Kajian Teori Disiplin Beribadah Siswa A. Tujuan Disiplin Macam-macam Disiplin

3 Pengaruh hukuman untuk memberikan pelajaran kepada pelanggar maupun kepada karyawan lainnya. 4 Peningkatan perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras. 5 Pemberian hukuman terhadap karyawan yang melanggar kedua kalinya harusnya diberi hukuman yang lebih berat. c. Pendekatan Disiplin Bertujuan Pendekatan disiplin bertujuan berasumsi bahwa: 1 Disiplin kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua karyawan. 2 Disiplin bukanlah suatu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku. 3 Disiplin ditujukan untuk perubahan perilaku lebih baik. 4 Disiplin karyawan bertujuan agar karyawan bertanggung jawab terhadap perbuatannya. 4 4 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002

B. Ibadah

1. Pengertian Ibadah

Kata ibadah berasal dari kata ‘abada, yu’aabidu, ‘ibadatan artinya menyembah, mempersembahkan, tunduk, patuh dan taat. Sedangkan ibadah menurut istilah adalah ketundukan hati secara sempurna dan mendalam, diiringi dengan sikap dan perbuatan lahiriyah berupa ibadah kepada Allah SWT, yaitu semua ibadah yang diperintahkan Allah untuk dikerjakan dan meninggalkan semua yang dilarang-Nya. 5

2. Tujuan Disiplin Ibadah

Tujuan pokok ibadah yaitu menghadapkan diri kepada Allah dan mengkonsentrasikan niat kepadaNya dalam setiap keadaan, dan untuk mencapai derajat tinggi di akherat. 6

3. Macam-nacam Ibadah

Di antara macam-macam peribadatan itu, ada lima ibadah pokok yang bisa disebut arkanul Islam yaitu: a. Ibadah lisan ialah ikrar keyakinan dengan syahadatain, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat . b. Ibadah badaniah murni harian ialah shalat yang bersifat harian yang mesti dilakukan 5 kali dalam sehari. c. Ibadah badaniah tahunan ialah puasa yang dilakukan setahun sekali selama satu tahun Ramadhan. d. Ibadah harta bersifat sosial ialah zakat, dengan mengeluarkan harta yang ditujukan kepada Allah, untuk kesejahteraan masyarakat. e. Ibadah badaniah antara bangsa ialah haji yang merupakan ibadah setahun sekali atau seumur hidup sekali jika mampu. Haji 5 Zurinal Z dan Aminuddin, Fiqih Ibadah … h. 26 6 M. Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah … hal 10