The Impulse Responses The Cholesky Decomposition

4 Jika ∑ = ≠ n j j b 1 0 dan ∑ = ≠ s j j d 1 0 maka terdapat kausalitas dua arah antara Y dan X Untuk memperkuat indikasi keberadaan berbagai bentuk kausalitas yang tersebut di atas, maka di lakukan F-test unutk masing-masing model regresi. Cara lain untuk menjelaskan metode pengujian kausalitas Granger adalah dengan menggunakan regresi tanpa pembatasan unrestricted regression dan regresi dengan pembatasan restricted regression. Misalnya, kita ingin menguji hipotesis bahwa X tidak mempengaruhi Y. Untuk itu mula-mula menghitung regresi-regresi yang berikut: ∑ ∑ = = − − + + = m i t m i i t i i t i X Y Y 1 1 ε β α 2.21 ∑ = − + = m i t i t i Y Y 1 ε α 2.22 Persamaan 2.21 disebut persamaan tanpa pembatasan dan Persamaan 2.22 disebut persamaan dengan pembatasan. Selanjutnya berdasarkan nilai-nilai sum square of residual yangdiperoleh dari masing-masing persamaan diatas, dengan menghitung F-statistic dan melakukan pengujian apakah keseluruhan nilai-nilai β, yaitu parameter-parameter yang berkaitan dengan x secara signifikan tidak sama dengan nol. Seandainya keseluruhan nilai-nilai ini positif secara signifikan, maka kita dapat menolak null hypothesis yang menyatakan bahwa X tidak mempengaruhi Y . Prosedur pengujian yang sama dapat dilakukan untuk menguji null hypothesis yang lain bahwa Y tidak mempengaruhi X .

2.10 The Impulse Responses

Dalam analisis Impulse Response kita akan melihat efek gejolak suatu standar deviasi dari variabel baru terhadap nilai yang sudah ada dan nilai yang akan datang dari variabel-variabel terikat dalam model yang diamati. Disini akan dilihat standar error pada masing-masing variabel. Misalkan Y t merupakan urutan k -dimensi vector dari: Universitas Sumatera Utara ∑ = − − − Φ = Φ = + + + = α 1 1 i i t i t t p t p t t U U B U Y A Y A Y 2.23 I = I − A 1 B – A 2 B − · · · − A p B p Φ B 2.24 Dengan, covU t = ∑ , i Φ adalah pengukur the impulse response terhadap koefisien MA. Selanjutnya i jk , Φ mewakili respon dari j variabel ke impulse unit dalam k - variabel ke i-th periode yang lampau. Impulse response function digunakan untuk mengevaluasi efektivitas suatu perubahan shock dari satu variabel terhadap variabel lainnya. Apabila ∑ non-diagonal, maka tidak mungkin terjadi shock dari satu variabel terhadap variabel lain yang sudah ditentukan. Keterangan : 1. Untuk K -dimensi VAR p stabil jika i jk , Φ = 0 untuk j ≠ k , i = 1,2,… Atau i jk , Φ = 0 untuk i = 1,…,pK-1 Dengan kata lain, jika pK-p respon yang pertama terhadap j variabel ke impulse k variabel adalah nol, maka semua response adalah nol. Lutkepohl Proposition 2.4 2. Variabel k tidak menyebabkan variabel j jika dan hanya jika i jk , Φ = 0, i = 1,2,…

2.11 The Cholesky Decomposition

The Cholesky Decomposition atau The Variance Decomposition digunakan untuk melihat pengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan varibel yang paling memberikan kontribusi besar terhadap variabel terikat tersebut. Dalam analisis ini akan disusun perkiraatn mengenai error variance suatu variabel sehingga akan diketahui seberapa besar perbedaan antara variance sebelum dan sesudah efek gejolak Universitas Sumatera Utara di lakukan. Misalkan P matriks segitiga bawah sehingga persamaan 2.23 menjadi ∑ − − Θ = α i i t w i Y t 2.25 Dengan : I w w E U P w P t t t t i i = = Φ = Θ − 1 Misalkan D merupakan diagonal matriks yang sama dengan P dan W= PD -1 , Λ =DD ’ setelah dimanipulasi diperoleh: Y t = B Y t + B 1 Y t-1 + · · · + B p Y t-p + V t 2.26 Dengan, B = I k – W -1 , W = PD -1 , B i = W -1 A i . B adalah matriks segitiga bawah dengan diagonal 0. Dengan kata lain, cholesky decomposition menentukan struktur hubungan kausal dari variabel atas ke variabel bawah, tapi tidak berlaku sebaliknya.

2.12 Pengujian Hipotesis