghitungan IMT Fandrik Eraliesa : Hubungan Faktor Individu Dengan Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Tapaktuan Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2008, 2009. USU Repository © 2009 Penghitungan Indeks Massa Tubuh IMT dilakukan dengan mengukur BBTB 2 untuk mengetahui status gizi tenaga kerja yang dikategorikan sebagai berikut : Almatsier, 2002 • Gizi Baik, jika IMT berkisar antara 18,5 - 25,0 • Gizi Sedang, jika IMT berkisar antara 17,5 - 18,5 • Gizi Kurang, jika IMT berkisar antara 17,5 2. Data sekunder Diperoleh dari kantor Pelabuhan Tapaktuan mengenai gambaran umum Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Tapaktuan.

3.5. Definisi Operasional