G. Governance Structure
1. Komisaris Independen
Istilah independen pada komisaris independen maupun direksi independen bukan menunjukkan bahwa komisaris atau direksi lainnya
tidak independen. Istilah komisaris independen menujukkan keberadaan mereka sebagai wakil dari pemegang saham independen minoritas dan
juga mewakili kepentingan investor Surya dan Yustiavandana, 2008. Untuk melindungi kepentingan pemegang saham independen maka harus
ada sistem yang baik yaitu good corporate governance yang mewajibkan keberadaaan komisaris independen.
Keberadaan komisaris independen diharapkan dapat bersikap netral terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh direksi. Peraturan BEI
mewajibkan perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI untuk memiliki komisaris independen sekurang-kurangnya 30 tiga puluh perseratus
dari jajaran anggota dewan komisaris yang dapat dipilih melalui RUPS Rapat Umum Pemegang Saham sebelum pencatatan dan mulai efektif
bertindak sebagai komisaris independen setelah saham perusahaan tersebut tercatat Surya dan Yustiavandana, 2008.
Komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan anggota manajemen, pemegang saham mayoritas, pejabat atau dengan cara
lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan
perusahaaan Surya dan Yustiavandana, 2008. 25
Kriteria komisaris independen menurut Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-305BEJ07-2004 Jakarta tanggal 19
Juli 2004 dalam Surya dan Yustiavandana 2008, yaitu : 1.
Jumlah minimal komisaris independen adalah 30 dari seluruh anggota dewan komisaris.
2. Komisaris independen tidak mempunyai saham baik langsung maupun
tidak langsung pada emiten atau perusahaan publik. 3.
Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan emiten atau pemegang saham mayoritas atau pemegang saham utama dari
perusahaan tercatat bersangkutan. 4.
Komisaris independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan direktur danatau komisaris lainnya dari perusahaan tercatat yang
bersangkutan. 5.
Komisaris independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan perusahaan tercatat
bersangkutan atau hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan tercatat.
6. Komisaris independen harus berasal dari luar emiten atau perusahaan
publik. 7.
Komisaris independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
26
8. Komisaris independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham
minoritas yang bukan pemegang saham pengendali dalam Rapat Umum Pegang Saham RUPS.
Bank Indonesia juga mengeluarkan Peraturan Bank IndonesiaNo.84PBI2006 dalam Wijayanti 2009 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang salah satunya mengatur keberadaan dewan komisaris independen sebesar minimal 50
lima puluh perseratus dari seluruh dewan komisaris. Berbagai peraturan tersebut merupakan sinyal bahwa keberadaan dewan komisaris independen
di perusahaan sangat penting dalam mewujudkan good corporate governance.
Dengan demikian, terlihat bahwa komisaris independen memiliki peranan untuk menjamin strategi perusahaan, serta terlaksananya
akuntabilitas. Komisaris independen merupakan suatu mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.
2. Komite Audit