Latar belakang masalah PENDAHULUAN

4 Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Ibadah dalam firman tersebut merupakan aktualisasi diri manusia. Aktualisasi ini akan membentuk suatu jati diri self- image dan harga diri self- estren yang benar-benar fitri dan islami, 2 untuk membentuk itu semua diharuskan kedisiplinan dalam menjalaninya. Dalam beribadah kita harus berdisiplin, karena dengan disiplin maka semua pekerjaan berjalan dengan baik. Yang dimaksud dengan disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Dalam ajaran Islam banyak ayat Al Qur’an dan Hadist yang memerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telah ditetapkan, antara lain surat An Nisa ayat 5 9 : Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari kalangan kamu … Disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus asa. Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya 2 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa Psikologi Islam Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001 h.254 5 disiplin dan betapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa maupun kehidupan bernegara. 3 Menumbuhkan kebiasaan anak didik dalam beribadah merupakan salah satu benteng dalam menyelamatkan moral mereka dari prilaku buruk yang melanda masyrakat saat sekarang ini, seperti, pengaruh produk pornografi yang terus mengintai generasi muda, tauran remaja yang meresahkan masyrakat, narkoba dll. dalam beberapa tahun terakhir berbagai produk pornografi terus bermunculan seperti cendawan di musim hujan, namun ironis sebagian masyarakat menyambutnya dengan tangan terbuka. Kenyataan itu merupakan suatu fenomena yang menggelisahkan. Merebaknya produk buruk tersebut sebagai cerminan kondisi sebuah masyarakat yang sedang sakit sosial dan jika budaya itu terus berkembang akan menjadi kanker ganas untuk membusukkan semua potensi serta melumatkan harmoni pergaulan sosial. Ajaran Islam menyebutkan, setiap mereka yang berbuat dosa akan menerima cobaan, baik dalam bentuk bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, puting beliung, tanah longsor, meletus gunung berapi, semburan lumpur panas dan kekeringan. Untuk membentengi anak dari pengaruh buruk tersebut, mereka perlu dididik sedini mungkin dalam hal disiplin mematuhi ajaran agama Islam. Oleh karenanya pendidikan agama bagi remaja perlu diberikan seoptimal mungkin. Secara konkret pendidikan agama harus lebih kuat dengan mengajarkan Alquran dan mempraktikkan ibadah lainnya. Faktor kebiasaan dan pemberian contoh yang baik merupakan kunci utama dalam menyelamatkan generasi muda dari pengaruh negative, masyarakat, baik individual maupun kolektif, perlu memberikan keteladanan kepada generasi muda dalam semua aspek kehidupan.. 3 Endang Komara, Disiplin Menurut Islam, diakses pada tanggal 01 Juli 2011 dari http:endangkomarasblog.blogspot.com200903disiplin-menurut-islam-oleh-h-endang.html 6 SMP Islam As-Saadah adalah salah satu lembaga pendidikan di Pondok Kelapa Jakarta Tmur, yang menyelenggarakan kegiatan praktek ibadah yang tujuan utamanya dalah untuk membiasakan anak didik dalam beribadah dan mendisiplinkan anak didika akag kontinyu dan istiqomah dalm kehidupan beribadah sehari-hari. Kondisi yang ada menunjukan, banyak siswa yang melarikan diri ketika diperintahkan shalat berjama’ah, itu semua upaya sekolah untuk menjadikan siswanya menjadi insan yang berdisiplin dalam beribadah. Jika kedisiplinan beribadah siswa sekolah tersebut tidak baik atau lemah maka yang menjadi sorotan utama adalah guru, sehingga banyak yang memandang bahwa rendahnya disiplin beribadah di sekolah tersebut akibat kekurangan disiplin guru dan staf pengajar yang tidak berdisiplin pula dalam beribadah di sekolah. Dengan keberadaan siswa yang memiliki disiplin yang sangat kurang sekali sehingga mengurangi citra baik sekolah. Untuk menjadikan kedisiplinan siswa dalam beribadah dibutuhkan dorongan dari kedisiplinan seorang guru karena gurulah yang akan dijadikan contoh teladan oleh para siswa-siswinya sehingga terciptanya disiplin beribadah siswa sekolah tersebut. Untuk itu kita semua butuh kedisiplinan dalam segala hal. Dalam masalah ini guru diharapkan membina siswa-siswinya dalan berdisiplin beribadah, agar guru biasa membantu membina peserta didik dalam mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. maka untuk melaksanakan itu semua, guru agama Islam khususnya dituntut untuk menanamkan disiplin beribadah siswa-siswinya di sekolah. Untuk menilai siswa disiplin dalam beribadah atau tidak, dapat melibatkan berbagai kalangan, baik itu kepala sekolah, para guru, anak didik serta orang tua yang berkaitan dengan masalah disiplin. Dalam penulisan skripsi ini penulis melibatkan guru agama dan Kepala sekolah dan para siswa untuk mendapatkan hasil penelitian. 7 Beberapa hal di atas menjadi latar belakang masalah yang akan di angkat oleh penulis yaitu mengenai “DISIPLIN BERIBADAH SISWA SMP ISLAM AS-SA ’ADAH JAKARTA”

