Dampak Dari Perdamaian Mesir Israel

47

B. Dampak Dari Perdamaian Mesir Israel

Permasalahan yang dihadapi oleh Mesir untuk melanjutkan proses perdamaian khususnya setelah perjanjian tersebut adalah sulitnya mengembalikan kepercayaan bangsa-bangsa di kawasan yang rawan konflik ini terhadap Mesir, di samping menjalin hubungan dengan negara-negara besar Iainnya seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet. Akan tetapi kunjungan Anwar Sadat ke Jerussalem dan penandatanganan perjanjian dengan Israel itu menuai keras reaksi pro dan kontra. Setelah melakukan perdamaian yaitu pada tanggal 18 Januari 1978 ketika itu terjadi ledakkan di Iskandariah dan Kairo. Puluhan ribu rakyat turun ke jalan-jalan untuk melakukan protes. Rakyat yang hidupnya sudah berat, kini mendapat tekanan yang memungkinkan mereka tidak dapat hidup. Gerakan protes ini segera menyebar ke seluruh kota besar Mesir. 83 Liga Arab misalnya menentang kebijakan Anwar Sadat. Maka pada tahun 1979, Liga Arab membekukan keanggotaan Mesir, bahkan Markas Besar Liga Arab di pindah dari Kairo ke Tunis, Tunisia. Namun tidak sampai tahun 1989, Mesir kembali diakui sebagai anggota dan markas besar Liga Arab dikembalikan lagi ke Kairo. Sikap penentangan yang lebih keras justru dilakukan sekelompok rakyat Mesir yang berakhir dengan pembunuhan Sadat. 84 Memang dari kepentingan Nasional langkah Anwar Sadat dapat dimengerti, tetapi dari sudut kepentingan yang lebih luas, apa yang dilakukan oleh Sadat jelas sangat merugikan perjuangan bangsa Arab dan Palestina dalam 83 H. Sihombing dan K. Dwiyana, Buku Pinta Politikus Dunia, Jakarta: Pustaka Delapratasa., 2002, h. 1 84 Trias Kuncahyono, Jerusalem: Kesucian Konflik dan Pengadilan Akhir, h.113 48 menghadapi kekuatan gabungan Israel-AS. Karenanya tidak mengherankan jika Liga Arab yang disponsori negara-negara Arab seperti: Suriah, Libya, Aljazair, Yaman Selatan dan Irak sepakat mengeluarkan Mesir dari Organisasi tersebut. Keputusan itu diambil dalam KTT Liga Arab di Baghdad, 27 Maret 1979. Negara- negara anggota Liga Arab juga sepakat memutuskan semua bentuk hubungan politik dan ekonomi mereka dengan Mesir. Namun, dalam kenyataannya, hanya Suriah, Libya, dan Yaman Selatan yang cukup konsisten menjalankan “Politik anti Mesir” sampai tahun 1988. Bagi As’ad, Presiden Syiria dan pemimpin Libya Mu’amar Khadafi, Sadat adalah penghianat perjuangan bangsa Arab dan Palestina” yang telah melakukan dosa yang tak terampuni. 85 Anwar Sadat yang berkuasa antara 1970-1981, menjalankan “liberalisasi” baik di sektor Ekonomi maupun Politik. Setelah perang Oktober 1973, Sadat membawa Mesir lebih pro-Barat, khususnya AS. Tahun 1979, mereka menggerakkan demonstrasi di Universitas Minya dan Asyut untuk memprotes diterimanya Syah Iran di Mesir. Tahun 1981, mereka dituduh terlibat dalam pembunuhan reaksi terhadap penangkapan besar-besaran para anggota Ikhwan dan Jamaah, yang dilakukan rezim Sadat. 86 Namun sejalan dengan penandatanganan perjanjian Camp David, kondisi ekonomi Mesir mengalami perubahan antara lain dihentikannya bantuan-bantuan dari negara-negara Arab. The Arab Fund for Ekomonic and Social Development menghentikan semua bantuan dan kredit untuk Mesir. Pada bulan Mei 1979 Saudi Arabia dan Qatar menyatakan keluar dari The Arab Organization for 85 M Riza. Sihbudi, Islam, Dunia Arab, Iran: Bara Timur Tengah. Bandung: Mizan, 1991, h. 108 86 M Riza. Sihbudi, Islam, Dunia Arab, Iran: Bara Timur Tengah, h.103 49 Industrilization AOI yang merupakan perusahaan berkedudukan di Mesir, sehingga perusahaan ini runtuh. Dihapuskannya dari perusahaan tersebut tentunya sangat berarti bagi Mesir. Namun