22
sederhana. Sikapnya dibentuk oleh kemiliteran. Dia sangat mencintai keluarganya. Kegemarannya adalah menghisap pipa membaca novel detektif
nonton film serta menggunakan pakaian tani yang longgar. Sadat juga orang yang religius namun ia tidak puritan.
34
Pada tanggal 26 Agustus 1936 ditandatangani persetujuan penghapusan persyaratan untuk menjadi seorang perwira guna mengembangkan pasukan Mesir.
Maka terbukalah peluang bagi pemuda-pemuda seperti Anwar Sadat dan Gamal Abdel Nasser untuk menjadi perwira. Masa pendidikan diperpendek menjadi
sembilan bulan. Sadat lulus dari Akademik Militer kerajaan sebagai letnan dua infanteri pada bulan Februari 1938.
35
C. Karya-karya Anwar Sadat
Ketika ia mendekam di penjara, Anwar Sadat mengalami masa-masa sulit. Ia merasa sangat kesepian. Untuk mengusir rasa sepi yang diderita ini ia banyak
membaca buku. Meskipun di dalam penjara ia senang belajar bahasa, sehingga di samping mampu berbicara dalam bahasa Arab dan Inggris, ia juga menguasai
bahasa Jerman, Prancis, dan Persia. Perkenalannya dengan beberapa penulis Amerika Serikat, seperti Douglas dab Zane Greyy, membuat ambisi Sadat untuk
belajar Politik kian meledak. Namun, jika ditanya siapa lagi yang amat mempengaruhi kepribadiannya, maka Sadat akan pasti menjawab Khalifah Oemar
Ibn Khattab.
36
34
Presiden Sadat Dibunuh , Kompas Rabu, 7 Oktober 1981
35
Mohammed Heikal, Anwar Sadat: Kemarau Kemarahan, h.14
36
Anshari dan Anas Sadaruaan, Anwar Sadat Antara Pahlawan dan Penghianat Surabaya: Bina Ilmu, 1982, h, 1
23
Meskipun demikian, ia tidak hanya dipengaruhi oleh beberapa tokoh di atas. Beberapa orang besar lainnya yang ia kagumi juga berpengaruh kendati tidak
sebesar pengaruh orang-orang di atas. Setidaknya ada beberapa tokoh lagi yang di sebut-sebut sangat dikagumi oleh Anwar Sadat. Di antaranya adalah Zahran,
figure sentral yang menjadi teman akrabnya sejak kecil di Mesir, meskipun Zahran tidak seperti Douglas, namun ia cukup berpengaruh terhadap Sadat.
Sementara yang lain, Mustofa Kemal Attaturk, Mohandas Gandhi, Adolf Hitler, Hasan al-Banna dan Gamal Abdul Nasser adalah figur yang ia kagumi.
Dari berbagai pertemuan dan petualangannya dengan sejumlah tokoh- tokoh di atas ditambah lagi minat bacanya yang tinggi ketika Sadat mendekam di
penjara, maka ia menghasilkan sejumlah karya-karyanya. Karya besarnya antara lain:
1. The full Story of the Revolusion 1954
2. Unknow Pages of the Revolusion 1955
3. Revolusion on the nile 1957
Sementara dalam karya lain adalah: 1.
Son, This is your uncle gamal Memorirs of Anwar Sadat 1958 2.
In Search of Identity: An Autobiography 1978 3.
The Story of his life and of his country after 1918 4.
The prince of the Island 1956
37
5. Thirty Month in Prison
buku ini menceritakan watak Anwar
37
http:en.wikipedia.orgwikiAnwar_Sadat
24
Sadat, buku ini sempat ditarik dari penerbitan namun setelah ia jadi Presiden kemudian buku ini diterbitkan kembali
38
38
Mohammed Heikal, Anwar Sadat: kemarau Kemarahan,h. 18
25
BAB III MESIR PADA MASA ANWAR SADAT