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah yang akan diteliti dibatasi pada masalah: 1. Masih rendahnya disiplin beridah shalat siswa SMP Islam As-Sa’adah 2. Kurangnya upaya guru dalam mendisiplinkan beribadah siswa

C. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah tersebut diatas maka penulis merumuskan, perumusan sebagai berikut: Rendahnya disiplin beribadah siswa SMP Islam Assa’adah.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedisiplinan beribadah siswa dan untuk menjelaskan dampak disiplin beribadah siswa di SMP As- Sa’adah Pondok Kelapa Jakarta timur. Dan adapun hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. SMP Islam As-Sa’adah, sebagai bahan rujukan dalam usaha sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan beridah siswa. 8 2. Guru, sebagai kajianreferensi dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana mendisiplinkan siswa dalam beribadah. 3. Penulis, sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar S-1Strata Satu Jurusan Pendidikan agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Disiplin

1. Pengertian Disiplin

Untuk membahas tentang pengertian disiplin, maka penulis mengemukakan sebagai berikut: Disiplin berasal dari kata “disciple” yang berarti belajar. Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membuat seseorang melakukan sesuatu menjadi lebih baik. 1 Dalam Kamus Bahasa Indonesia, disiplin berarti latihan batin dan watak supaya mentaati tata tertib, kepatuhan pada aturan. 2 Arti dasar dari disiplin ialah melatih mental agar dapat mematuhi segala perintah dan larangan agar menjadi lebih baik. Menurut M. Hafi Anshori, disiplin adalah “Suatu sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsyafannya mematuhi peraturan-peraturan atau larangan yang ada terhadap suatu hal, karena mengerti betul-betul tentang penting nya perintah dan larangan”. 3 Berarti dapat juga dikatakan bahwa disiplin dapat dilakukan dengan baik apabila seseorang mengerti betul tentang pentingnya larangan atau perintah itu, karena apabila tidak dimengerti dengan baik maka kemungkinan besar disiplin tidak dapat dijalankan dengan baik pula. 1 Heru Subekti, Artikel tentang Disiplin Kerja, Selasa 25 Maret 2009 2 Muhammad Ali, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Amani h.84 3 M. Hafi Anshori, Pengantar Ilmu Pendidikan, PT. Usaha Nasional, Surabaya 1983 h.66 9 Tentang disiplin The Liang Gie mengemukakan bahwa disiplin adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati. 4 Pengertian di atas ialah pengertian disiplin apabila di lihat dari sudut pandang keorganisasian atau suaru perusahaan. Sejalan dengan itu Drs. Peter Salim dan Yeny Salim dalam Kamus Bahasa Indonesia K ontemporer mengartikan istilah disiplin “sebagai kepatuhan kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan ”. 5 Demikian juga pendapat yang dilontarkan oleh A. Tabrani Rusyan yang searah dengan pendapat di atas menyatakan bahwa, disiplin adalah suatu perbuatan yang mentaati, mematuhi dan tertib akan aturan, norma dan kaidah yang berlaku di tempat kerja. 6 Menurut Melayu S.P Hasibuan, definisi disiplin adalah sebagai berikut: disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. 7 Jadi kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhimengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan, baik yang tertulis maupun tidak. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda-beda, oleh karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian tentang disiplin telah banyak didefinisikan dalam berbagai versi oleh para ahli. Ahli yang satu mempunyai batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya. Salah satu definisi tersebut adalah yang berhubungan dengan disiplin di antaranya seperti yang dikemukakan oleh Andi Rasdiyanah mengemukakan 4 The Liang Gie, Kamus Administration, Jakarta: Gunung Agung, 1972 5 Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English Press, 1991 h. 345 6 A. Tabrani Rusyan dkk, Upaya Meningkatkan Budaya Kinerja Guru Sekolah Dasar Media Cipta Nusantara, 2001 cet.ke-2, h. 521 7 Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001