Sejarah Singkat Perusahaan. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan.

Berdirinya PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada Sidang Dewan Menteri Indonesia tanggal 19 September 1945, diputuskan untuk mendirikan sebiah bank milik negara yang berfungsi sebagai bank sirkulasi, untuk itu pemerintah memberikan surat kuasa kepada Bapak R. M. Margono Jojohadikoesoemo alm guna mempersiapkan pembentukannya. Sebagai langkah pertama, didirikannya Yayasan Poesat Bank Indonesia, berdasarkan Akte Notaris R. M. Soerojo No. 14 tanggal 9 Oktober 1945. Walaupun mengalami berbagai hambatan dan kesulitan, pada tanggal 5 Juli 1946 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 1946 berhasil didirikan Bank Sirkulasi atau Bank Sentral Milik Negara Republik Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia. Yayasan Poesat Indonesia, yang merupakan embrio kelahiran bank ini kemudian dilebur ke dalamnya. Pada tahun-tahun selanjutnya, telah dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah untuk memantapkan kedudukan BNI sebagai Bank Sirkulasi. Namun dalam Konfrensi Meja Bundar KMB antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda diputuskan Bank Indonesia pada waktu itu bernama De Javasche Bank. Bank Negara Universitas Sumatera Utara Indonesia kemudian berfungsi sebagai bank umum yang usahannya diarahkan membantu pembangunan ekonomi nasional. Penetapan Presiden No. 17 Tahun 1965 tentang integrasi bank-bank pemerintah sejak tanggal 17 Agustus 1965 berubah nama menjadi Bank Negara Indonesia Unit III. Dalam tahun 1967 dikeluarkan Undang-Undang No. 14 tentang pokok-pokok perbankan yang menetapkan kembalinya bank-bank dengan Undang- Undang No. 17 Tahun 1968 Bank Negara Indonesia Unit III ditetapkan menjadi bank yaitu Bank Negara Indonesia 1946 yang berfungsi sebagai Bank Umum Milik Negara, dengan usaha dan tugas pokok yang diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan ekonomi nasional dengan mengutamakan sektor industri. Sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, bentuk hukum Bank BNI 1946 diubah menjadi Perusahaan Perseorangan dengan nama PT Bank Negara Indonesia Persero. Pada bulan November 1996 PT Bank Negara Indonesia Persero menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat go public sehingga nama lengkapnya menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, atau disingkat menjadi Bank BNI. Pada waktu itu Bank BNI mempunyai 628 kantor cabang yang tersebar diseluruh Indonesia dan 5 kantor cabang di luar negeri yaitu Singapura, Hongkong, Tokyo, London dan New York. Bank BNI selalu berorientasi kepada kebutuhan nasabah. Hal ini diwujudkan dengan penyediaan produk dan jasa perbankan yang lengkap bagi seluruh lapisan masyarakat. Layanan perbankan ini dituangkan dalam bisnis inti Bank BNI yang meliputi bisnis ritel, bisnis korporat, bisnis internasional, bisnis treasury dan bisnis anak perusahaan. Universitas Sumatera Utara Dilatarbelakangi oleh tanggung jawab kepada seluruh stakeholder, Pihak manajemen dengan dukungan para pegawai melakukan restrukturisasi baik finansial maupun operasional. Sampai pada akhir tahun 2001 Bank BNI masih tercatat sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia dengan total asset Rp. 129,053 triliun dengan laba yang melonjak 460,5 yaitu Rp. 1,76 triliun. Selain itu jaringan kantor cabang sudah tercatat 685 cabang domestik, ditambah dengan 10 kantor cabang syariah yang diresmikan 29 April 2000 dan telah tersebar di Bandung, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jepara, Makasar, Malang, Padang, Pekalongan, Banjarmasin dan Yogyakarta, selain itu didukung dengan jumlah karyawan 13.343 orang. A.1. Perubahan Status Komprensi