Analisis Regresi Model Regresi Linear Uji Akar Unit Unit Root Test

11. Persediaan produksi dan hasil jadi Hal ini dilakukan karena aktiva bergerak mempunyai nilai yang berubah setiap tahun sehingga selalu berpengaruh pada pandapatannya. Contohnya manfaat yang di peroleh dari hubungan perdagangan. Investasi biasanya merupakan bentuk penanaman dana perusahaan ke dalam perusahaan lain dalam jangka panjang dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga lainnya.

2.5 Analisis Regresi

Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan memodelkan hubungan di antara varibel-variabel. Analisis regresi dapat di gunakan untuk dua hal pokok yaitu : a Untuk memperoleh suatu persamaan dan garis yang menunjukkan persamaan hubungan antara dua variabel. Persamaan dan garis yang terdapat disebut persamaan regresi yang dapat berbentuk linier maupun nonlinier. b Untuk menaksir satu variabel yang disebut variabel terikat dengan variabel lain yang disebut variabel bebas berdasarkan hubungan yang di tunjukan persamaan regresi tersebut.

2.6 Model Regresi Linear

Suatu model regresi dari suatu populasi di mana terdapat satu variabel yang dependen dependent variable misalnya Y dan sebanyak k-1 variabel-variabel bebas independent variables misalnya k X X X , , , 2 1 yang merupakan variabel-variabel yang menentukan nilai Y dapat diyatakan sebagai berikut : i ki k i i i e X X X Y + + + + + = β β β β 3 3 2 2 1 2.1 i = 1, 2, ... , N di mana : 1 β = elemen konstan Universitas Sumatera Utara 2 β samapi k β = koefisien-koefisien regresi e = sthocastic disturbance term i = jumlah observasi N = besar populasi Persamaan 2.1 dapat dipecah dalam bentuk suatu rangkaian persamaan-persamaan simultan sebanyak N, yaitu sebagai berikut : N kN k N N N k k k k e X X X Y e X X X Y e X X X Y + + + + + = + + + + + = + + + + + = β β β β β β β β β β β β 3 3 2 2 1 2 2 32 3 22 2 1 2 1 1 31 3 21 2 1 1 2.2 Persamaan 2.2 dapat juga di nyatakan dalam bentuk matrik sebagai berikut :                 +                                 =                 N k kN N N k k e e e X X X X X X X X X Y Y Y N 2 1 2 1 3 2 2 32 22 1 31 21 2 1 1 1 1 β β β 2.3 Atau e X Y + = β Di mana : Y = matriks observasi sebanyak N yang terdiri dari sebanyak k-1 variabel bebas yaitu k X X X , , , 3 2 β = vektor kolom berdimensi k x 1 yang terdiri dari parameter k β β β , , , 2 1 e = vektor kolom berdimensi Nx1 yang terdiri dari disturbance terms.

2.7 Uji Akar Unit Unit Root Test

Pengujian akar unit ini digunakan untuk melihat apakah data yang diamati stationer atau tidak. Test ini sebenarnya hanya merupakan pelengkap dari analisis VAR, mengingat tujuan dari analisis VAR adalah untuk menilai adanya hubungan timbal balik di antara variabel-variabel yang diamati, dan bukan test untuk data. Perhatian ini timbul karena jika ternyata data time-series yang di teliti bersifat non-stationary Universitas Sumatera Utara seperti kebanyakan data ekonomi, maka hasil regresi yang berkaitan dengan data time- series ini akan mengandung 2 R yang relatif tinggi dan Durbin-Watson statistics yang rendah seperti yang di kemukakan oleh Granger dan Newbold 1974, 1977. Dengan kata lain akan timbul masalah yang disebut spurious regression Philips, 1986. Kestabilan suatu model time-series bermakna terkandung sifat stationary dalam model berikut : t t t t u Y Y ; 1 µ β + = − ~ NID0, 2 σ 2.4 t = 1,...,n NID0, 2 σ menyatakan adanya normal distribution dengan nilai rata-rata = 0, varian tetap = 2 σ dan kovarian = 0. Kondisi stationary dalam model 2.4 mengandung pengertian bahwa 1 β . Dalam hal ini perlu di lakukan pengujian null-hypothesis 1 = β terhadap alternatif hypothesis 1 β . Pengujian null-hypothesis tentang akar unit ini diselesaikan dengan menggunakan prosedur Fuller1976 dan Dickey dan Fuller 1979. Misalkan data time-series berbentuk: 1 t t t e Y b Y 1 1 1 + = − 2.5 2 t t t e Y b a Y 2 1 2 2 + + = − 2.6 3 t t t e t c Y b a Y 3 3 1 3 3 + + + = − 2.7 Apabila nilai absolut 1 β dalam model 2.4 maka nilai i b dari setiap model regresi dari model 2.5 sampai 2.7 di perkirakan bersifat normal dan distribusi t- statistics menjadi i i i b se b t β − = yang akan mendekati k n t − dimana k bernilai 1, 2 atau 3 tergantung model regresi yang digunakan. Apabila 1 = β dan model 2.4 merupakan model yang sebenarnya, maka distribusi empirikal t-statistics adalah i t dan bukan k n t − . Misalnya, hasil-hasil model 2.5 sampai 2.7 telah diperoleh. Dengan membandingkan t-statistics yang tertera dalam table Dickey-Fuller dan yang dihitung melalui regresi masing-masing, kita dapat mengambil kesimpulan mengenai keberadaan unit root . Untuk ini ada tiga jejeran distribusi t-statistics dalam model Universitas Sumatera Utara Dickey-Fuller yaitu masing-masing untuk model regresi tanpa intercept, untuk model regresi dengan intercept dan untuk model regresi dengan intercept dan trend waktu. Masing-masing t-statistic ini dinyatakan dengan symbol-simbol ∧ ∧ µ τ τ , dan τ τ ∧ dalam tabel Dickey-Fuller. Melalui tabel Dickey-Fuller kita akan menolak null-hypothesis yang menyatakan adanya sifat stationary apabila nilai t-statistics yang di peroleh berkaitan dengan koefisien regresi model ini lebih kecil daripada nilai t-statistics pada tingkat signifikan 1 , 5 dan 10. Prosedur pengujian Dickey dan Fuller tidak berubah apabila kita ingin menguji model regresi yang mengandung higher order autoregressive processes. Misalnya, kita ingin menguji unit root model regresi yang berikut: ∑ − = − − + ∆ + = ∆ 1 1 1 p j t j t j t t Y Y Y ε α α Dimana : ∑ + = − = − = p j k k j p j 1 1 ,..., 2 , 1 , α α Dan ∑ = − = p k k 1 1 α α Distribusi t-statistics berkaitan dengan 1 − t Y adalah sama dengan yang tertera dalam table Dickey-Fuller untuk model regresi yang mengandung AR1. Pengujian dalam model ini disebut pengujian Dickey-Fuller yang diperluas Augmented Dickey- Fuller Test.

2.8 Likelihood Ratio Test