2.1.4.3 Penilaian Kinerja
Menurut Miner dalam Sutrisno, 2011 mengemukakan secara umum dapat dinyatakan empat aspek dari kinerja, yaitu:
1. Kulaitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu dan ketepatan dalam melakukan tugas
2. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat di hasilkan
3. Waktu kerja, menerangkan akan berapa jumlah absen, keterlambatan serta masa kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut
4. Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau menghambat usaha dari teman sekerjanya
Sementara Bernadin dan Russel 1995 mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam Sutrisno, 2011: 179, yaitu:
1. Quality.
Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan
2. Quantity.
Merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit, dan siklus kegiatan yang dilakukan
3. Timeliness. Merupakan tingkat sejauh mana kegitan diselesaikan pada
waktu yang dikehendaki, dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain
4. Cost efectiveness.
Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi manusia, keuangan, teknologi, dan material dimaksimalkan untuk
mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya
5. Need for supervision.
Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang
supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan
6. Interpersonal impact.
Merupakan tingakat sejauh mana pegawai memelihara harga diri, nama baik dan kerja sama diantara rekan kerja dan bawahan.
Adapun menurut Gomez Rahadi, 2010: 36 dalam melakukan penelitian terhadap kinerja ada delapan dimensi dalam melakukan pengukuran kinerja
pegawai, yaitu: 1. Quality of work Kualitas kerja, yaitu kualitas kerja yang dicapai
berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapanya.
Universitas Sumatera Utara
2. Quantity of work Kuantitas kerja, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan.
3. Job Knowledge Pengetahuan pekerjaan, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
4. Creativeness Kreativitas, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-
persoalan yang timbul. 5. Cooperative kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang
lain atau sesama anggota organisasi 6. Initiative Inisiatif yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru
dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. 7. Dependability Ketergantungan, yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya
dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. 8. Personal Qualities Kualitas personal, yaitu enyangkut kepribadian,
kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi.
Sedangkan menurut Hasibuan 2002: 56, menilai kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu :
1. Kesetiaan Kinerja dapat diukur dari kesetiaan pegawai terhadap tugas dan tanggung
jawabnya dalam organisasi. Kesetiaan yang dimaksudkan adalah tekad dan kesanggupan menaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang
ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Tekad dan kesanggupan tersebut harus dibuktikan dengan sikap dan perilaku tenaga
kerja yang bersangkutan dalam kegiatan sehari-hari..
2. Prestasi Kerja Hasil prestasi kerja pegawai, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi
tolak ukur kinerja. Pada umumnya prestasi kerja seorang pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesanggupan
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
3. Kedisiplinan Sejauh mana pegawai dapat mematuhi peraturan -peraturan yang ada dan
melaksanakan intruksi yang diberikan kepadanya. 4. Kreatifitas
Merupakan kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya
sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
Universitas Sumatera Utara
5. Kerjasama Dalam hal ini kerjasama diukur dari kemampuan pegawai untuk bekerja
sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan, sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.
6. Kecakapan Dapat diukur dari tingkat pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan
pekerjaan yang menjadi tugasnya. 7. Tanggung jawab
Yaitu kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya
serta berani memikul resiko pekerjaan yang dilakukan.
Menurut Wibowo 2012:235 terdapat 6 klasifikasi ukuran kinerja, yaitu: 1. Produktifitas
Hubungan antara jumlah output dibandingkan dengan sumber daya yang
dikonsumsi dalam memproduksi output.
2. Kualitas Kualitas biasanya dari ukuran internal dan eksternal. Ukuran internal
seperti,susut, ukuran jumlah ditolak dan cacat perunit. Sedangkan ukuran eksternal seperti kepuasan pelanggan atau frekuensi pemesana ulang
pelanggan.
3. Ketepatan waktu Keteptan waktu menyangkut persentase pegiriman tepat waktu atau
persentase pengiriman pesanan dikapalkans sesai yang dijanjikan.
4. Cycle time
Berapa lama waktu yang diperlukan unuk melakukan sesuatu, misal berapa waktu yang diperlukan dari pelanggan memesan pesanan sampai
pelanggan menrima pesanan
5. Pemanfaatan sumber daya Merupakan pengukuran sumber daya yang dimanfaatkan lawan sumber
daya yang tersedia untuk digunakan.
6. Biaya Ukuran biaya terutama berguna bila dulakukan kalkulasi dalam dasar
perunit.
Universitas Sumatera Utara
Adapun menurut Dessler 2010:329 terdapat 6 faktor umum penilaian kinerja pegawai, faktor tersebut antara lain :
1. Kualitas Adalah akurasi, ketelitian dan tingkat dapat diterimanya kinerja pekerjaan.
2. Produktifitas Kuantitas dan efisiensi yang dihasilkan pekerjaan dalam periode waktu
tertentu. 3. Pengetahuan mengenai pekerjaan
Keahlian praktis dan teknik dan informasi yang digunakan dalam pekerjaan.
4. Keterpercayaan Tingkat dimana kayawan dapat dipercaya berkaitan dengan penyelesaian
pekerjaan dan penindak lanjutannya. 5. Ketersediaan
Tingkatan dimana, karyawan tepat waktu, mengobservasi penentuan waktu istirahatjam makan dan keseluruhan catatan kehadiran.
6. Kebebasan Tingkat kinerja pekerjaan dengan sedikit atau tanpa supervisi.
2.2 Kerangka Konsep
Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Dalam pengertian ilmiah, konsep memiliki kriteria yang tepat dalam
menjelaskan variabel penelitian Bungin, 2005. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dan masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka
harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Universitas Sumatera Utara