Sumber data penelitian Metode Penelitian
12
Kedua, Rabiyatul Adawiyah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Khitan
Perempuan Dalam Masyarakat Modern Studi Kasus Masyarakat Angke, Tambora, Jakarta Barat, 2010. Membahas tentang penelitian praktik Khitan Perempuan yang
masih dilakukan di era modern pada masyarakat Angke, Jakarta Barat serta mengungkapkan alasan konsep dasar khitan perempuan menurut hukum islam.
Daftar di atas, memiliki fokus kajian sendiri-sendiri dengan pembahasan yang berbeda satu sama lain. Jika dicermati, mungkin kajian yang akan penulis buat
hampir sama dengan dengan skripsi karya Rabiatul Adawiyah, namun disini penulis mengambil tempat penelitian yang berbeda yaitu dengan objek penelitian masyarakat
suku Sunda di Karawang yang masih tetap menjalankan praktik khitan perempuan meski banyak problematika di zaman sekarang terkait khitan perempuan. Serta
adanya pembahasan mengenai kebijakan pemerintah dalam menyikapi masalah khitan perempuan yang dituangkan dalam Permenkes Nomor 1636 Tahun 2010 dan
Keputusan MUI Nomor 9A tentang Hukum Pelarangan Khitan Perempuan yang akan
dibahas dalam skripsi ini nanti. F.
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima 5 bab, dimana masing-masing bab berisikan pembahasan yang berkesinambungan sebagai berikut;
Bab pertama berisikan pendahuluan menguraikan latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review studi, dan sistematika penulisan.
13
Bab kedua menjelaskan tinjauan umum tentang khitan perempuan dalam
hukum Islam yang meliputi pengertian, sejarah dan praktik khitan dalam dunia Islam, pendapat ulama fuqoha beserta landasan hukumnya, hikmah dan faedah khitan
perempuan.
Bab ketiga akan memaparkan perihal tinjauan umum praktik khitan perempuan
di beberapa daerah di Indonesia dengan membandingkan hasil penilitian tradisi dan praktik khitan di Karawang khususnya di kampung Pasir Buah yang menjadi objek
penelitian, serta kebijakan pemerintah dalam mengeluarkan peraturan tentang khitan perempuan beserta pemaparan dasar legitimasi atas pemberlakuan praktik khitan
perempuan di Indonesia dengan mengacu pada Putusan MUI tentang Hukum Pelarangan Khitan Perempuan nomor 9A Tahun 2008 dan Permenkes No 1636 Tahun
2010 tentang Sunat Perempuan.
Bab keempat merupakan analisis hukum Islam terhadap persepsi dan tradisi
masyarakat kampung Pasir Buah di Karawang terhadap khitan perempuan yang mana masih tetap menjalankan ajaran khitan perempuan dimasa kini meski telah timbul
problematika berupa kontrovesi pro dan kontra terkait dengan khitan perempuan.
Bab kelima adalah bagian akhir dari penulisan skripsi ini, yang di dalamnya
akan berisikan kesimpulan dan saran yang bersifat kontribusi membangun bagi dunia akademis.