Sedangkan menurut Santoso dan Tjiptono 2002, hal: 79 populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal
dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa populasi tidak hanya terbatas pada manusia, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyeksubyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
2.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yanng memberikan keterangan atau data untuk suatu penelitian yang terdiri dari nilaiskorukuran peubah-peubah yang bersifat
terbatas jumlahnya. Tidak semua anggota dari populasi target diteliti. Penelitian hanya dilakukan terhadap sekelompok anggota populasi yang mewakili populasi. Kelompok
kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulan dari padanya disebut sampel Nana Syaodih Sukmadinata, 2008, hal: 250.
Pengertian lainnya yaitu sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Kesimpulan sampel akan berlaku untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif mewakili Sugiyono, 2009, hal: 62.
2.6 Teknik Sampling
Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif mewakili, yang dapat menggambarkan populasinya.
Teknik pengambilan sampel secara garis besar terbagi atas dua, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Teknik Sampling Random Probability Sampling
Pada tipe pengambilan sampel secara random ini setiap unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau
penunjukan sampel yang diambil semata-mata karena pertimbangan peneliti akan dihindarkan. Karena jika maka akan mengakibatkan terjadinya bias.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Selain itu
pemilihan sampel dengan cara ini juga memiliki beberapa keuntungan, yaitu derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan, beda penaksiran parameter populasi
dengan statistik sampel dapat diperkirakan, serta besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik. Pemilihan sampel dengan teknik sampling random ini
mempunyai lima cara, yaitu :
a. Sampel Random Sederhana Simple Random sampling Sampel random sederhana adalah teknik pengambilan sampel secara acak
dimana masing-masing subjek atau unit dari populasi memiliki peluang yang sama dan independen tidak bergantung untuk terpilih sebagai
sampel. Keuntungan dari teknik ini adalah memungkinkan peneliti mengetahui besarnya sampling error margin of error penelitian dan
memberikan sampel yang secara rata-rata representatif terhadap populasi. Sedangkan kerugiannya, peneliti harus memiliki daftar sampling frame
setiap subjek yang ada dalam populasi dan skema sampling random ini membutuhkan perencanaan lebih matang serta biaya yang besar jika
populasi besar. b. Stratified Random Sampling
Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel dengan membagi populasi sasaran dalam strata subpopulasi menurut karakteristik tertentu
yang dianggap penting oleh peneliti, status sosio-ekonomi, atau geografis, lalu melakukan pengambilan sampel dari masing-masing strata secara
random. Keuntungan dengan teknik ini adalah bahwa kelompok-kelompok
Universitas Sumatera Utara
dari populasi yang dipandang penting oleh peneliti dapat terwakili secara proporsional.
c. Cluster sampling Cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana unit tempat
pengambialn adalah kelompok atau klaster subjek dan bukan individu. Meskipun
unit pengambilan
adalah klaster,
namun pengamatanpengukuran variabel dilakukan pada masing-masing individu
dalam klaster terpilih, sesuai dengan batasan populasi sasaran Streiner et al, 1989.
d. Systematic Sampling Systematic sampling menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur
populasi secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang keberapa. Pengambilan sampel ini lebih menekankan pada
sistem interval dari hasil proses random. Pengambilan sampel sistematik lebih menghemat waktu dan lebih sederhana. Jika peneliti dihadapkan pada
ukuran populasi yang banyak dan tidak memiliki alat pengambil data secara random maka cara pengambilan sampel sistematis dapat digunakan.
e. Area Sampling Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi
penelitiannya tersebar di berbagai wilayah.
2.6.2 Teknik Sampling Non-Random Non Probability Sampling
Teknik sampling nonrandom adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Pemilihan sampel dengan teknik sampling nonrandom ini mempunyai empat cara, yaitu :
a. Sampling Purposive Sampling purposive merupakan teknik pemilihan sampel yang bertujuan
untuk mendapatkan subjek-subjek yang memiliki sejumlah karakteristik
Universitas Sumatera Utara
tertentu, atau mendapatkan kelompok-kelompok penelitian yang sebanding sehingga dapat dianalisis dengan valid.
b. Sampling Kuota Sampling kuota merupakan teknik pemilihan sampel nonrandom dimana
peneliti membagi populasi ke dalam kategori strata, lalu memberikan jatah jumlah subjek untuk masing-masing stratum tersebut Kothari, 1990;
Vogt, 1993; Polgar dan Thomas, 2000. c. Sampling Aksidental
Ini merupakan tipe pemilihan sampel yang sampelnya diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel
yang dikehenadaki
tidak berdasrkan
pertimbangan yang
dapat dipertanggung jawabkan, melainkan asal memenuhi keperluan saja.
Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja. d. Snawball Sampling
Snawball sampling atau sampling bola salju merupakan sebuah metode pemilihan sampel dengan pertama-tama menghubungi seseorang atau
sekelompok responden, lalu meminta mereka untuk memberikan saran tentang orang yang dipandang memiliki informasi penting dan bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian Rice dan Ezzy, 2000. Teknik pengambilan sampel ini dapat digunakan untuk penelitian kuantitatif
maupun kualitatif Utarini et al, 2003.
2.7 Variabel