Meja Bundar di Deen Haag berhasil menyelesaikan masalah politik antara Indonesia dan Belanda, termasuk masalah Bank Sentral RIS KMB yang berakhir tanggal 2 November 1945 antara lain memutuskan bahwa yang diberi tugas sebagai Bank Sentral adalah De Javasche Bank sementara itu Bank Negara Indonesia ditetapkan sebagai Bank Pembangunan sebagaimana tercantum dalam pasal 19 Piagam KMB. De Javasche Bank didirikan tanggal 10 Oktober 1927 dengan Undang-Undang No. 24 tahun 1951 bank ini dinasionalkan oleh pemerintah Republik Indonesia tanggal 6 Desember 1951 dengan Undang-Undang No. 11 tahun 1953 Undang-Undang pokok Bank Indonesia. De Javasche Bankwet 1922 dan dengan nama Bank Indonesia didirikan sebuah bank sentral untuk menggantikan De Javasche Bank N.V. A.2. Beralih Menjadi Bank Umum Universitas Sumatera Utara Penegasan status Bank BNI sebagai bank umum secara yuridis baru ditetapkan tanggal 4 Februari 1955 yaitu dengan dikeluarkannya Undang-Undang Darurat No. 2 tahun 1955 tentang Bank BNI pada tahun 1961 Undang-Undang Darurat tersebut dijadikan Undang-Undang. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang ini, tugas dan lapangan usaha Bank BNI seperti yang tercantum dalam pasal 6 adalah membatu memajukan kemakmuran rakyat dan pembangunan perekonomian perdagangan import dan eksport pada khususnya. Bank BNI sebagai bank perjuangan yang dibentuk sebagai bank negara berdasarkan pasal 4 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 1946 No. 2 pada awal tahun 1950 mulai mencurahkan perhatiannya hampir disegala bidang perekonomian baik dalam bidang perindustrian dan perdagangan, maupun pertanian. A.3. Go Internasional Setelah fungsinya sebagai bank sirkulasi dibatasi pada tanggal 15 September 1950 Pemerintah memberi hak kepada Bank BNI untuk menjadi bank devisa melalui ketetapan dari lembaga alat-alat pembayaran luar negeri No. 30. kegiatan perekonomian Indonesia yang pada waktu itu salah satunya bertumpu pada ekspor hasil perkebunan telah mendorong diberikannya status sebagai bank devisa tersebut kepada Bank BNI sebagai bank devisa, Bank Indonesia selanjutnya dapat mengadakan hubungan atau transaksi dengan Luar Negeri tanpa harus melalui De Javasche Bank. Sebagai bank devisa, Bank BNI kemudian mulai melebarkan sayapnya dengan pembentukan cabang-cabang baru. Setelah membuka kembali cabang Yogyakarta, Surakarta dan Jakarta yang ditutup sejak Agresi Militer Belanda II, pada tahun 1950 Universitas Sumatera Utara dibuka empat cabang baru, yaitu Cabang Medan Maret, Cabang Padang April, Cabang Bandung September dan Cabang Surabaya November. Sementara itu pada bulan Agustus 1950 Cabang Pekanbaru dibuka kembali dan aktif dalam jasa transaksi ekspor secara langsung. Pada tahun 1951 dibuka lagi 2 cabang yaitu Cabang Ujungpandang Februari dan Cabang Semarang Mei, selanjutnya Bank BNI Membuka cabang palembang 9 Mei 1953 dan Cabang Banjarmasin 9 Juni 1954. Bank BNI pada tahun 1952 mulai memikirkan dan merencanakan secara sungguh-sungguh pelebaran sayapnya ke luar negeri pertama, direncanakan membuka cabang Bank BNI di Singapura dan Riau. Rencana pelebaran sayap ini baru terlaksana tiga tahun kemudian, yaitu dengan diresmikannya Bank BNI kantor cabang Singapura pada tanggal 19 November 1955 bertempat digedung South Brigde Road No. 253, Singapura yang dipimpin oleh R.M. Sumardi. Berdasarkan hal uraian diatas, maka pengertian go internasional pada saat ini memiliki dimensi pengertian dan iplikasi yang lebih luas dibanding dengan pengertian go internasional pada tahun 1950-an. Namun demikian kebijakan untuk go internasional itu sendiri sudah tercermin sijak dasarwarsa 1950-an, saat BNI memperoleh status bank devisa.

B. Visi Dan Misi PT BNI