Presiden Anwar Sadat berharap kesulitan ekonomi tersebut tidak berjalan lama karena dapat diatasi melalui “Carter Plan”, dimana mesir akan mendapatkan bantuan sebesar US 12.250 juta selama 5 tahun terutama yang berasal dari Amerika Serikat, Eropa Barat dan Jepang. Mesir mendapat bantuan kedua terbesar setelah Israel dari Amerika Serikat. Mesir mendapat bantuan sebesar US 300 juta dan yang terpenting adalah paket bantuan sejumlah US 1,5 juta untuk bidang Militer. Pada awal tahun 1980-an, Amerika Serikat menyediakan dana terbesar US 1000 juta per tahun. 87 Ketergantungan akan bantuan ekonomi dari negara Amerika tersebut menurut keputusan di AS merupakan kelemahan Mesir yang terbesar, sehingga bantuan ekonomi tersebut dapat dijadikan alat yang ideal dalam membangun pengaruh AS di Mesir. 88 di samping itu Mesir menyadari bahwa bantuan ekonomi akan mendorong terciptanya stabilitas dalam negeri yang pada akhirnya mempengaruhi peran dan posisi Mesir baik di Timur Tengah maupun di internasional. Akibat kebijakan pintu terbuka terjadi kesenjangan ekonomi secara meluas, sehingga membangkitkan reaksi yang sama dengan kesenjangan yang 87 R. A. Arief, Politik Luar Negeri Mesir Pasca Perjanjian Camp David : Peran Mesir Bagi Terciptanya Stabilitas Politk Timur Tengah , Tesis S2 Bidang Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Politik Kekhususan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Indonesia, 2000 , h. 52 88 R. A. Arief, Politik Luar Negeri Mesir Pasca Perjanjian Camp David : Peran Mesir bagi Terciptanya Stabilitas Politk Timur Tengah , h. 52 50 menimbulkan terbentuknya Ikhwanul Muslimin. 89 Kegagalan dalam menumbuhkan perekonomian dan kemakmuran di dalam negeri ditandai tingginya tingkat penganguran dan pertumbuhan penduduk serta tidak ada pelarangan Pers selama dua tahun terakhir masa kepemimpinannya. Situasi ini semakin menyudutkan posisinya sebagai seorang Presiden Mesir. Masyarakat Mesir terbelah dalam menyikapi keputusan Anwar Sadat itu. Apalagi pada tahun 1981 ia melakukan tindakan represif terhadap kalangan radikal yang terus menentangnya. Langkahnya menuai kecaman dari seluruh dunia dan dianggap melanggar HAM. Maka pada September 1981, satu bulan sebelum tewas tertembak, ia mengeluarkan dekrit membubarkan “Jam’iyah”. Keputusan itu menimbulkan dendam bagi gerakan Jam’iyah. 90 Pada tanggal 6 Oktober 1981 dikenang sebagai hari kemenangan Mesir atas Israel. Anwar Sadat memimpin parade mengenang kemenangan itu. Ia berdiri di mimbar, tiba-tiba salah satu truk dalam parade itu keluar dari barisan tepat didepan mimbar tempat Sadat berdiri. Saat melihat Letnan pertama Khaled Islambouli meloncat dari truk dan berlari mendekatinya, Sadat mengira bahwa Letnan muda itu hendak menghormatinya. Sadat segera bersiap untuk menerima penghormatan. Tidak disangka seorang perwira lain melemparkan granat tangan dan disusul suara rentetan tembakan yang diarahkan kepada Sadat. Sejumlah peluru yang dilepaskan Khalled Islambouli bersarang di tubuh Sadat. Baru lima puluh detik kemudian petugas 89 Shireen T Hunter, Politik Kebangkitan Islam, Terj. Ajat S. U. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogni, 2001, h. 33 90 http:panglima-ali.com201104jehan-sadat-selalu-mencintai-sadad 51 keamanan berhasil menghentikan serangan itu. Kebijakan Sadat terhadap Israel dan AS memang tidak hanya ditentang oleh para pemimpin Arab “garis keras” di dalam negeri Mesir sendiri. Pada 6 Oktober 1981, dalam suatu parade militer di Kairo, Kelompok “Fundamentalis” Tanzim Al-Jihad organisasi perang suci menembak mati Sadat. 