6 Agresivitas, yaitu Seberapa besar organisasi mendorong para karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dari pada santai.
7 Stabilitas, yaitu seberapa besar organisasi menekankan pada pemeliharaan status quo di dalam pengambilan berbagai keputusan dan tindakan.
2.1.3 Teori Budaya Organisasi
Terdapat tiga asumsi yang mengarahkan Teori Budaya Organisasi. Ketiga asumsi ini menekankan pada pandangan mengenai proses dari sebuah organisasi
yang dikemukakan oleh Pacanowsky dan O’Donnel Trujillo : • Anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan perasaan
yang dimiliki bersama mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai sebuah
organisasi. • Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting dalam budaya
organisasi. • Budaya bervariasi dalam organisasi-organisasi yang berbeda, dan
interpretasi tindakan dalam budaya ini juga beragam dalam West dan Turner, 2008.
2.1.3.1 Metafora Budaya: Jaring Laba-Laba dan Organisasi
Pacanowsky dan O’Donnel Trujillo, jaring-jaring budaya organisasi tidak muncul begitu saja tetapi dibangun melalui berbagai kegiatan komunikasi.
Manusia sebagai anggota organisasi adalah seperti laba-laba yang tergantung pada jaring yang mereka ciptakan melalui pekerjaan mereka. Karyawan dan para
manajer secara bersama-sama membuat jaring dalam organisasi perusahaan mereka Morissan, 2009: 102.
2.1.3.2 Performa Komunikasi
Pacanowsky dan O’Donnel Trujillo 1982 menyatakan bahwa anggota organisasi melakukan performa komunikasi tertentu yang berakibat pada
munculnya budaya organisasi yang unik. Performa performance adalah metafora yang menggambarkan proses simbolik dari pemahaman akan perilaku manusia
dalam sebuah organisasi.
Universitas Sumatera Utara
1. Performa Ritual ritual performance: Semua performa komunikasi yang terjadi secara teratur sehingga dapat dikenal dengan baik. Ritual terdiri
atas empat jenis, yaitu: a Ritual personal
: rutinitas yang dilakukan ditempat kerja setiap hari b Ritual tugas
: rutinitas yang dikaitkan dengan pekerjaan tertentu di tempat kerja
c Ritual sosial : rutinitas yang melibatkan hubungan dengan orang
lain ditempat kerja
d Ritual organisasi : rutinitas yang berkaitan dengan organisasi secara keseluruhan
2. Performa Hasrat passion performance: kisah-kisah mengenai organisasi yang diceritakan oleh para anggota organisasi dengan orang lain.
3. Performa Sosial social performance: perilaku organisasi yang ditujukan untuk mendemonstrasikan kerja sama dan kesopanan dengan orang lain.
4. Performa politis political performance: perilaku organisasi yang menunjukkan kekuasaan atau kontrol.
5. Performa Enkulturasi enculturation performance: perilaku organisasi yang membantu para karyawan dalam menemukan apa makna dari
menjadi anggota suatu organisasi dalam West dan Turner, 2008: 325- 327.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Performa Budaya dalam Organisasi
Performa Ritual Ritual personal-mengecek pesan suara
dan e-mail; ritual tugas-mengeluarkan tiket, menerima pembayaran; ritual
sosial-acara kumpul karyawan; ritual organisasi-rapat departemen, piknik
perusahaan Performa Hasrat
Penceritaan kisah, metafora dan pembicaraan yang berlebihan- “ini
adalah perusahaan yang paling tidak menghargai karyawan,” “ikuti mata
rantai perintah yang diberikan, jika tidak perintah itu akan membelit
lehermu.” Performa Sosial
Tindakan santun dan sopan; perpanjangan etiket-mengucapkan
terimaksih pada pelanggan, obrolan didekat pendingin air, menjaga citra
orang lain Performa Politis
Menjalankan kontrol, kekuasaan dan pengaruh-bos yang galak, penggunaan
informan, tawar menawar Performa Enkulturasi
Kompetensi yang didapat dari karier dalam organisasi-peranan belajar
mengajar, orientasi wawancara
West dan Turner, 2008:326
Universitas Sumatera Utara
2.1.4 Kinerja 2.1.4.1 Pengertian Kinerja