Dari asumsi itulah diperkirakan hasil pendapatan dan investasi sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi perusahaan. Seperti yang
dikemukakan Hadi, 2003 “Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan, berarti semakin besar bagian dari pendapatan yang bisa ditabung, sehingga investasi
yang tercipta akan semakin besar pula dan di lain pihak, semakin besar investasi suatu perusahaan, akan semakin besar pula tingkat pertumbuhan ekonomi yang bisa
dicapai”. Kebijakan dari adanya hubungan timbal balik antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan tersebut adalah pada pembuatan proyeksi atau perkiraan kebutuhan
investasi setiap tahun dengan pencapaian target perekonomian di PTPN IV Gunung Bayu. Dengan memegang asumsi bahwa hubungan timbal balik tersebut akan
terlaksana, sehingga dalam membuat proyeksi investasi harus memperhitungkan variabel pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya dalam memproyeksikan angka
pertumbuhan ekonomi, variabel investasi harus dijadikan salah satu faktor penentu.
Berdasarkan hubungan timbal balik interrelationship tersebut penulis mencoba memproyeksikan sistem variabel-variabel deret waktu di PTPN IV Gunung
Bayu untuk menganalisis dampak dinamis dari faktor gangguan yang terdapat dalam sistem untuk dengan menggunakan metode analisis Vector Auto Regression VAR,
agar proyeksi terhadap besarnya investasi dapat semaksimal mungkin. Sehingga pada akhirnya penulis memilih judul “Analisis Hubungan antara Pendapatan dan Investasi
di PTPN IV Gunung Bayu dengan Menggunakan Regresi Berganda”.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah dalam tulisan ini adalah “Bagaimana cara menentukan model dan menganalisis hubungan timbal balik interrelationship antara pendapatan rata-rata
dan investasi di PTPN IV Gunung Bayu”.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Ada beberapa batasan-batasan masalah dalam penyusunan tulisan, agar penelitian menjadi jelas yaitu :
Data yang akan dianalisis adalah data yang stasioner. Data yang diambil dibatasi antara tahun 2000 sd 2007
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai penulis adalah : Mengetahui ada atau tidaknya hubungan timbal balik interrelationship antara
pendapatan dengan investasi di PTPN IV Gunung Bayu.
1.5 Kontribusi Penelitian
Berdasarkan tujuan penulisan manfaatnya yang akan diperoleh adalah : a
Mengetahui dampak dinamis dari faktor gangguan yang terdapat dalam sistem variabel.
b Akan diketahui hubungan timbal balik interrelationship antara pendapatan
dan investasi sehingga perusahaan mampu memproyeksikan besarnya investasi
di masa yang datang.
1.6 Kajian Pustaka
Berikut ini kajian pustaka tentang analisis Vektor Auto Regression VAR dalam perekonomian :
1. Vector Auto Regression VAR :
Vector Auto Regression VAR merupakan alat analisis atau metode statistik yang bisa digunakan baik untuk memproyeksikan sistem variabel deret
waktu maupun untuk menganalisis dampak dinamis dari faktor gangguan yang
Universitas Sumatera Utara
terdapat dalam sistem variabel tersebut. Selain itu, VAR Analysis juga merupakan alat analisis yang sangat berguna, baik di dalam memahami adanya hubungan
timbal balik interrelationship antara variabel-variabel ekonomi, maupun di dalam pembentukan model ekonomi berstruktur Hadi, 2003. Untuk lebih
memahami analisis VAR, diberikan sistem dua variabel sederhana the simple bivariate system berikut :
yt t
t t
t t
e Z
a Z
a Y
a Y
a a
Y +
+ +
+ +
=
− −
− −
2 14
1 13
2 12
1 11
10
zt t
t t
t t
e Z
a Z
a Y
a Y
a a
Z +
+ +
+ +
=
− −
− −
2 24
1 23
2 22
1 21
20
dengan:
t
Y = Pendaptan pada tahun t
t
Z = investasi pada tahun t
n t
Y
−
= Pendapatan pada tahun t-n
n t
Z
−
= investasi pada tahun t-n
j j
a a
2 1
,
= konstanta ; j = 0,1,2,3,4 e
yt
, e
zt
= faktor gangguan
Persamaan VAR secara umum menurut Thomas 1999 sebagai berikut:
∑
= −
+ =
k i
t t
i t
Y A
Y
1 1
ε dengan:
t
Y = Vektor kolom dari pengamatan pada waktu
t
semua variabel dalam model
t
A = matrik parameter
k
= Ordo dari model VAR
2. Teori mengenai cakupan VAR
a Uji akar unit
Sesuai dengan teknis analisis data deret waktu
time series
, untuk data deret waktu memerlukan pengujian ke stasioneran terlebih dahulu. Data deret waktu
yang langsung dianalisis akan menimbulkan
spurious
kelancungan dalam hasil karena dalam variabel yang digunakan sering kali mengandung
unit root
Universitas Sumatera Utara
Verbeek, 2002 sehingga terlebih dahulu dilakukan uji Augmented Dickey- Fuller ADF.
b Gujarati, 1997 menjelaskan bahwa penaksiran model lag yang terbaik adalah
jika koefisien regresi dari variabel lag mulai menjadi tidak signifikan secara statistik atau koefisien dari variabel berubah tanda dari positif ke negatif atau
sebaliknya. c
Granger Causality Test Pengujian hubungan kausalitas dikembangakan oleh Granger 1969. Test ini
menguji apakah suatu variabel bebas independent variable meningkatkan kinerja forecasting dari variabel tidak bebas dependent variable.
d The Cholesky Decomposition dan The Impulse Responses
Hadi, 2003 menjelaskan bahwa The Impulse Responses digunakan untuk melihat efek gejolak shock suatu standar deviasi dari variabel baru terhadap
nilai sekarang current time values dan nilai yang akan datang future values dari variabel model yang diamati dan The Cholesky Decomposition atau biasa
disebut juga dengan The Variance Decomposition memberikan informasi mengenai variabel inovasi untuk menyusun perkiraan error variance suatu
variabel.
3. Teori investasi dan teori pertumbuhan :
Salah satu teori ekonomi terkenal yang menganalisa hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pertumbuhan adalah Teori Harrod-Domar. Kedua
ekonom ini menyimpulkan adanya hubungan ekonomi langsung antara besarnya stok modal keseluruhan, K, dengan GNP, Y, yang mereka formulasikan sebagai
rasio modal output capitaloutput ratio, COR. Semakin tinggi peningkatan stok modal, semakin tinggi pula output yang dapat dihasilkan. Secara sederhana, Teori
Harrod-Domar dapat diformulasikan sebagai berikut: k
s Y
Y =
∆ 1
di mana : Y
Y ∆
= tingkat perubahan atau tingkat pertumbuhan GNP yaitu persentase perubahan GNP.
s = rasio tabungan nasional k = rasio modaloutput nasional.
Universitas Sumatera Utara
Persamaan di atas menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan GNP Y
Y ∆
ditentukan bersama-sama oleh rasio tabungan nasional, s, dan rasio modaloutput nasional, k. Seacara khusus, persamaan tersebut menyatakan bahwa tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional akan secara langsung atau secara positif bertalian erat dengan rasio tabungan yakni, lebih banyak bagian GNP yang
ditabung, dan diinvestasikan, maka akan lebih besar lagi pertumbuhan GNP tersebut dan sebaliknya atau secara negatif terhadap nisbah modal output suatu
perekonomian yakni, lebih besar, k, lebih kecil lagi pertumbuhan GNP.
1.7 Metodologi Penelitian