91 Helikopter segera membawa Sadat dan istrinya Jihan menuju Rumah Sakit. Laporan resmi dari Rumah Sakit mengatakan bahwa Sadat datang dalam keadaan koma, tanpa tekanan darah dan denyut nadi yang tidak dapat dicatat. Luka-luka akibat tembakan berada tepat di dada kirinya dan ada pula yang bersarang di lehernya inilah yang menyebabkan fatalnya kondisi Sadat. Pada pukul 02.40 tidak terdapat aktifitas pada otak dan jantungnya dan Sadat pun dinyatakan meninggal dunia. 92 Sadat dan tujuh orang pejabat pemerintah berdiri disampingnya tewas terbunuh, sedangkan 28 orang lainnya terluka. Sadat tewas saat bersama rakyatnya memperingati hari kemenangan. Dalam kalender hijriyah, Sadat meninggal pada perayaan Idul Adha. 93 91 M Riza. Sihbudi, Islam, Dunia Arab, Iran: Bara Timur Tengah, h. 108 92 Ahmad Munif “50 Tokoh Legendaris Dunia”. Jogyakarta: Narasi, 2007, Cet Ke II, h.98 93 Trias Kuncahyono, Jerusalem: Kesucian Konflik dan Pengadilan Akhir, h. 116 52 Insiden penembakan Anwar Sadat tahun 1981. 94 “Mesir kehilangan putra terbaiknya,” kata Wakil Presiden Hosni Mubarak, yang kemudian menggantikannya memimpin negeri Piramida itu. Ia berjanji akan melanjutkan kebijaksanaan Sadat, tetap berdamai dengan Israel. Anwar Sadat pernah bergandeng tangan dengan kalangan Islam fundamentalis untuk melawan dan mengusir kaum komunis Inggris. Upacara pemakaman Anwar Sadat diadakan jauh dari kesan seorang Presiden yang meninggal dunia tapi dilaksanakan dengan cara yang amat sederhana. Banyak orang Mesir yang salah tafsir mengenai pemakaman ini. Karena keadaan yang darurat inilah yang menghalangi acara pemakaman dilakukan jauh dari kesan memberikan pengormatan terbesar kepada sang 94 http:www.eramuslim.comberitaduniadua-orang-yang-terlibat-pembunuhan- presiden-mesir-anwar-sadat-dibebaskan.htm 53 Presiden Mesir. 95 Pembunuhan Anwar Sadat sangat mengejutkan dunia. Sadat adalah Pemimpin Muslim pertama setelah Saladin yang mendapat penghormatan dan kekaguman dari Barat. Namun Saladin adalah pahlawan perang suci, sedangkan Sadat adalah pahlawan perdamaian. Perjalanan bersejarahnya ke Jerussalem pada November 1977 menjadi legenda perdamaian pada abad ke-20 dalam dunia yang penuh dengan kekerasan. Pemuda yang menembak Sadat itu tidak melihatnya sebagai pahlawan perdamaian, begitu pun juga jutaan rakyatnya sendiri. Pada hari pemakaman, istri Presiden Anwar Sadat yaitu nyonya Jihan Sadat sudah dapat mengatasi kesedihannya dan ikut menyaksikan seluruh upacara. Ia juga menyaksikan ketika peti jenazah almarhum Sadat dimasukan kedalam makam dari batu hitam yang tertulis diatasnya dengan huruf emas“Atas nama Tuhan yang Maha Kuasa dan penyayang mereka yang mati atas namanya tidaklah dianggap mati karena mereka hidup dan diberkati disisi Tuhan” 96 Selain itu pada pemakamannya tanggal 10 Oktober 1981, para pemimpin Barat berdatangan untuk menghormati orang besar itu. Ada tiga orang mantan Presiden Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Alexander Haig dan Menteri Pertahanan Caspar Weinberger. Perdana Menteri Israel Begin juga datang dengan Menteri pertahanannya, Ariel Sharon. Datang juga penasihat para Perdana Menteri dan para Presiden-Presiden Eropa. Pangeran Charles mewakili Inggris. Tapi tidak bagi kalangan orang Mesir 95 “Presiden Sadat dimakamkan dengan upacara sangat sederhana.” Kompas 11 Oktober 1981. 96 “Presiden Sadat dimakamkan dengan upacara sangat sederhana.” Kompas 11 Oktober 1981 54 sendiri, pemimpin Arab lainnya juga tidak hadir dalam pemakaman itu. Tampaknya pembunuhan ini tidak bisa sekedar dihubungkan dengan beberapa orang fanatik, dan orang yang pencinta damai itu begitu dibenci oleh masyarakatnya sendiri. 97

C. Respon Masyarakat Mesir Terhadap Perdamaian Tersebut.